Kiper Apa Striker Sih?

Ini Kiper Apa Striker? Nih Daftar Enam Penjaga Gawang yang Haus Gol

Bola.net 2021-05-17 18:50:00
Kiper tak cuma diam saja di bawah mistar gawang tapi juga bisa ikut menyumbangkan gol bagi tim yang dibelanya.

Kiper tak cuma diam saja di bawah mistar gawang tapi juga bisa ikut menyumbangkan gol bagi tim yang dibelanya.

Publik sepak bola Inggris baru saja dihebohkan oleh Alisson Becker. Kiper Liverpool itu mencetak gol bagi The Reds di laga lawan West Brom, Minggu malam WIB.

Liverpool saat itu butuh kemenangan agar bisa menjaga kans masuk empat besar liga. Namun sampai menit 94, mereka masih ditahan imbang West Brom 0-0 di The Hawthorns.

Di detik-detik terakhir, Liverpool mendapat hadiah sepak pojok dari sisi kanan gawang The Baggies. Tak disangka, Alisson berlari maju dan ikut menyerbu kotak penalti West Brom.

Boom! Bola umpan Trent-Alexander Arnold di tiang dekat sukses ia sundul ke tiang jauh dan berbuah gol. Liverpool pun menang 1-2 atas West Brom.

Alisson pun mencetak sejarah. Ia jadi kiper pertama Liverpool di sepanjang sejarah yang pernah mencetak gol di pertandingan kompetitif.

Di sepanjang sejarah sepak bola, selain Alisson, ada juga banyak kiper yang sanggup meringankan beban striker dengan ikutan mencetak gol. Bahkan mereka bisa mencetak puluhan sampai ratusan gol.

Siapa saja mereka? Simak saja informasinya berikut ini Bolaneters. (smgms/dim)


Marcio

Yang satu ini dari Amerika Selatan, tepatnya dari Brasil. Marcio memulai karirnya dari tahun 2002.

Ia tercatat terakhir kali bermain bagi klub Ipatinga pada tahun 2018 lalu. Di sepanjang karirnya, Marcio mengemas total 39 gol

Sebagian besar saat ia masih memperkuat Atletico Goianinense. Ia bermain di klub tersebut selama sembilan tahun.


Rene Higuita

Nama yang satu ini tentu cukup familiar. Rene Higuita adalah kiper nyentrik asal Kolombia.

Ia terkenal dengan penyelamatan ala Kalajengking-nya lawan Inggris pada tahun 1995. Rene aktif bermain dari tahun 1985 hingga 2009.

Di sepanjang karirnya ia mengemas 41 gol. Tiga di antaranya ia hasilkan untuk Timnas Kolombia dari 68 caps.


Dimitar Ivankov

Kiper ini berasal dari Bulgaria. Dimitar Ivankov bermain dari tahun 1996 hingga 2012.

Di sepanjang karirnya, Ivankov mengemas 42 gol. Ia mencatatkannya di tiga klub yakni Levski Sofia, Kayserispor dan Bursaspor.

Raihan terbanyaknya dicatatkan bersama Levski Sofia, 24 gol. Ia juga pernah terkenal dengan aksinya bersama Kayserispor di Piala Turki karena sukses mengemas dua gol.


Johnny Vegas Fernandes

Ia adalah legenda sepak bola Peru. Ia memulai karirnya dari tahun 1997 hingga tahun 2017.

Di sepanjang karirnya, Johnny mengemas 45 gol. 40 gol di antaranya di pentas divisi satu.

Kebanyakan golnya ia cetak saat memperkuat Sport Boys. Ia mengemas 20 gol di klub tersebut.


Jose Luis Chilavert

Nama yang legendaris. Jose Luis Chilavert berasal dari Paraguay.

Chilavert aktif bermain dari tahun 1982 hingga 2004. Di sepanjang karirnya, ia sukses mengemas 67 gol. Salah satu gol di antaranya ia hasilkan untuk klub Spanyol, Real Zaragoza.

Delapan di antaranya untuk timnas Paraguay. Chilavert merupakan satu-satunya kiper yang pernah sukses mengemas hattrick.


Rogerio Ceni

Salah satu legenda sepak bola Brasil. Ia berkarir dari 1990 hingga 2015.

Rogerio Ceni juga merupakan legenda sepak bola klub Sao Paulo. Di sepanjang karirnya, ia mengemas 131 gol!

Banyak rekor yang dipegang oleh Ceni. Di antaranya jumlah gol dari free kick (62) dan penalti (70). Ia juga mencatatkan brace sebannyak lima kali.

(sportmob/talksport)

Kembalinya Pemain ke-12

Ketika VAR Lebih Kejam dari Ibu Tiri

5 Pelajaran dari Kekalahan Chelsea di Final FA Cup: VAR Lebih Kejam dari Ibu Tiri!

Bola.net 2021-05-16 07:15:00
Dari kekalahan Chelsea ini ada beberapa hal yang bisa dipetik sebagai pelajaran.

Partai Final FA Cup 2020/21 menghadirkan kejutan. Leicester City berhasil menjadi juara dari kompetisi itu usai mengalahkan Chelsea di Wembley.

