Wow! Ini Dia 5 Gol Dahsyat

13 Transfer Terbaik dan Terburuk MU Era Woodward

13 Transfer Terbaik dan Terburuk Manchester United Era Rezim Ed Woodward Berkuasa

Bola.net 2021-04-26 10:12:00
Ed Woodward bakal purna tugas di Manchester United pada akhir 2021 nanti. Woodward telah membuat pernyataan resmi dan klub telah menyetujui proses pengunduran dirinya.

Ed Woodward bakal purna tugas di Manchester United pada akhir 2021 nanti. Woodward telah membuat pernyataan resmi dan klub telah menyetujui proses pengunduran dirinya.

Woodward telah bekerja di United untuk waktu yang lama. Pada 2013, dia mendapat promosi jabatan sebagai wakil eksekutif. Woodward jadi orang kepercayaan Keluarga Glazer.

Salah satu tugas Woodward adalah memimpin manuver tim di bursa transfer. Delapan tahun mengurus transfer United, Woodward telah menghabiskan banyak dana dan membawa banyak pemain baru ke Old Trafford.

Lantas, dari transfer United pada rezim Woodward, siapa yang terbaik dan terburuk? Simak di bawah ini ya Bolaneters.


Terburuk - Victor Valdes

Victor Valdes meraih segalanya di Barcelona. Namun, ketika datang ke Manchester United pada 2014, Victor Valdes adalah pemain yang sudah masuk fase akhir karirnya. Valdes juga mengalami cedera ligament.

Victor Valdes hanya mempunyai dua penampilan bersama United di semua ajang. Sebelum dilepas dengan status bebas transfer, Valdes sempat dipinjamkan ke Standard Liege karena gagal menembus tim inti.


Terbaik - Bruno Fernandes

Fernandes langsung menjadi idola di kalangan fans United sejak dibeli pada Januari 2020 lalu. Playmaker asal Portugal itu tampil memukau dan membuat banderol 50 juta euro pada transfernya nampak murah.

Sejauh ini, Fernandes telah memainkan 73 bersama United di semua kompetisi. Mantan pemain Udinese telah mencetak 36 gol dan membuat 22 assist. United kini telah menyiapkan kontrak baru pada Fernandes.


Terburuk - Alexis Sanchez

Sanchez bakal dikenang sebagai salah satu transfer terburuk di United. Sanchez bukan pemain kaleng-kaleng. Dia mencetak banyak gol untuk Arsenal dan karena itulah Jose Mourinho membawanya ke United pada bursa transfer Januari 2017.

Namun, dengan gaji 450 ribu pounds per pekan, Sanchez tampil di bawah standar. Pemain asal Chile itu hanya mencetak lima gol dari 45 laga di semua ajang. Sanchez akhirnya hanya menjadi bahan ejekan bagi fans United.


Terbaik - Paul Pogba

Paul Pogba dilepas United ke Juventus pada 2012. Empat tahun kemudian, Setan Merah menebus Paul Pogba dari Juventus dengan harga 105 juta euro. Paul Pogba pun tercatat sebagai pemain paling mahal di United.

Paul Pogba memang tidak selalu berada di level terbaiknya. Akan tetapi, Pogba tetap menjadi salah satu pemain terbaik United dalam beberapa tahun ke belakang. Pogba telah mencetak 34 gol dan 40 assist dari 178 laga yang dimainkan.


Terburuk - Falcao

Sebelum Sanchez, United juga melakukan kesalahan fatal pada kasus transfer Falcao. Dia dipinjam dari AS Monaco dengan biaya 6 juta pounds selama semusim. Falcao mendapat gaji 200 ribu pounds per pekan.

Falcao nyatanya hanya menjadi beban keuangan United. Falcao kesulitan menemukan performa terbaiknya dan usai cedera parah di Monaco. Falcao hanya mencetak empat gol dari 26 laga di Premier League.


