Lezatnya Mou Gelato

Jose Mourinho Sudah Hadir di Roma, Dalam Bentuk Es Krim!

Bola.net 2021-05-10 00:55:00
Penunjukan Jose Mourinho sebagai pelatih AS Roma disambut dengan hangat di Italia, salah satunya dengan menjadikan namanya sebagai menu es krim spesial.

Penunjukan Jose Mourinho sebagai pelatih AS Roma disambut dengan hangat di Italia, salah satunya dengan menjadikan namanya sebagai menu es krim spesial.

Mourinho bukan sosok yang asing bagi sepak bola Italia. Ia sebelumnya pernah menukangi Inter Milan selama dua musim.

Setelah dari Inter, Mourinho sempat merapat ke Spanyol dan Inggris lagi. Kini setelah 11 tahun lamanya, ia balik ke Italia.

Bukan ke Inter. Mourinho kini menukangi klub ibukota Italia, AS Roma.


Mourinho Jadi Nama Menu Es Krim

Kembalinya Jose Mourinho ini mendapatkan reaksi hangat dari publik kota Roma. Sebelumnya, ia sudah dibuatkan sebuah mural.

Kini ada lagi sambutan hangat yang muncul untuk Mourinho. Nama pria asal Portugal itu dijadikan sebagai menu es krim spesial oleh sebuah kedai bernama Gelati Amo.

Es krim dengan nama Special One itu dideskripsikan seperti "Menghirup udara segar, kegembiraan dan energi!" Es krim itu memiliki rasa jeruk yang bercampur dengan coklat putih.


Balasan dari Mourinho

Usai merilis es krim Special One, kedai Gelati Amo itu langsung mendapatkan reaksi dari Jose Mourinho. Ia membalas unggahan tersebut dengan memesan es krim.

Mourinho memesan dua rasa sekaligus. Yang pertama rasa mangga dan yang kedua rasa stroberi.

Mourinho sendiri tak asal memilih dua rasa tersebut. Sebab warna dua es krim itu yakni kuning dan merah cukup familiar dengan para suporter AS Roma.

Jose Mourinho akan menukangi AS Roma di akhir musim ini setelah Paolo Fonseca hengkang. Mourinho akan melatih I Lupi selama tiga tahun ke depan.

(Instagram)

Allison Becker Sang Penyelamat

Barca Dapat THR dari Inter

Berkah Scudetto Inter Milan, Barcelona Bakal Dapat 'THR' Rp17 Miliar

Bola.net 2021-05-10 03:06:00
Bukan cuma Inter Milan saja yang bersuka cita dengan keberhasilan menjuarai Serie A pada musim ini. Klub raksasa Spanyol, Barcelona, juga ikut merasakan kesuksesan mereka. Kok bisa?

Bukan cuma Inter Milan saja yang bersuka cita dengan keberhasilan menjuarai Serie A pada musim ini. Klub raksasa Spanyol, Barcelona, juga ikut merasakan kesuksesan mereka. Kok bisa?

Klub berjuluk Nerazzurri itu tidak pernah tergeser dari puncak klasemen sejak pekan ke-22, tepat setelah menumbangkan Lazio dengan skor 3-1. Konsistensi mereka membuahkan hasil yang membanggakan ketika Serie A memasuki pekan ke-34.

Pada pekan tersebut, mereka berhasil mengalahkan Crotone dengan skor 2-0 berkat gol Christian Eriksen dan Achraf Hakimi. Namun hasil dari laga antara Sassuolo vs Atalanta-lah yang memastikan mereka sebagai peraih Scudetto musim ini.

Atalanta menduduki peringkat kedua, dan hanya mampu meraih hasil imbang 1-1 ketika bertandang ke markas Il Neroverdi. Skor tersebut membuat mereka berjarak 13 poin dengan Inter Milan.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.