Kedua tim sama-sama masuk ke final dengan meyakinkan. Leicester City menyingkirkan Southampton, sementara Chelsea menyingkirkan Manchester City.

Duel taktik antara Brendan Rodgers dan Thomas Tuchel ini berlangsung seru. Karena jalannya pertandingan sangat ketat.

Namun duel yang berlangsung sengit itu dimenangkan oleh The Foxes. Satu gol dari Youri Tielemans di laga ini sukses memastikan Leicester City menjadi kampiun FA Cup musim 2020/21.

Dari kekalahan Chelsea ini ada beberapa hal yang bisa dipetik sebagai pelajaran. Apakah itu? Simak selengkapnya di bawah ini.


Rotasi Salah Sasaran

Pelajaran pertama yang bisa dipetik dari hasil ini adalah rotasi Thomas Tuchel salah sasaran.

Di laga ini, Tuchel menurunkan sejumlah pemain yang belakangan ini jarabg bermain. Sebut saja Kepa, Reece James, Hakim Ziyech dan Jorginho. Ia mengistirahatkan beberapa pemain kunci seperti Kai Havertz, Christian Pulisic dan Ben Chilwell.

Keputusan ini agak sulit diterima secara rasional, karena untuk berhadapan dengan tim sekelas Leicester City di partai Final FA Cup, Tuchel seharusnya menurunkan skuat terbaiknya. Seharusnya jika ia serius ingin memenangkan FA Cup, mereka lebih baik 'mengorbankan' laga kontra Arsenal di tengah pekan kemarin.

Apakah menurunkan pemain-pemain itu mengindikasikan Tuchel meremehkan Leicester City? Nampaknya sih demikian.


Buang-Buang Peluang

Kesalahan fatal kedua Chelsea di laga ini adalah mereka sangat 'boros' dalam memanfaatkan peluang.

Sejak awal laga, Chelsea mendominasi penguasaan bola. Sepanjang 90 menit pertandingan, mereka melepaskan total 13 tembakan, dan hanya tiga yang tepat sasaran.

Ini tidak terlepas dari Timo Werner yang dipasang sebagai ujung tombak banyak sekali gagal memanfaatkan peluang yang ada. Sebagai contoh di babak pertama Werner melepaskan empat tembakan tapi tidak ada yang tepat sasaran.

Melihat performa Werner ini, Tuchel harus berpikir ulang untuk menjadikannya striker utama Chelsea di musim 2021/22 mendatang.


Pertahanan Leicester Rapat

Kekalahan Chelsea di laga ini tidak hanya disebabkan karena lini serang mereka yang gagal memanfaatkan peluang. Namun juga karena pertahanan Leicester City yang tampil solid.

Sepanjang laga dua bek tengah Leicester City, Wesley Fofana dan Caglar Soyuncu tampil sangat bagus. Para penyerang Chelsea kesulitan untuk melewati mereka sepanjang laga.

Tidak hanya itu keduanya juga tangguh dalam duel-duel udara, sehingga Chelsea seakan mati kutu mencari celah di pertahanan The Foxes pada laga ini.


Satu Kesalahan dan Buyar

Seperti yang kami tuliskan sebelumnya, Chelsea sebenarnya lebih berpotensi memenangkan laga ini. Karena selama 60 menit pertandingan pertahanan Chelsea berhasil meredam serangan balik Leicester.

Namun hanya butuh satu detik untuk menghancurkan kerja keras Chelsea. Itu terjadi saat Reece James salah melepaskan umpan yang mengenai Ayose Perez.

Berkat satu umpan yang salah itu, bola berhasil diambil Luke Thomas yang kemudian mengirimkan bola kepada.


VAR Jadi Antagonis

VAR sedikit banyak mengambil andil dalam kekalahan Chelsea di laga ini.

Ada dua keputusan VAR yang dianggap merugikan Chelsea. Yang pertama gol Tielemans tetap disahkan, meski dalam prosesnya Ayose Perez sempat diduga membuat handball. Meski mantan wasit Peter Walton menilai itu bukan hand ball, karena bola terkena tangan Perez karena bola memantul saat mengenai lutut sang penyerang.

Keputusan VAR kedua yang 'mengubah' jalannya pertandingan adalah VAR tidak mengesahkan gol bunuh diri Wes Morgan karena Ben Chilwell offside duluan. Meski tipis, memang Chilwell berada dalam posisi offside sehingga VAR membuat keputusan yang benar menganulir gol Chelsea meski keputusan itu tergolong kejam.

Air Mata Alisson

Tak Kuasa Membendung Air Mata, Alisson Becker Persembahkan Golnya untuk Almarhum Ayah

Bola.net 2021-05-17 06:06:00
Penjaga gawang Liverpool, Alisson Becker mendedikasikan gol yang ia cetak ke gawang West Brom, Minggu (16/5/2021) untuk sang mendiang ayahnya.

Penjaga gawang Liverpool, Alisson Becker mendedikasikan gol yang ia cetak ke gawang West Brom, Minggu (16/5/2021) untuk sang mendiang ayahnya.