Terbaik - Luke Shaw

Luke Shaw hampir dilepas United pada era Jose Mourinho. Sebab, sejak mengalami cedera parah pada 2014 lalu, Luke Shaw kesulitan mencapai level terbaiknya.

Namun, di bawah kendali Ole Gunnar Solskjaer, Luke Shaw menjadi pemain yang istimewa. Pada musim 2020/2021, dia menjadi salah satu bek kiri terbaik di Premier League. Luke Shaw baru berusia 25 tahun dan diyakini bisa berkembang lebih baik lagi.


Terburuk - Morgan Schneiderlin

Schneiderlin dibeli dari Southampton dengan harga 35 juta euro. Awalnya, Schneiderlin diharapkan bisa memberi warna yang berbeda di lini tengah United. Dia punya permainan yang khas.

Namun, dia hanya terpakai pada era Louis van Gaal. Ketika Jose Mourinho ditunjuk sebagai manajer United, Schneiderlin tidak punya peran lagi. Dia akhirnya dilepas ke Everton pada Januari 2017 dengan harga lebih murah.


Terbaik - Aaron Wan-Bissaka

Wan-Bissaka baru berusia 21 tahun ketika United membelinya dengan harga 55 juta euro dari Crystal Palace pada 2019 lalu. Harganya dinilai terlalu mahal, apalagi Wan-Bissaka baru satu musim bermain di tim senior.

Namun, Wan-Bissaka membuktikan bahwa United tidak salah telah membelinya dengan harga mahal. Performa Wan-Bissaka sangat konsisten. Dia hampir tidak tergantikan untuk posisi bek kanan di United.


Terburuk - Angel Di Maria

United harus membayar mahal untuk bisa membeli Angel Di Maria dari Real Madrid. Setan Merah harus membayar 75 juta euro untuk pemain asal Argentina. Saat itu, Di Maria pun menyandang status transfer paling mahal dalam sejarah United.

Harga mahal Di Maria rupanya tidak sebanding dengan aksinya di lapangan. Dia justru terlibat friksi dengan Louis van Gaal. Di Maria kemudian dilepas ke PSG pada musim berikutnya dengan harga lebih murah.


Terbaik - Ander Herrera

Ander Herrera sejatinya hanya opsi kedua bagi United. Pada awal musim 2014/2015, United hendak membeli Toni Kroos tetapi kalah dari Real Madrid. Herrera pun dibeli dari Bilbao dengan harga 36 juta euro.

Herrera kemudian menjadi pemain yang sangat penting di United. Etos kerja dan gaya bermain yang tak kenal lelah sangat disukai fans United. Sebelum pindah ke PSG, Herrera mencatatkan 189 laga untuk United di semua kompetisi.


Terburuk - Marcos Rojo

United membeli Marcos Rojo pada era Louis van Gaal. Dia dibeli dengan harga 20 juta euro dari Sporting CP. Marcos Rojo tampil bagus pada musim pertamanya dengan 22 laga di Premier League.

Marcos Rojo masih tampil cukup apik pada musim kedua dan tiga. Setelah itu, dia lebih sering cedera daripada siap bermain. Marcos Rojo akhirnya dilepas ke Boca Juniors pada Januari 2021 lalu.


Terbaik - Anthony Martial

Martial dibeli dengan harga 60 juta euro dari AS Monaco pada 2015. Louis van Gaal, manajer United kala itu, menyebut Martial akan menjadi pemain yang penting di United.

Walau performanya cenderung naik dan turun, Martial kemudian menjadi pemain yang vital di lini depan United. Martial sejauh ini telah mencetak 78 gol dan membuat 49 assist dari 258 laga yang dimainkan bersama Setan Merah.


Terburuk - Memphis Depay

Memphis Depay dibeli dengan harga 34 juta euro dari PSV Eindhoven pada 2015. Depay masih sangat muda dan nampak belum siap bersaing di United walau punya karir bagus bersama PSV.