Inter Harus Membayar 1 Juta Euro

Mempertimbangkan Serie A yang tinggal empat pekan lagi, secara matematis Inter Milan tidak bisa dikejar lagi oleh para pesaingnya. Bahkan jika klub besutan Antonio Conte tersebut menelan kekalahan di semua pertandingan sisa.

Dengan demikian, mereka dinyatakan sebagai peraih Scudetto musim ini. Inter Milan berhasil mematahkan dominasi raksasa Italia lainnya, Juventus, yang berhasil menjuarai ajang tersebut selama sembilan musim belakangan.

Keberhasilan mereka rupanya memberikan berkah kepada Barcelona. Mereka berhak mendapatkan bayaran sebesar satu juta euro (setara Rp17 Miliar) terkait dengan transfer yang melibatkan Arturo Vidal pada tahun 2020 lalu.

Kepindahan pemain asal Chile tersebut ke Giuseppe Meazza sebenarnya tidak melibatkan biaya transfer. Akan tetapi, seperti yang dilaporkan Calciomercato.com, kedua pihak menyepakati bonus terkait penampilan sang pemain serta prestasi klub.


Vidal Naik Gaji, Tapi...

Dalam kesepakatannya, diketahui kalau Inter wajib membayar sebesar satu juta euro kepada Barcelona jika berhasil meraih Scudetto. Nerazzurri juga menyepakati klausul khusus dengan sang pemain terkait masalah gaji.

Vidal menandatangani kontrak dengan bayaran senilai lima juta euro per tahun. Dan berdasarkan laporan dari Gazzetta dello Sport, gajinya akan bertambah menjadi 6,5 juta euro per tahun mulai dari 2021/22.

Sayangnya, kenaikan gaji tersebut belum tentu bisa dirasakan oleh Vidal. Sebab krisis keuangan yang sedang dialami Inter Milan membuat namanya masuk dalam daftar jual di bursa transfer musim panas tahun ini.

(Calciomercato/Gazzetta dello Sport - via Football Italia)

Chelsea Women Juara Liga Inggris (Lagi)

Selamat! Chelsea Women Sukses Pertahankan Gelar Juara Liga Inggris

Bola.net 2021-05-10 04:10:00
Tim Chelsea Women sukses menjuarai FA Women's Super League musim 2020/21. Di laga pekan terakhir pada Minggu (9/5/2021), The Blues menghajar Reading 5-0.

Tim Chelsea Women sukses menjuarai FA Women's Super League musim 2020/21. Di laga pekan terakhir pada Minggu (9/5/2021), The Blues menghajar Reading 5-0.

Berkat kemenangan ini, Chelsea sukses mengakhiri musim di puncak klasemen dengan poin 57, unggul dua angka dari Manchester City di peringkat dua.

Chelsea pun sukses mempertahankan gelar juara setelah musim lalu mereka juga meraihnya. Secara keseluruhan, ini adalah gelar keempat Chelsea setelah musim 2015. 2017/18, dan 2019/20.

2020/21 @BARCLAYSFAWSL CHAMPIONS!!! 🤩🏆#CFCW pic.twitter.com/ffSPUGk5Ax


Modal Berharga

Chelsea meraih gelar juara ini dengan catatan cukup mengesankan. Pasukan Emma Hayes tercatat hanya sekali kalah sepanjang musim, dan sukses meraih 18 kemenangan dari total 22 laga.

Keberhasilan ini tentu menjadi modal berharga bagi Chelsea yang akan menghadapi Barcelona Femeni pada partai final Liga Champions pada 17 Mei 2021 mendatang.

Sumber: Chelsea Women FC

Pemain Timnas Indonesia Harus Banyak Makan?

Ngerinya Statistik Edinson Cavani

Tengok Statistik Mengerikan Edinson Cavani di Manchester United Ini, Luar Biasa!