Ketika skor 1-1 sepertinya akan menjadi hasil akhir laga ini, Alisson muncul sebagai pahlawan Liverpool. Keputusannya untuk ikut maju dalam situasi sepak pojok terakhir yang didapat The Reds terbukti tak sia-sia. Sundulannya sukses mengoyak gawang tuan rumah.

Kemenangan ini sangat vital bagi Liverpool dalam upaya mereka mengamankan satu jatah ke Liga Champions musim depan. Kini The Reds menduduki peringkat lima dengan poin 63, tertinggal satu angka dari tim peringkat empat Chelsea dan tiga angka dari tim peringkat tiga Leicester City.


Pengakuan Alisson

Seusai pertandingan, Alisson sampai tak kuasa membendung air matanya ketika mengatakan bahwa gol ini ia persembahkan untuk sang ayah yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.

"Saya terlalu emosional beberapa bulan terakhir ini karena semua yang terjadi dalam hidup saya," ujar Alisson kepada Sky Sports.

"Saya harap ayah di sini untuk melihatnya. Ini untuk keluarga dan anak saya." tambah kiper asal Brasil tersebut.


Kegembiraan Alisson

Lebih lanjut, Alisson mengungkapkan perasaan gembiranya bisa mencetak gol yang bisa jadi akan menentukan di posisi berapa Liverpool bakal mengakhiri musim ini.

"Anda tidak bisa menjelaskan ini. Saya tidak bisa lebih bahagia daripada sekarang ini. Saya pikir itu adalah salah satu gol terbaik yang pernah saya cetak!" tutur Alisson.

"Saya hanya mencoba berlari ke posisi yang tepat untuk mencoba membantu rekan-rekan saya, untuk mengecoh pemain bertahan lawan, tetapi tidak ada seorang pemain pun yang menjaga saya," lanjutnya.

"Saya beruntung dan diberkati. Beberapa hal tidak akan bisa Anda jelaskan." tandasnya.

Sumber: Sky Sports

Reuni Benzema...

Skuad Resmi Prancis untuk Euro 2020: Karim Benzema Akhirnya Kembali!

Bola.net 2021-05-19 01:50:00
Pelatih Prancis, Didier Deschamps akhirnya mengumumkan 26 pemain yang ia bawa ke pentas Euro 2020. Karim Benzema kembali masuk ke skuad setelah sekian lama absen.

Pelatih Prancis, Didier Deschamps akhirnya mengumumkan 26 pemain yang ia bawa ke pentas Euro 2020. Karim Benzema kembali masuk ke skuad setelah sekian lama absen.

Benzema terakhir kali memperkuat Prancis adalah pada Oktober 2015 silam. Sejak saat itu, bomber Real Madrid tersebut tak pernah lagi dipanggil ke skuad Les Bleus akibat masalah dugaan pemerasan terhadap Mathieu Valbuena.

Rumor kembali dipanggilnya Benzema ke skuad Prancis sudah mencuat sejak beberapa hari lalu. Kini, kabar tersebut menjadi kenyataan setelah Prancis merilis skuadnya untuk Euro 2020 pada Rabu (19/5/2021) dini hari WIB.

Les 2️⃣6️⃣ Bleus qui partiront sur les routes de l’Europe ! 🇫🇷 #FiersdetreBleus pic.twitter.com/HfochGPPen


Pilihan Didier Deschamps

Tak banyak kejutan yang dilakukan Deschamps dalam pemilihan skuad ini kecuali pemanggilan kembali Benzema. Sejumlah nama yang sudah menjadi langganan Prancis tetap masuk skuad.

Meski demikian, ada sejumlah keputusan Deschamps yang patut dipertanyakan, salah satunya adalah tidak memanggil Theo Hernandez yang tampil apik bersama AC Milan.

Selain itu, Deschamps juga memutuskan untuk tidak membawa bek RB Leipzig yang musim depan akan berseragam Bayern Munchen, Dayot Upamecano.


Skuad Prancis Euro 2020

Berikut skuad Prancis untuk Euro 2020 selengkapnya:

Kiper: Hugo Lloris, Steve Mandanda, Mike Maignan

Bek: Leo Dubois, Benjamin Pavard, Kurt Zouma, Jules Kounde, Raphael Varane, Clement Lenglet, Presnel Kimpembe, Lucas Digne, Lucas Hernandez

Gelandang: N'Golo Kante, Paul Pogba, Adrien Rabiot, Corentin Tolisso, Moussa Sissoko

Penyerang: Karim Benzema, Olivier Giroud, Kylian Mbappe, Marcus Thuram, Kingsley Coman, Wissam Ben Yedder, Antoine Griezmann, Thomas Lemar, Ousmane Dembele.

Sumber: FFF

Silly Season MotoGP

6 Topik Panas Silly Season MotoGP, Keputusan Valentino Rossi Paling Dinanti

Bola.net 2021-05-20 09:07:00
Silly season MotoGP untuk musim 2022 telah 'resmi' dimulai. Banyak pembalap dan tim yang sedang menanti keputusan penting soal masa depan mereka.