Depay hanya mencetak dua gol dari 29 laga di Premier League. Dia gagal menarik perhatian Jose Mourinho, yang menjadi manajer pada musim 2016/2017. Depay pun dilepas ke Lyon dengan harga 16 juta euro.

Sumber: Mirror

Ada Apa dengan Timo Werner?

Timo Werner: 29 Peluang Emas, 21 Gagal, Hanya 8 Gol!

Bola.net 2021-04-28 07:56:00
Timo Werner benar-benar menjalani musim yang sulit bersama Chelsea pada 2020/2021. Sebab, dia acap kali melewatkan peluang yang harusnya bisa dituntaskan menjadi gol oleh penyerang papan atas.

Timo Werner benar-benar menjalani musim yang sulit bersama Chelsea pada 2020/2021. Sebab, dia acap kali melewatkan peluang yang harusnya bisa dituntaskan menjadi gol oleh penyerang papan atas.

Performa Timo Werner menjadi sorotan saat Chelsea berjumpa Real Madrid. Pada leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (28/4/2021) dini hari WIB, Chelsea bermain imbang 1-1.

Chelsea unggul lebih dulu lewat gol Cristian Pulisic pada menit ke-14. Namun, Chelsea harus puas dengan hasil imbang pada duel di Stadion Alfredo Di Stefano karena Karim Benzema mampu mencetak gol balasan.


Performa Mengecewakan Timo Werner

Timo Werner tampil mengecewakan di laga melawan Real Madrid. Pemain 25 tahun beberapa kali melakukan manuver yang bagus. Tapi, dia tidak cukup tajam saat mendapat peluang.

Peluang emas didapat Timo Werner pada menit ke-9. Dia menerima umpan dari Pulisic dan tinggal berhadapan dengan Thibaut Courtois. Werner benar-benar sudah berada di depan gawang Madrid.

Namun, peluang itu gagal menjadi gol. Sepakan Werner mampu ditepis Courtois dengan kakinya.

Sepanjang babak pertama lawan Real Madrid, Timo Werner mampu melepas tiga tendangan. Dua diantaranya tepat sasaran. Eks bomber RB Leipzig itu punya xGoal mencapai 0.89, tetapi tidak mampu mencetak gol.

Timo Werner's first half by numbers vs. Real Madrid:

3 shots
2 shots on target
0.89 Expected Goals
0 goals

He just can't find the back of the net. pic.twitter.com/3IDYo7CRcm


Harus Kaget?

Fans Chelsea harusnya tidak kaget dengan kegagalan Timo Werner menyelesaikan peluang emas mencetak gol. Sebab, momen serupa sudah terjadi berulang kali sepanjang musim 2020/2021.

Timo Werner tercatat punya 29 kali peluang emas di liga domestik maupun Liga Champions. Namun, dari peluang itu, hanya mampu mencetak delapan gol saja. 21 peluang lain gagal menjadi gol.

No Premier League player has missed more Big Chances in league and European competition this season than Timo Werner:

29 Big Chances
21 missed
8 scored

Another huge chance tonight. #UCL pic.twitter.com/ovzyM1kFdZ


Timo Werner Marah

Timo Werner marah besar karena gagal memanfaatkan peluang emas menjadi gol dalam partai kontra Real Madrid. Hal itu disampaikan manajer Chelsea, Thomas Tuchel, usai melihat reaksi Werner di ruang ganti.

"Dia melewatkan satu peluang emas di West Ham dan sekarang dia melewatkan satu peluang emas lainnya di sini," ujar Tuchel seperti dikutip Goal International.

"Itu tidak membantu, tetapi juga tidak membantu untuk menangis atau menyesalinya sepanjang waktu. Memang seperti itu adanya," tambahnya.

Sumber: Squawka, Goal

Mulianya Hati Ilkay Gundogan

Berkah Ramadan! Ilkay Gundogan Kirim Paket Makanan dan Jersey untuk Anak-Anak Indonesia

Bola.net 2021-04-28 03:03:00
Gelandang andalan Manchester City, Ilkay Gundogan melakukan tindakan mulia dengan mengirim paket makanan dan jersey kepada anak-anak yang membutuhkan di Jakarta, Indonesia.