Bola.net 2021-05-11 06:35:00
Manchester United tidak salah mempertahankan Edinson Cavani yang sudah berumur. Apalagi kalau melihat statistik pemain berkebangsaan Uruguay tersebut selama musim 2020/21 ini.

Manchester United tidak salah mempertahankan Edinson Cavani yang sudah berumur. Apalagi kalau melihat statistik pemain berkebangsaan Uruguay tersebut selama musim 2020/21 ini.

Cavani mendarat di Old Trafford pada musim panas tahun lalu setelah direkrut sebelum bursa transfer ditutup. Manchester United tidak perlu mengeluarkan biaya transfer berhubung kontrak sang penyerang dengan PSG telah usai.

Pada mulanya, Cavani nampak kesulitan. Ia jarang mencetak gol karena kesempatan bermain untuknya cukup minim. Namun belakangan ini, jumlah gol yang disarankan ke gawang lawan the Red Devils terus meningkat.

Bayangkan, Cavani mampu memproduksi total lima gol dan dua assist hanya dari tiga penampilan terakhirnya. Tak heran kalau Manchester United sangat getol mempertahankan dirinya meski sudah berusia 34 tahun.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.


Sudah Tepatkah Keputusan MU?

Beruntung, Manchester United memiliki opsi perpanjangan kontrak Cavani selama satu tahun. Setelah dibujuk rayu, sang penyerang akhirnya mengubur impiannya pulang ke Amerika Selatan dan memilih bertahan di Old Trafford.

Manchester United dan Cavani sepakat untuk bekerja sama selama satu tahun ke depan. Kesepakatan ini juga diyakini bakal mempengaruhi pergerakan klub dalam merekrut striker baru di musim panas ini.

Harry Kane dan Erling Haaland kerap dikaitkan dengan the Red Devils sebelum Cavani memperpanjang kontraknya. Mengingat klub raksasa Inggris itu masih punya Anthony Martial, besar kemungkinan Kane dan Haaland takkan bergabung dengan Bruno Fernandes dkk dalam waktu dekat.

Apakah keputusan Manchester United mempertahankan Cavani sudah tepat? Atau hanya keputusan yang tergesa-gesa? Kalimat pertanyaan ini bisa terlintas di pikiran mengingat usia Cavani sudah jauh dari kata muda.


Statistik Apik Cavani

Tetapi, pertanyaan-pertanyaan itu bakalan sirna ketika anda sudah melihat statistik gemilang Cavani musim ini. Pertama dari aspek gol per menit, di mana pemain yang juga pernah memperkuat Napoli tersebut mencatatkan 123.9 menit per gol.

Itu untuk semua kompetisi (15 gol dari 35 pertandingan). Dalam ajang Premier League, Cavani membukukan rata-rata satu gol tiap 129.7 menit di pentas Premier League (sembilan gol dari 23 pertandingan).

Tidak ada pemain Manchester United yang memiliki rata-rata mencetak gol lebih baik dari Cavani. Bahkan Bruno Fernandes saja hanya mampu membukukan rata 158 menit per gol (27 gol dari 54 penampilan) di pentas Premier League.

Dalam lingkup yang lebih besar, yakni Premier League, Cavani berada di peringkat ke-4. Cavani hanya kalah dari Gareth Bale (Tottenham), Kelechi Iheanacho (Leicester City) dan juga Jesse Lingard (West Ham United)

Menariknya, rata-rata menit per gol Cavani masih lebih baik ketimbang Harry Kane. Pemain reguler Timnas Inggris tersebut hanya mampu membukukan rata-rata 134.1 gol per menit dari 2818 penampilannya bersama the Lilywhites.

(Daily Mail)

Leicester Berpesta, Chelsea Merana

Barcelona Tim Olahraga Termahal Versi Forbes?