Sebentar lagi, MotoGP akan menyambangi Sirkuit Mugello, Italia, yang akan jadi seri keenam musim ini, yakni pada 28-30 Mei. Mugello biasanya menjadi tempat bagi para tim dan pembalap dalam mengumumkan masa depan mereka, tanda bahwa silly season untuk 2022 sudah dimulai.

Meski mayoritas pembalap sudah mengantongi kontrak untuk 2022, sebagian rider masih punya nasib yang terkatung-katung karena hanya punya kontrak setahun. Sejauh ini, hanya Jack Miller yang tampaknya nyaris dipastikan akan bertahan di Ducati Lenovo Team tahun depan, usai menang besar di Jerez dan Le Mans.

Namun, pembalap lain seperti Valentino Rossi, Enea Bastianini, Danilo Petrucci, dan Iker Lecuona juga masih deg-degan menanti keputusan soal masa depan mereka di MotoGP. Ada pula beberapa tim satelit yang sedang tegang-tegangnya menjalani negosiasi dengan para pabrikan yang ingin mereka ajak bekerja sama pada 2022.

Siapa saja sih yang tengah menanti keputusan penting soal nasib mereka di MotoGP 2022? Berikut ulasannya.


Masa Depan Valentino Rossi

Seperti yang diketahui, Valentino Rossi saat ini memegang kontrak berdurasi setahun dengan Yamaha Motor Racing dan diturunkan di tim satelit Petronas Yamaha SRT. Awalnya, Rossi menyatakan hasil 6-7 balapan pertama musim ini akan jadi penentu masa depannya pada 2022, namun sejauh ini ia tak kunjung tampil baik.

Lima balapan sudah berlalu, Rossi hanya finis ke-12 di Seri Qatar dan finis ke-11 di Seri Le Mans. Dalam Seri Doha, ia hanya finis ke-16, dan hanya finis ke-17 di Seri Jerez. Dalam Seri Portimao, ia malah gagal finis usai terjatuh. Saat ini, ia tengah duduk di peringkat 19 pada klasemen dengan koleksi sembilan poin saja.

Meski masih berharap bisa balapan setidaknya setahun lagi, Rossi menyatakan bahwa ia akan merenungkan keputusan soal nasibnya di MotoGP 2022 pada rehat musim panas nanti, yakni usai paruh musim pertama 2021. Rossi mengaku sudah mulai bicara dengan Petronas SRT dan Yamaha. Jika kesepakatan tak diraih, besar kansnya untuk gantung helm.


Aprilia Racing dan Andrea Dovizioso

Meski sempat menolak bergabung baik sebagai pembalap reguler maupun test rider pada September 2020, hubungan Andrea Dovizioso dan Aprilia Racing malah 'romantis' beberapa bulan terakhir, yakni sejak menjalani uji coba tertutup di Jerez dan Mugello, meski tanpa kontrak dan komitmen apa pun.

Dovizioso sendiri terkesan pada RS-GP terbaru yang performanya lebih kuat dari versi-versi pendahulunya. Ia bahkan menyatakan bahwa dirinya dan Aprilia bertekad menjalani uji coba tertutup setidaknya sekali lagi di Misano pada Juni. CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, tak menyembunyikan rasa senangnya.

Rivola dan seluruh jajaran bos Aprilia sangat ingin menggaet Dovizioso pada 2022, demi ditandemkan dengan Aleix Espargaro. Negosiasi kontrak pun kabarnya akan dilakukan setelah uji coba di Misano. Jika kesepakatan diraih, maka Dovizioso bisa jadi senjata ampuh untuk pengembangan RS-GP, mengingat ia pernah membela Ducati selama delapan tahun.


Pilihan Pabrikan VR46 Team di MotoGP 2022

Seperti yang sudah diketahui, VR46 Team sejatinya sudah turun di MotoGP tahun ini bersama Ducati, namun melebur dengan Esponsorama Racing. VR46 menurunkan Luca Marini dan Esponsorama menurunkan Enea Bastianini. Namun, Esponsorama memastikan diri mundur dari MotoGP akhir musim ini, dan slotnya akan diambil alih sepenuhnya oleh VR46 Team di MotoGP 2022.

Namun, VR46 Team masih belum menentukan pabrikan. Sebagai tim milik Rossi, tentu mereka ingin jadi tim satelit Yamaha, dan kabarnya dapat tawaran bergabung ke pabrikan Garpu Tala dengan biaya 5 juta euro saja, 4 juta euro lebih murah dari biaya yang harus dibayar Petronas SRT selama tiga tahun terakhir kepada pabrikan Jepang tersebut.

Meski begitu, dalam pekan balap MotoGP Le Mans, Prancis, tersiar kabar bahwa VR46 Team lebih memilih bertahan di Ducati. Belum diketahui faktor apa saja yang membuat tim yang bermarkas di Tavullia, Italia, itu memilih Ducati, namun pengumuman resmi kabarnya akan dirilis di seri kandang kedua belah pihak, yakni MotoGP Mugello.