Gelandang andalan Manchester City, Ilkay Gundogan melakukan tindakan mulia dengan mengirim paket makanan dan jersey kepada anak-anak yang membutuhkan di Jakarta, Indonesia.

Dalam rangka bulan Ramadan, Gundogan mengajak kelompok suporter Manchester City di Indonesia, Man City Supporters Club Indonesia untuk menyalurkan bantuan yang ia berikan.

Tercatat, Gundogan mengirimkan lebih dari 3.000 paket makanan serta jersey Manchester City dengan nomor punggung 8 dan namanya kepada anak-anak tersebut, termasuk satu panti asuhan.

Alhamdulillah bulan ini bisa menjadi jembatan program Ramadhan berkah dari @ilkayguendogan, Semoga kami tetap amanah dalam menjalankan amanah ini
Keep solid keep in circle, kita luar biasa! 🔥👊
Berkah buat kita semua 💙#RamadhanblessingwithGundogan#MCSCIndonesia #MancityOSC pic.twitter.com/LLQHg2wpnb


Alasan Pilih Indonesia

Dengan semangat beramal dan zakat yang merupakan salah satu rukun Islam, Gundogan yang merupakan seorang Muslim pun ingin berbagi sedikit kebahagiaan dengan anak-anak yang membutuhkan pada masa sulit ini.

Dengan dasar tersebut, Gundogan pun memilih Indonesia sebagai targetnya. Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara dengan populasi umat Islam terbanyak di dunia.

Man City Supporters Club pun rutin berkomunikasi dengan Gundogan di Inggris untuk menyampaikan kabar terbaru dari penyaluran donasi serta bagaimana reaksi anak-anak ketika menerimanya.


Aksi Amal Gundogan

Pengiriman makanan dan jersey ke anak-anak Indonesia menjadi aksi amal terkini yang dilakukan Gundogan. Sebelumnya, gelandang internasional Jerman itu beberapa kali melakukan kegiatan hampir serupa.

Beberapa waktu lalu, Gundogan meluncurkan kampanye untuk mendukung seorang gadis berusia delapan tahun yang menderita penyakit kanker langka.

Selain itu, Gundogan juga berjasa ikut membantu membangkitkan ekonomi di Manchester yang sangat terdampak akibat pandemi.

Sumber: Manchester City FC

Wow, Asnawi Mangkualam Masuk Tim Terbaik Liga K2

Ironi AC Milan, Remuk?

Nasib Malang AC Milan, dari Calon Kuat Scudetto hingga Kini Tercecer di Peringkat 5

Bola.net 2021-04-27 06:36:00
AC Milan secara tragis harus menyerah dari Lazio tiga gol tanpa balas dalam laga Serie A 2020/21 giornata 33 yang digelar di Olimpico, Selasa (27/4/2021) dini hari WIB.

Nasib malang dialami AC Milan dalam perjalanan mereka di Serie A musim 2020/21 ini. Setelah lama memuncaki klasemen, Milan perlahan mengalami penurunan posisi dan kini terlempar dari zona empat besar.

Kepastian ini didapat usai Milan secara tragis dipaksa menyerah tiga gol tanpa balas oleh Lazio dalam laga Serie A 2020/21 giornata 33 yang digelar di Olimpico, Selasa (27/4/2021) dini hari WIB.

Joaquin Correa menjadi bintang kemenangan Gli Aquilotti lewat dua gol yang ia ciptakan, masing-masing di awal babak pertama dan awal babak kedua. Ciro Immobile melengkapi malam istimewa Lazio berkat golnya pada menit-menit akhir.


Penurunan Posisi Milan

Milan tampil luar biasa sejak awal musim, dan sukses memuncaki klasemen selama 17 pekan beruntun. Rossoneri pun diganjar gelar juara paruh musim pada 23 Januari 2021 lalu.