Daftar 50 Tim Olahraga Bernilai Termahal Versi Forbes: Tak Ada Klub Premier League di 10 Besar

Bola.net 2021-05-12 18:08:00
Majalah Forbes baru saja menyusun daftar 50 tim olahraga bernilai paling mahal di dunia edisi 2021. Dari daftar ini, sembilan klub sepak bola top Eropa masuk di dalamnya.

Majalah Forbes baru saja menyusun daftar 50 tim olahraga bernilai paling mahal di dunia edisi 2021. Dari daftar ini, sembilan klub sepak bola top Eropa masuk di dalamnya.

Lima tim Premier League, yakni Manchester United, Liverpool, Manchester City, Chelsea, dan Arsenal masuk dalam daftar ini. Namun, tak satu pun dari mereka sukses menembus 10 besar.

Duo La Liga, Barcelona dan Real Madrid masing-masing menempati peringkat keempat dan kelima, sedangkan jagoan Bundesliga, Bayern Munchen menduduki posisi ke-10.

Apa Kabar Loan Army Manchester United?

11 Pemain Manchester United yang Dipinjamkan, Bagaimana Kiprah Mereka Sekarang?

Bola.net 2021-05-11 10:45:00
Manchester United melepas 11 pemain dengan status pinjaman pada musim 2020/2021. Beberapa nama tampil bagus dan layak mendapat kesempatan masuk tim utama United musim depan.

Manchester United melepas 11 pemain dengan status pinjaman pada musim 2020/2021. Beberapa nama tampil bagus dan layak mendapat kesempatan masuk tim utama United musim depan.

Setan Merah sendiri menjalani musim 2020/2021 dengan cukup bagus. Jika musim lalu tidak mampu bersaing untuk gelar juara Premier League, kini United jadi pesaing paling dekat bagi Manchester City.

Pasukan Ole Gunnar Solskjaer juga punya peluang menutup musim dengan gelar juara. Pasalnya, United mampu menjejak final Liga Europa. United akan berjumpa Villarreal pada laga penentuan gelar juara.

Sejenak melupakan capaian apik tim utama United, apa kabar para pemain yang dipinjamkan ke klub lain? Siapa saja yang tampil gemilang? Simak di bawah ini ya Bolaneters.


Joel Pereira - Huddersfield Town

Joel Pereira gagal menembus tim utama Huddersfield yang bermain di Divisi Championship. Kiper berusia 24 tahun itu hanya memainkan dua laga sepanjang musim. Tidak ada catatan istimewa dari Pereira.

Pereira nampaknya tidak lagi punya masa depan United. Setan Merah disebut bakal melepasnya secara permanen begitu musim 2020/2021 usai. Dia tidak masuk dalam rencana Ole Gunnar Solskjaer musim depan.


James Garner - Nottingham Forest

James Garner bermain untuk dua klub berbeda pada musim 2020/2021. Pada paruh pertama, dia dipinjamkan ke Watford dan menjadi pemain inti. Namun, pergantian manajer membuat James Garner dikembalikan.

United lantas meminjamkan James Garner ke Nottingham. Gelandang 20 tahun pun tampil bagus di Divisi Championship. Garner mencetak empat gol dari 20 laga yang dimainkan. Namun, Garner tidak mampu membawa timnya promosi ke Premier League.


Ethan Laird - MK Dons

Ethan Laird membawa dampak besar bagi MK Dons sejak dipinjam pada Januari 2021 lalu. Pemain 19 tahun itu segera menjadi bagian dari tim utama klub yang tampil di League Two tersebut.

Ethan Laird hanya sekali tampil sebagai pengganti dari 24 laga yang dimainkan. Ethan Laird mampu mencetak empat assist. Akan tetapi, dia gagal membawa MK Dons promosi ke League One pada musim ini.


Teden Mengi - Derby County

Teden Mengi disebut-sebut sebagai aset besar Manchester United di posisi bek tengah. Dia dinilai punya kualitas yang mumpuni dan telah lama tampil memukau pada kelompok.