Aprilia Racing dan Gresini Racing

Seperti yang sudah diumumkan mendiang Fausto Gresini pada akhir 2020, Gresini Racing memisahkan diri dari struktur tim pabrikan Aprilia Racing pada 2022 usai tujuh tahun bekerja sama. Kembali menjadi tim satelit seutuhnya, Gresini belum menentukan pabrikan mana yang akan mereka ajak kerja sama.

Namun, Aprilia sangat ingin Gresini jadi tim satelit mereka, demi menjaga stabilitas metode kerja dalam mengembangkan RS-GP. Pabrikan asal Noale, Italia, ini bahkan diisukan menawarkan biaya balap yang sangat rendah pada Gresini, yakni 3 juta euro saja per musim, dan dapat jaminan RS-GP spek pabrikan.

Di lain sisi, Gresini juga dikabarkan tengah melakukan negosiasi dengan Ducati Corse, yang lewat Paolo Ciabatti (Sporting Director) menyatakan bahwa mereka tak keberatan jika harus menurunkan delapan motor sekaligus pada 2022.


Masa Depan Enea Bastianini

Tak pelak lagi bahwa keputusan apa pun yang akan diambil Ducati soal tim satelit mereka di MotoGP 2022 bakal sangat berpengaruh pada masa depan juara dunia Moto2 2020, Enea Bastianini, yang saat ini tengah membela Avintia Esponsorama.

Bukan rahasia lagi VR46 Team ingin mempertahankan Luca Marini dan bertekad menandemkannya dengan Marco Bezzecchi yang juga anggota VR46 Riders Academy. Tapi Ducati ragu-ragu melepas Bastianini dan mereka pun harus cari solusi agar rider berjuluk 'Bestia' itu bertahan di lingkup Borgo Panigale.

Bastianini juga mustahil bergabung dengan Pramac Racing, yang tegas ingin mempertahankan Johann Zarco dan Jorge Martin. Namun, jika Gresini merapat ke Ducati, maka ia dipastikan dapat tempat. Ia juga bisa bertandem dengan Fabio di Giannantonio, yang telah mengantongi kontrak dari Gresini untuk diturunkan di kelas para raja pada 2022.


Petrucci-Lecuona vs Gardner-Fernandez

Sudah terlihat jelas bahwa musim 2021 sejauh ini tak berjalan baik bagi skuad KTM di MotoGP. Namun, yang sangat terdampak oleh kondisi ini adalah duet Tech 3 KTM Factory Racing, Danilo Petrucci dan Iker Lecuona. Keduanya hanya punya kontrak setahun, dan sejauh ini hasil terbaik mereka 'hanya' finis kelima dan kesembilan di Le Mans.

Melihat hasil ini, keduanya pun kompak terancam digeser oleh rider anyar. KTM sendiri sudah punya dua calon kuat, yang saat ini sama-sama membela Red Bull KTM Ajo dan sama-sama jadi kandidat juara dunia Moto2. Mereka adalah Remy Gardner dan Raul Fernandez, yang bersama-sama meraih total tujuh podium dan dua kemenangan.

Gardner sendiri sudah nyaris naik ke MotoGP pada 2020 bersama Tech 3, sebelum rider Australia ini akhirnya lebih memilih bertahan di Moto2. Sementara itu, Fernandez sudah diincar oleh banyak pabrikan MotoGP sejak tampil eksplosif di Moto3. Jika keduanya sukses menduduki dua peringkat pertama klasemen Moto2 pada tengah musim, maka kans mereka ke MotoGP 2022 bakal membesar.


Video: Kebakaran Besar di Sirkuit MotoGP Argentina

34 Trofi Cristiano Ronaldo

34 Trofi! Capaian Sempurna Cristiano Ronaldo

Bola.net 2021-05-20 08:33:00
Juventus mendapatkan gelar keduanya pada musim 2020/2021 usai menjadi juara di Coppa Italia. Sedangkan, bagi Cristiano Ronaldo ini menjadi gelar Coppa Italia pertamanya di Juventus.

Juventus mendapatkan gelar keduanya pada musim 2020/2021 usai menjadi juara di Coppa Italia. Sedangkan, bagi Cristiano Ronaldo ini menjadi gelar Coppa Italia pertamanya di Juventus.

Gelar Coppa Italia digenggam Juventus usai menang atas Atalanta pada laga final. Si Nyonya Tua menang dengan skor 2-1 pada duel yang digelar di Stadion MAPEI, Kamis (20/5/2021) dini hari WIB.

Dua gol Juventus dicetak oleh Dejan Kulusevski dan Federico Chiesa pada menit ke-31 dan 73. Sedangkan, gol Atalanta tercipta lewat aksi Ruslan Malinovsky pada menit ke-41.


Setelah 3 Musim

Bagi Juventus, gelar musim 2020/2021 ini menjadi gelar ke-14 sepanjang sejarah klub. Si Nyonya Tua menegaskan status mereka sebagai klub dengan gelar Coppa Italia paling banyak dibanding tim lain.