Hingga awal Februari, Milan masih bertengger di puncak klasemen sebelum di pertengahan Februari digusur sang tetangga, Inter Milan ke peringkat dua.

Milan bertahan di peringkat dua hingga 23 April lalu sebelum pada pekan ini Hakan Calhanoglu cs tercecer ke peringkat lima klasemen.


Akhir Musim yang Seru

Penyebab merosotnya posisi Milan adalah kemenangan yang diraih Atalanta dan Napoli, yang masing-masing sukses menyodok ke peringkat dua dan tiga.

Atalanta saat ini memiliki poin 68, unggul dua angka dari tiga tim yang memiliki nilai sama 66, yakni Napoli, Juventus, dan Milan.

Dengan hasil ini, perebutan zona Liga Champions pun dipastikan bakal berjalan sengit mendekati akhir musim. Sebagai catatan, Lazio yang kini duduk di peringkat enam masih memiliki satu tabungan laga lebih banyak.

Sumber: IFTV

Satu Kaki di Final

Rp36 Triliun, Siapa Mau Beli Arsenal?

Harga Pas Arsenal Dinilai Seharga 36 Triliun Rupiah

Bola.net 2021-04-28 02:00:00
Isu penjualan dan pembelian Arsenal terus memanas sepekan terakhir. Kreator Spotify, Daniel Ek, mengaku tertarik membeli Arsenal dari Stan Kroenke.

Isu penjualan dan pembelian Arsenal terus memanas sepekan terakhir. Kreator Spotify, Daniel Ek, mengaku tertarik membeli Arsenal dari Stan Kroenke.

Kabar ini dimulai dari Tweet Daniel Ek akhir pekan lalu. Di tengah kisruh Super League, Kroenke dikabarkan frustrasi dan ingin menjual Arsenal.

Gosip ini sampai ke telinga Daniel Ek. Dia kemudian membuat Tweet yang menyatakan ketertarikannya membeli Arsenal.

Bermula dari Tweet tersebut, isu penjualan Arsenal terus memanas sampai sekarang. Kira-kira berapa harga The Gunners?


36 triliun rupiah

Gosip penjualan Arsenal itu kian panas usai Forbes merilis perkiraan nilai Arsenal. Saat ini, The Gunners diperkirakan bernilai 1,8 miliar pounds atau sekitar 36 triliun rupiah.

Nilai itu kemudian dianalisis oleh ahli finansial sepak bola, Kieran Maguire. Menurutnya 1,8 miliar pounds cukup realistis.

"Saya kira angka itu ada di area yang tepat. Manchester United saat ini mungkin bernilai sekitar 2,5 miliar pounds," kata Maguire kepada Football London.

"Arsenal tidak lolos ke Liga Champions secara reguler, mereka tidak punya kekuatan komersial seperti MU."

"Mereka juga perlu menghabiskan banyak uang untuk mengejar tim-tim lain di puncak klasemen," imbuhnya.


Tergantung Kroenke

Kendati demikian, Maguire ragu Kroenke akan benar-benar menjual Arsenal. Menurutnya Kroenke tidak berada di posisi kesulitan keuangan sampai harus terpaksa menjual klub.

"Ketika Stan Kroenke membeli saham Alisher Usmanov beberapa tahun lalu, Arsenal juga dinilai seharga 1,8 miliar pounds," sambung Maguire.

"Jika dia mau menjual klub -- jelas dia tidak perlu karena dia luar biasa kaya -- saya kira dia menginginkan keuntungan besar," tutupnya.

Sumber: Football London

Satu Drama, Banyak Cerita

Neymar Bapuk?

Tak Berkutik Hadapi Bek Manchester City, Neymar dan Kylian Mbappe Banjir Ejekan dari Netizen

Bola.net 2021-04-29 06:25:00
Dua bintang lini depan PSG, Neymar dan Kylian Mbappe menjadi sorotan usai tampil di bawah standar dalam partai semifinal Liga Champions 2020/21 leg pertama kontra Manchester City, Kamis (29/4/2021) dini hari WIB.