Ketika Wayne Rooney menerima tawaran melatih Derby County, Teden Mengi pun merapat dengan status pinjaman. Pemain 19 tahun tampil cukup bagus, tetapi dia harus mengakhiri musim lebih cepat karena cedera.

Teden Mengi memainkan sembilan laga bersama Derby County.


DiShon Bernard - Salford City

Di'Shon Bernard sempat promosi ke tim utama Manchester United pada musim 2019/2020 lalu. Akan tetapi, pemain berposisi sebagai bek tengah itu tidak mendapat tempat di tim utama.

4 pemain kami akan melakukan debut penuhnya bersama #MUFC malam ini...

Lee Grant
Ethan Laird
Di'Shon Bernard
Dylan Levitt#UEL pic.twitter.com/04g45WGcd2

Bernard dipinjamkan ke klub League Two, Salford City, pada musim 2020/2021. Bernard menjadi pilihan utama dan bermain secara reguler. Dia telah memainkan 30 laga. Namun, Bernard tidak mampu membawa Salford promosi ke League One musim depan.


Andreas Pereira - Lazio

Andreas Pereira dipinjamkan ke Lazio pada awal musim 2020/2021 ini. Pemain 25 tahun tidak lagi masuk dalam rencana Solskjaer sejak Bruno Fernandes datang. Dia terpinggirkan dari tim utama United.

Di Lazio, Pereira lebih sering jadi pemain pengganti. Dari 24 laga yang dimainkan, 21 kali Pereira tampil dari bangku cadangan. Akhir pekan lalu, dia mendapat kartu merah saat Lazio kalah dari Fiorentina dengan skor 2-0.


Jesse Lingard - West Ham

Jesse Lingard menjadi pesakitan di skuad Manchester United pada paruh pertama musim 2020/2021. Dia hampir tidak pernah masuk dalam rencana Solskjaer. Dia pun pindah ke West Ham pada Januari 2021.

Keputusan Lingard datang ke pelukan tim racikan David Moyes sangat tepat. Lingard mendapat kesempatan bermain, tampil bagus dengan sembilan gol dan tiga assist. Lingard pun kembali dipanggil untuk membela timnas Inggris.


Tahith Chong - Club Brugge

Tahith Chong gagal bersinar saat United meminjamkannya ke Werder Bremen pada paruh pertama musim 2020/2021. Namun, dia tidak tampil cukup bagus dan lebih sering jadi cadangan.

United lalu mengubah kebijakan pada Tahith Chong. Pemain 21 tahun dipinjamkan ke klub Belgia, Club Bruges. Sejauh ini, Tahith Chong telah tampil pada delapan laga di Premier League Belgia.


Diogo Dalot - AC Milan

Seperti Jesse Lingard, pilihan Diogo Dalot untuk hengkang cukup tepat. Pemain 22 tahun mendapat kesempatan bermain yang cukup ketika pindah ke Milan dengan status pinjaman.

Dalot memainkan 18 laga di Serie A sejauh ini, dengan satu assist dan satu gol. Milan kabarnya tertarik untuk mempertahankan pemain asal Portugal. Namun, belum dipastikan apakah United akan melepasnya lagi.


Facundo Pellistri - Alaves

Pellistri belum mampu memenuhi ekspektasi di Manchester United sejak dibeli pada musim panas 2020 lalu. Pellistri gagal menembus tim utama dan memainkan laga debutnya di ajang Premier League.

Pada Januari 2021 lalu, pemain 19 tahun dipinjamkan ke klub Spanyol yakni Deportivo Alavez. Pellistri menembus tim utama dan sejauh ini telah memainkan 9 laga di ajang La Liga.


Aliou Traore - Stade Caen

Aliou Traore dipinjamkan ke klub katas kedua Prancis, Caen. Pemain 20 tahun gagal mendapat tempat di tim utama. Namun, dia cukup sering bermain di League 2 pada musim ini.