Gelar Coppa Italia juga punya arti yang sangat penting bagi Ronaldo. Sebab, dia harus menunggu hingga musim ketiga untuk bisa meraih gelar ini. Dua musim sebelumnya, Ronaldo selalu gagal juara.

Kini, capaian Ronaldo di Italia sudah lengkap. Ronaldo punya dua gelar scudetto Serie A dan dua Supercoppa Italiana. Gelar juara Coppa Italia melengkapi catatan Ronaldo yang sudah punya semua gelar kompetitif di Italia.

@Cristiano merayakan gelar #CoppaItalia pertamanya #ITAL14NCUP #TIMVISIONCUP #ForzaJuve pic.twitter.com/GiTSvr9Gv7


Catatan Sempurna Ronaldo

Ronaldo kini punya catatan yang paripurna dalam karirnya. Pemain 36 tahun telah memiliki 34 trofi sepanjang karirnya, baik bersama klub maupun tim nasional Portugal. Ronaldo meraih semua gelar yang mungkin didapat di Inggris, Spanyol, dan Italia.

Ronaldo memborong semua gelar yang mungkin diraih di Inggris bersama Manchester United. Dia punya gelar Premier League, Piala FA, Piala Liga Inggris, dan Community Shield.

Ronaldo juga melakukan hal yang sama di Spanyol bersama Real Madrid. Gelar juara La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de Espana diraihnya.

Catatan Ronaldo makin sempurna dengan lima gelar juara Liga Champions, empat gelar Piala Dunia Antarklub, satu gelar juara Euro dan satu gelar di ajang UEFA Nations League. Sempurna, Ronaldo!

5 Champions League
4 Club World Cup
3 Premier League
2 Super Cup
2 Supercopa
2 Supercoppa
2 Copa del Rey
2 League Cup
2 LaLiga
2 Serie A
1 FA Cup
1 Supertaa
1 Community Shield
1 European Championship
1 Nations League
1 Coppa Italia pic.twitter.com/oC40ajuWCc

Sumber: Squawka

Inikah Pengganti David de Gea?

Murah tapi Berkualitas, 7 Kiper Ini Bisa Gantikan David De Gea di Manchester United

Bola.net 2021-05-18 19:00:00
Di bursa transfer musim panas nanti, ada sejumlah kiper dengan kriteria itu yang bisa didapatkan MU.

Manchester United punya PR besar di musim panas nanti. Klub berjuluk Setan Merah itu harus mencari pengganti David De Gea.

Kiper asal Spanyol itu diberitakan tengah tidak bahagia di Manchester United. Karena posisinya sebagai kiper utama MU mulai digusur oleh sosok Dean Henderson.

Belakangan De Gea mulai dikaitkan dengan beberapa klub. Salah satunya adalah AS Roma, di mana Jose Mourinho ingin mendatangkan kiper Timnas Spanyol itu ke tim barunya.

Melihat situasi ini, United mau tidak mau harus mendatangkan kiper baru. Namun karena Dean Henderson diproyeksikan jadi kiper utama, maka MU harus mencari kiper bagus yang mau jadi pelapis.

Di bursa transfer musim panas nanti, ada sejumlah kiper dengan kriteria itu yang bisa didapatkan MU. Kabar baiknya lagi harga mereka relatif terjangkau. Siapa saja? Yuk intip daftar yang sudah dibuat Bola.net di bawah ini.


Tom Heaton

Kandidat pertama pengganti De Gea di skuat MU musim depan adalah Tom Heaton.

Heaton memiliki reputasi yang baik selama membela Burnley. Namun sejak di Aston Villa, tepatnya semenjak kedatangan Emiliano Martinez ia hanya jadi penghangat bangku cadangan.

Kiper yang merupakan didikan akademi MU ini bakal jadi kiper pelapis yang bagus, dan ia bisa didatangkan secara gratis karena kontraknya habis di musim panas nanti.


Samir Handanovic

Opsi kedua yang bisa dilirik MU sebagai pengganti David De Gea adalah Samir Handanovic.

Kiper asal Slovenia itu sudah terbukti kemampuannya bersama Inter Milan. Ia berhasil membawa Nerrazurri menjadi juara Serie A di musim ini.

Kontrak Handanovic di Inter akan habis tahun depan, dan Inter kabarnya tengah berburu kiper baru. Jadi MU bisa mendatangkannya di kisaran 2,5 juta Euro saja di musim panas nanti.


Wojciech Szczesny

Kiper ketiga yang bisa coba didatangkan Manchester United sebagai pengganti David De Gea adalah Wojciech Szczesny.

Semenjak bermain di Italia, performa Szczesny tergolong cukup apik. Ia juga berhasil menyingkirkan Gianluigi Buffon sebagai kiper utama Si Nyonya Tua.

Namun rumor yang beredar mengatakan bahwa ia akan didepak karena Juventus akan mendatangkan Gianluigi Donnarumma. Jadi MU bisa merekrut sang kiper, meski harganya agak mahal yaitu di angka 35 juta Euro.


Hugo Lloris

Kiper keempat yang bisa didatangkan Manchester United sebagai pengganti David De Gea adalah Hugo Lloris.