Dua bintang lini depan PSG, Neymar dan Kylian Mbappe menjadi sorotan usai tampil di bawah standar dalam partai semifinal Liga Champions 2020/21 leg pertama kontra Manchester City, Kamis (29/4/2021) dini hari WIB.

PSG harus mengakui keunggulan City dengan skor 1-2. Tuan rumah sejatinya sempat memimpin lebih dulu lewat aksi Marquinhos. Namun, City sukses bangkit di babak kedua dan memastikan kemenangan lewat aksi Kevin De Bruyne dan Riyad Mahrez.

Melempemnya performa Neymar dan Mbappe berpengaruh besar terhadap agresivitas PSG. Tuan rumah pun tercatat hanya melepas satu tembakan tepat sasaran sejak menit ke-28 dan cuma mencatat satu tembakan di babak kedua.

Warganet di media sosial Twitter pun ramai-ramai mengejek Neymar dan Mbappe. Berikut beberapa di antaranya.


Lho kok beda orang?

Neymar, Mbappe and Di Maria against Man City today: pic.twitter.com/hQTHxMZkQk


Wah, kalah dari Luke Shaw dong

Mbapp, Neymar, Haaland Kane have all failed to score against Man City this season? Embarrassing imo. pic.twitter.com/nJJeneNLf5


Kredit untuk Ruben Dias

Ruben dias in the space of 3 weeks:

pocketed:
haaland
kane
son
mbappe
neymar

put some respect on his name


Neymar jadi tokoh game

@neymarjr hey Neymar congrats on your skin in fornite @FortniteGame and your skin is awesome pic.twitter.com/QCdXgzMfod


Wow, mirip banget

Neymar Jr Best Skills and Goals UCL PSG VS MANCHESTER CITY PHENOMENAL PLAYER pic.twitter.com/n7sPigVwrI


Neymar cuma jogging doang

Neymar vs Manchester City pic.twitter.com/qFnmaUojDF


Sebuah fakta yang mencengangkan

De Ligt has more UCL KO goals than Neymar since he left Barcelona pic.twitter.com/FWDVgGFV0P


Bek City nyari Neymar dan Mbappe di kolong kursi

Dias stones searching for neymar Mdappe : pic.twitter.com/VJUnZeaY0v


Pembuktian dari Mahrez

Neymar? Were clear pic.twitter.com/szkJxuZDdj


Kira-kira seperti inilah yang terjadi di lapangan

Mbabe Neymar trying to run against city defence pic.twitter.com/0I1Whb0IeY


Skill menggoreng bola yang tidak jelas

Neymar trying to dribble against Citys defence pic.twitter.com/2yBD0uVH0l


Ketangguhan bek City matikan lini depan PSG

This how City had Neymar ,Mbappe and Di maria in the 2nd half #PSGMCI pic.twitter.com/hD56MO8pZ5

Sumber: Twitter

Kejar Treble

Chelsea dan Tuchel, Berjodoh?

Gokil! 5 Pelatih Juara Liga Champions Gagal Kalahkan Chelsea-nya Thomas Tuchel

Bola.net 2021-04-28 09:57:00
Thomas Tuchel kembali memberikan bukti bahwa dia bukan pelatih kaleng-kaleng. Tuchel baru saja membawa Chelsea menahan imbang Real Madrid di leg pertama babak semifinal Liga Champions 2020/2021.

Thomas Tuchel kembali memberikan bukti bahwa dia bukan pelatih kaleng-kaleng. Tuchel baru saja membawa Chelsea menahan imbang Real Madrid di leg pertama babak semifinal Liga Champions 2020/2021.

Tuchel mulai bertugas di Chelsea pada awal Januari 2021. Dia ditunjuk sebagai manajer The Blues tidak lama setelah dipecat PSG sepekan sebelum tutup kalender 2020.