Sejauh ini, gelandang kelahiran 8 Januari 2001 itu memainkan 19 laga untuk Caen. Tidak ada catatan spesial yang mungkin akan membuat Aliou Traore bakal masuk dalam rencana United musim depan.

Rekan Sejati Buffon

Buffon Pergi, Inilah 10 Pemain Juventus yang Paling Sering Bermain Bersama Superman

Bola.net 2021-05-12 05:01:00
Gianluigi Buffon memutuskan meninggalkan Juventus untuk kedua kalinya. Kiper gaek tersebut akan pergi setelah musim ini berakhir. Siapa pemain yang paling sering bermain bersama Buffon di Juventus.

Gianluigi Buffon memutuskan meninggalkan Juventus untuk kedua kalinya. Kiper gaek tersebut akan pergi setelah musim ini berakhir.

Buffon pada 2019 lalu kembali memperkuat Juventus setelah sempat bermain di PSG. Bersama Bianconeri, kontrak Buffon akan berakhir pada akhir musim nanti dan kiper 43 tahun tersebut memutuskan tak memperpanjangnya lagi.

Buffon mencatat tiga clean sheet dalam tujuh pertandingan Serie A musim ini dan membantu Bianconeri ke Final Coppa Italia. Laga final itu tampaknya akan menjadi pertandingan terakhirnya dengan Juventus.

"Masa depan saya jelas dan pasti. Pengalaman yang indah dan sangat panjang dengan Juve akan berakhir tahun ini," ungkap Buffon kepada BeIN Sports.

Namun, Buffon belum memastikan apakah ia akan gantung sepatu musim ini. "Entah saya berhenti bermain, atau jika saya menemukan situasi yang memotivasi saya untuk bermain atau memiliki pengalaman hidup yang berbeda, saya akan mempertimbangkannya," katanya.

"Saya merasa telah memberikan segalanya untuk Juventus. Saya telah menerima segalanya dan lebih dari ini tidak dapat dilakukan," tegas Buffon.

Dan berikut adalah 10 pemain yang paling sering bermain bersama Gianluigi Buffon di Juventus seperti dilansir dari Transfermarkt.


10. Gianluigi Zambrotta

Pemain serba bisa tersebut bermain bersama Buffon ketika bergabung dengan Juventus pada Juli 1999. Bersama Buffon, Zambrotta bermain sebanyak 173 pertandingan dan 14.526 menit bermain.

Pertandingan pertama Zambrotta bersama Buffon di Juventus adalah ketika pertandingan melawan Venezia dan menang 4-0. Sementara pertandingan terakhirnya adalah melawan Reggina pada musim 2005-2006.


9. Stephan Lichtsteiner

Pemain kesembilan yang paling sering bermain bersama Gianluigi Buffon di Juventus adalah Stephan Lichtsteiner. Bek kanan tersebut bermain bersama Superman di 208 pertandingan dan 15.821 menit bermain.

Pertandingan pertamanya adalah ketika tampil melawan Parma di matchday 2 Serie A musim 2011-2012. Sementara pertandingan terakhirnya adalah melawan Hellas Verona di matchday terakhir musim 2017-2018.


8. Andrea Barzagli

Andrea Barzagli menjadi pemain kedelapan yang paling sering bermain bersama Buffon di Juventus. Bek serba bisa tersebut bermain bersama di 221 pertandingan dan memiliki 17.345 menit bermain bersama.

Pertandingan pertama Barzagli bersama Buffon adalah ketika Juventus kalah 2-1 melawan Palermo musim 2010-2011. Sementara pertandingan terakhir adalah ketika menghadapi Hellas Verona pada musim 2017-2018.


7. David Trezeguet

Pemain selanjutnya yang paling sering bermain bersama Buffon adalah David Trezeguet. Penyerang Prancis tersebut bermain sebanyak 231 pertandingan dengan 17.407 menit bermain berama.