Pada tahun 2015 MU sempat digosipkan akan mendatangkan Lloris. Namun transfer itu batal karena De Gea tidak jadi pindah di Real Madrid.

Dikenal sebagai salah satu kiper terbaik EPL dalam beberapa tahun terakhir, Lloris kabarnya akan dilepas Tottenham. Jadi Kiper Timnas Prancis ini bakal jadi pelapis yang bagus bagi Dean Henderson karena pengalamannya yang kaya.


Yann Sommer

Jika MU ingin mencoba berjudi dengan pengganti De Gea, mereka bisa mempertimbangkan untuk merekrut Yann Sommer.

Kiper Borussia Monchengladbach itu tampil spektakuler di bawah mistar gawang Monchengladbach dalam beberapa tahun terakhir.

Kontraknya akan habis di tahun 2023, namun MU hanya perlu membayar di bawah 10 juta Euro untuk mendatangkan kiper berusia 32 tahun itu di musim panas nanti.


Kasper Schmeichel

Salah satu opsi terbaik yang bisa didatangkan Manchester United di musim panas nanti adalah Kasper Schmeichel.

Putra legenda klub Peter Schmeichel itu juga menahbiskan diri sebagai salah satu kiper terbaik EPL dalam beberapa tahun terakhir. Terbaru, ia berhasil membawa The Foxes menjuarai Piala FA.

Ia bisa menjadi pesaing dan pelapis yang bagus bagi Henderson. Mahar transfernya juga diperkirakan hanya sekitar 6 juta pounds saja di musim panas nanti.


Gianluigi Buffon

Opsi terakhir yang bisa dipertimbangkan untuk direkrut Manchester United adalah Gianluigi Buffon.

Kiper veteran itu sudah memastikan diri pergi dari Juventus di akhir musim nanti. Meski ia belum memutuskan apakah ia akan bermain lagi atau pensiun.

Melihat performa Buffon yang masih cukup oke, rasa-rasanya ia bakal jadi pelapis yang super bagus untuk Henderson.

Mau Kemana, Kane?

7 Klub yang Bisa Tampung Harry Kane Musim Depan: Pilih MU, Man City, atau Juventus?

Bola.net 2021-05-18 09:28:00
Harry Kane mungkin tidak lagi bermain untuk Tottenham musim depan. Pada musim 2020/2021 ini, Harry Kane frustrasi lantaran kembali gagal meraih gelar juara bersama klub yang dibela sejak junior.

Harry Kane mungkin tidak lagi bermain untuk Tottenham musim depan. Pada musim 2020/2021 ini, Harry Kane frustrasi lantaran kembali gagal meraih gelar juara bersama klub yang dibela sejak junior.

Selama lebih dari 11 tahun membela Tottenham, Harry Kane sepertinya merasa sudah cukup. Berdasarkan laporan dari Goal International, pria berumur 27 tahun tersebut berniat hengkang untuk mendapatkan pengalaman baru bersama klub lain.

Kane berniat tampil di level papan atas, salah satunya adalah Liga Champions. Saat ini, Kane masih terikat kontrak panjang dengan Tottenham, yang berlaku hingga tahun 2024 mendatang.

Lantas, klub mana yang bisa dibela Harry Kane musim depan? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.


Manchester United

Selain bek tengah, United kini membutuhkan penyerang tengah baru. Anthony Martial tidak tampil sesuai harapan pada musim 2020/2021. Lalu, Edinson Cavani sudah berusia 34 tahun dan tidak bisa diandalkan untuk waktu lama.

United sejak lama dikaitkan dengan Harry Kane. Namun, baru musim ini peluang Setan Merah untuk bisa memboyong pemain 27 tahun terbuka lebar. Kane bisa membawa United bersaing untuk perebutan gelar juara musim depan.


Manchester City

Man City telah membuktikan bahwa mereka cukup tangguh walau tanpa penyerang tengah tajam pada musim 2020/2021. Akan tetapi, Man City tetap saja berupaya membeli penyerang baru.

Harry Kane adalah opsi yang bagus di lini depan Man City musim depan, sebagai pengganti Sergio Aguero. Gabriel Jesus belum tampil konsisten dan Kane bisa menjadi solisi. Kane bakal membuat Man City sulit dibendung tim lain.


PSG

Kinerja Mauro Icardi dan Moise Kean belum cukup meyakinkan pada musim 2020/2021. Lalu, ada peluang bagi Kylian Mbappe untuk berganti klub pada bursa transfer musim panas nanti.

PSG bisa membeli Harry Kane untuk jadi duet Neymar di lini serang.

Bagi Kane, bergabung dengan PSG bisa mewujudkan mimpinya meraih gelar. Sebab, PSG nyaris tak pernah absen mendapatkan gelar sejak kedatangan pemilik kaya raya dari Qatar.


Chelsea

Lini depan menjadi masalah yang pelik bagi Chelsea. Timo Werner atau Kai Havertz tak bisa jadi mesin gol. Thomas Tuchel butuh penyerang baru dan Harry Kane bisa jadi opsi terbaik untuknya.