Sejauh ini, Tuchel memberi banyak hal bagus untuk Chelsea. Bersama Tuchel, The Blues melaju ke final Piala FA, lolos ke semifinal Liga Champions, dan siap merebut posisi empat besar klasemen Premier League.

Menariknya, sejauh ini, sudah ada lima pelatih juara Liga Champions yang dihadapi Tuchel sebagai pelatih Chelsea. Siapa saja mereka dan seperti apa hasilnya? Simak di bawah ini ya Bolaneters.


Jose Mourinho

Mourinho jadi pelatih juara Liga Champions pertama yang dihadapi Chelsea-nya Thomas Tuchel. Jose Mourinho punya dua gelar juara Liga Champions, sekali bersama Porto dan sekali bersama Inter Milan.

Mourinho masih menjadi manajer saat Tottenham menjamu Chelsea di pekan ke-22 Premier League, 4 Februari 2021. Pada laga sesama klub London ini, Chelsea menang dengan skor 1-0 lewat gol penalti Jorginho.


Jurgen Klopp

Jurgen Klopp membawa Liverpool juara Liga Champions musim 2018/2019 lalu. Musim berikutnya, Klopp membawa The Reds juara Premier League. Akan tetapi, Klopp dan Liverpool tak mampu mengalahkan Chelsea.

Liverpool menjamu Chelsea di pekan ke-29 Premier League. Laga digelar di Anfield. Chelsea tampil sangat bagus dan menang dengan skor 1-0. Gol tunggal The Blues pada duel ini dicetak Mason Mount.


Carlo Ancelotti

Ancelotti punya karir panjang di sepak bola, baik sebagai pemain dan pelatih. Sebagai pelatih, Ancelotti pernah merasakan tiga gelar juara Liga Champions. Dua kali bersama AC Milan dan sekali bersama Real Madrid.

Ancelotti bersama Everton menantang Chelsea pekan ke-27 Premier League 2020/2021. Tuchel mampu meraih kemenangan dengan skor 2-0 lewat gol bunuh diri Ben Godfrey dan penalti dari Jorginho.


Pep Guardiola

Guardiola punya dua gelar juara Liga Champions sebagai pelatih. Kedua gelar itu diraih ketika masih menjadi pelatih Barcelona. Mereka juara pada musim 2008/2009 dan 2010/2011.

Tuchel berjumpa Guardiola dengan Manchester City-nya pada babak semifinal Piala FA. Kedua tim berjumpa di Wembley, 17 April 2021 lalu. Chelsea menang dengan skor 1-0 lewat gol yang dicetak Hakim Ziyech.

Hasil ini membuat Chelsea melaju ke final Piala FA dan bakal berjumpa Leicester City.


Zinedine Zidane

Zidane bersama Real Madrid jadi pelatih juara Liga Champions terakhir yang dihadapi Chelsea. Mereka berjumpa di leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (28/4/2021) dini hari WIB.

Chelsea mampu meraih hasil imbang 1-1 pada duel di markas Real Madrid. Chelsea bahkan sempat unggul lebih dulu lewat gol Cristian Pulisic.

Zidane adalah pelatih yang punya catatan bagus di Liga Champions. Sebagai pelatih, Zidane pernah membawa Real Madrid menjadi juara tiga musim beruntun. Zidane pun pernah menjadi juara sebagai pemain.


Tapi...

Selain lima pelatih juara Liga Champions di atas, Chelsea-nya Thomas Tuchel juga mampu meraih hasil bagus saat melawan Atletico Madrid di Liga Champions. Chelsea mengalahkan tim racikan Diego Simeone, salah satu pelatih terbaik di Eropa.

Tapi, di balik catatan apik itu, Tuchel tidak beradaya di hadapan seorang Sam Allardyce. Chelsea era Tuchel menelan kekalahan pertama dari West Brom dengan skor 5-2 di Stamford Bridge.

So, bukan pelatih juara Liga Champions yang bisa kalahkan Chelsea-nya Tuchel, tapi Big Sam!