Pertandingan pertama Trezeguet bersama Juventus adalah ketika menghadapi Venezia di laga pertama Serie A musim 2001-2002. Sementara laga terakhir adalah ketika Juventus kalah 2-3 melawan Parma pada musim 2009-2010.


6. Mauro Camoranesi

Mauro Camoranesi menjadi pemain keenam yang paling sering bermain bersama Buffon di Juventus. Pemain timnas Italia keturunan Argentina tersebut bermain di 232 pertandingan bersama Superman dan mengumpulkan 16.118 menit bermain.

Pertandingan pertama Camoranesi bersama Buffon adalah ketika tampil membela Juventus di final Coppa Italia 2002-2003. Sementara laga terakhirnya adalah ketika menghadapi AC Milan pada 2009-2010.


5. Pavel Nedved

Pemain berikutnya yang paling banyak bermain bersama Buffon di Juventus adalah Pavel Nedved. Pria yang kini menjadi wakil presiden Juventus tersebut tampil sebanyak 256 pertandingan bersama Buffon dan memiliki catatan 21.130 menit bermain bersama.

Pertandingan pertama Nedved bersama Buffon adalah melawan Venezia pada Serie A musim 2001-2002. Sementara pertandingan terakhir Nedved bersama Buffon adalah pada saat menang melawan Lazio di laga terakhir Serie A musim 2008-2009.


4. Leonardo Bonucci

Leonardo Bonucci menjadi pemain keempat yang paling sering bermain bersama Buffon di Juventus. Bek timnas Italia tersebut tampil sebanyak 263 pertandingan sejauh ini dan mengumpulkan 22.563 pertandingan. Jumlah tersebut bisa jadi masih akan bertambah mengingat Bonucci dan Buffon saat ini masih bermain bersama di Juventus.

Pertandingan pertama Bonucci bersama Buffon di Juventus adalah melawan Catania di babak 16 besar Coppa Italia musim 2010-2011. Sementara pertandingan terakhir sejauh ini, hingga artikel ini tayang Rabu (12/5/2021) adalah ketika menghadapi Parma pada giornata 32 musim 2020-2021 lalu.


3. Claudio Marchisio

Claudio Marchisio dan Gianluigi Buffon sudah bermain bersama sejak musim 2006-2007. Marchisio bermain bersama Buffon sebanyak 288 pertandingan dan 22.107 menit bermain.

Pertandingan pertama Marchisio bareng bersama Buffon adalah melawan Martina di babak pertama Coppa Italia 2006-2007. Saat itu Marchisio bermain hanya lima menit akhir pertandingan. Sementara laga terakhirnya adalah melawan Hellas Verona di musim 2017-2018.


2. Alessandro Del Piero

Pemain kedua yang paling sering bermain bersama Buffon di Juventus adalah legenda klub, Alessandro Del Piero. Mantan kapten Bianconeri tersebut bermain sebanyak 307 pertandingan bersama Buffon dan 21.377 menit bermain.

Pertandingan pertama Del Piero bersama Buffon adalah ketika menghadapi AC Venezia 1907 pada giornata 1 Serie A musim 2001-2002. Sementara laga terakhirnya adalah menghadapi Lecce di giornata 36 Serie A musim 2011-2012.


1. Giorgio Chiellini

Nah, pemain yang paling sering bermain Buffon di Juventus adalah Giorgio Chiellini. Bek Juventus tersebut bermain bersama Superman di 358 pertandingan dan 30.344 menit bermain bersama.

Pertandingan pertama Chiellini bersama Buffon adalah ketika Juventus menghadapi Inter Milan pada giornata 25 Serie A musim 2005-2006, tepatnya pada 2 Desember 2006. Sementara pertandingan terakhir adalah ketika menghadapi Napoli di Serie A 2020-2021 lalu. Jumlah ini bisa saja bertambah mengingat kedua pemain hingga saat ini masih bermain bersama Juventus.


Pemain Lain

Berikut 10 pemain lain yang paling sering bermain di Juventus bersama Gianluigi Buffon:

11. Lilian Thuram (171 pertandingan; 15.020 menit bermain)

12. Paul Pogba (156 pertandingan; 12.274 menit bermain)

13. Arturo Vidal (149 pertandingan; 11.792 menit bermain)

14. Andrea Pirlo (143 pertandingan; 12.176 menit bermain)

15. Alessio Tacchinardi (129 pertandingan; 9.528 menit bermain)

16. Kwadwo Asamoah (124 pertandingan; 9.518 menit bermain)

17. Alessio Birindelli (124 pertandingan; 7.774 menit bermain)

18. Paulo Dybala (122 pertandingan; 8.594 menit bermain)

19. Juan Cuadrado (110 pertandingan; 6.978 menit bermain)

20. Alex Sandro (107 pertandingan; 8.437 menit bermain)

Menarik menanti kemanakah Gianluigi Buffon akan berlabuh musim depan setelah tak lagi bersama Juventus.

Sumber: Football Italia/Transfermarkt

Bukti Dominasi Bayern Munchen di Bundesliga

Nasib Madrid di Tangan Atletico?

Peluang Juara Madrid Ada di Tangan Atletico? Begini Jawaban Zidane

Bola.net 2021-05-16 08:10:00
Zinedine Zidane mengakui peluang juara Real Madrid musim ini ada di tangan rival sekota, Atletico Madrid. Namun, itu bukan alasan untuk menyerah berjuang.

Zinedine Zidane mengakui peluang juara Real Madrid musim ini ada di tangan rival sekota, Atletico Madrid. Namun, itu bukan alasan untuk menyerah berjuang.

Madrid saat ini ada di peringkat dua klasemen sementara La Liga 2020/21 dengan 78 poin. Ada selisih 2 poin dari Atletico Madrid yang memimpin dengan dua pertandingan sisa.

Artinya, Madrid hanya bisa berharap Atletico kehilangan poin di dua laga tersebut, dengan asumsi Los Blancos bisa menyapu bersih dengan kemenangan.

Zidane tahu situasi ini sulit, mengharapkan hasil buruk tim lain sudah termasuk gagal. Lalu apa katanya?


Percaya diri

Madrid memang tidak memegang peluang juara sepenuhnya, tapi tidak ada alasan untuk menyerah. Zidane menegaskan bahwa skuadnya akan terus berjuang selama peluang masih ada. Madrid yakin bisa memenangi dua laga sisa.

"Kami memasuki dua pertandingan terakhir dalam kondisi yang sangat baik setelah menang beberapa hari lalu [vs. Granada]. Kami memberikan performa apik baik secara ofensif maupun defensif, dan itu membuat saya yakin kami siap menghadapi dua laga sisa," kata Zidane di laman Realmadrid.com.

"Kami akan memberikan segalanya, saya tidak meragukan itu dan karena itulah saya sangat bangga dengan para pemain saya."

"Nasib kami memang tidak berada di tangan kami sendiri, tapi kami tahu bahwa kami masih punya peluang," imbuhnya.


Lupakan Atletico

Lebih lanjut, Zidane menegaskan bahwa tidak ada gunanya memikirkan tim lain dan berharap mereka kalah. Saat ini fokus Madrid harus sepenuhnya ke dua laga terakhir musim ini, kontra Athletic Bilbao (16/5) dan Villarreal (23/5).

"Kami hanya perlu melakukan apa yang biasa kami lakukan, selalu seperti itu. Kami akan memberikan segalanya, seperti yang seharusnya kami lakukan," sambung Zidane.

"Janu hanya memperhatikan hal-hal yang bisa kami kontrol sendiri. Kami memikirkan lawan kami [Bilbao] yang memang sangat bagus," tutupnya.

Sumber: Marca