Kane selalu mencetak di atas 20 gol untuk Tottenham dalam tujuh musim terakhir. Catatan apik ini bakal memberi jaminan bagi Tuchel untuk mendapatkan banyak gol pada musim depan.

Soal harga, Chelsea punya sumber dana yang besar dan tidak akan kesulitan.


Real Madrid

Real Madrid harus membeli penyerang baru pada musim panas 2021 nanti. Sebab, Karim Benzema tidak lagi bisa menjadi tumpuan untuk waktu yang lama. Benzema sudah berusia 33 tahun dan mungkin performanya bakal menurun.

Kylian Mbappe dan Erling Haaland jadi bidikan. Namun, transfer kedua pemain bakal cukup rumit. Membeli Harry Kane adalah opsi yang bagus untuk Madrid. Kane punya kualitas dan bisa menjadi 'galactico' baru di Madrid.


Juventus

Juventus dan Cristiano Ronaldo mungkin berpisah akhir musim nanti. Ada banyak faktor yang membuat hubungan kedua pihak mungkin berakhir. Kegagalan Juventus lolos ke Liga Champions bakal jadi faktor yang sangat krusial.

Jika kehilangan Ronaldo, maka Juventus harus membeli Harry Kane sebagai gantinya. Beban gaji Kane tidak semahal Ronaldo. Kane juga lebih muda dan bisa jadi bagian proyek jangka panjang klub.


Barcelona

Kemungkinan Harry Kane pindah ke Barcelona tergolong kecil. Akan tetapi, segalanya masih bisa terjadi. Apalagi jika Lionel Messi meninggalkan klub asal Catalan akhir musim ini.

Jika Messi pindah, Barcelona butuh ikon dan andalan baru di lini depan. Alih-alih Sergio Aguero atau Memphis Depay, Harry Kane bisa menjadi opsi yang sangat menjanjikan bagi Barcelona.

Sumber: talkSPORT

Akhirnya...

Akhirnya, Steven Gerrard Tahu Rasanya Angkat Trofi Liga!

Bola.net 2021-05-16 03:51:00
Gagal mengangkat trofi liga sebagai pemain tak lantas membuat Steven Gerrard menyerah. Sabtu (15/5/2021) kemarin, Gerrard menuntun Rangers menjuarai liga sebagai pelatih.

Gagal mengangkat trofi liga sebagai pemain tak lantas membuat Steven Gerrard menyerah. Sabtu (15/5/2021) kemarin, Gerrard menuntun GlasgowRangers menjuarai liga sebagai pelatih.

Sebenarnya gelar Rangers sudah dikunci sejak beberapa pekan lalu, tapi baru diresmikan akhir pekan kemarin dengan penutupan liga secara resmi.

Steven Gerrard’s Rangers have won the league without losing a single game! 👏

Wins: 32
Draws: 6
Defeats: 0
Points: 102
Scored: 92
Conceded: 13 pic.twitter.com/Ns7dVqf6By

Menariknya, Gerrard berhasil membawa Rangers melewati 38 pertandingan tanpa kekalahan. Mereka merangkai 32 kemenangan dan 6 hasil imbang untuk meraih 102 poin.

Keberhasilan ini luar biasa. Sebelum Gerrard tiba, Rangers hampir selalu kalah dari Celtic dalam perebutan gelar juara liga Skotlandia.


Akhirnya juara liga

Steven Gerrard finally gets his hands on a league title

Just look what it means to him pic.twitter.com/XFUCHMY5ZY

Bukan hanya itu, kerberhasilan Rangers ini juga menjawab rasa penasaran Gerrard. Ini pertama kali Gerrard merasakan trofi liga sepanjang kariernya sebagai pemain dan pelatih.

Dia tidak pernah menjuarai liga selama bertahun-tahun membela Liverpool. Meski begitu, Gerrard pantang menyerah dan terus mencoba.

Gerrard datang membawa perubahan besar. Sebelumnya, Rangers terakhir juara pada musim 2010/11, lalu Celtic menyapu bersih gelar Skotlandia dalam 9 tahun beruntun, dan kini Rangers kembali juara untuk menghentikan dominasi itu.


Jawab keraguan

Gelar ini juga jadi cara Gerrard menjawab keraguan. Dia pernah diragukan dan dinilai akan gagal bersama Celtic karena masih minim pengalaman. Kini terbukti semua itu keliru.

"Saya kira tidak banyak orang yang percaya bahwa saya adalah pilihan tepat. Saya bisa memahami orang-orang yang berkata saya masih pemula, bahwa saya kurang berpengalaman," buka Gerrard di Sky Sports.

"Saya paham itu semua, tapi ketika Rangers datang, saya punya visi dan saya melihat peluang untuk mengembalikan Rangers ke posisi mereka seharusnya."


Belum berniat ke Liverpool

Keberhasilan Gerrard ini kian memanaskan gosip bahwa dia akan jadi pengganti Jurgen Klopp yang paling tepat. Meski begitu, saat ini Gerrard mengaku belum berniat pulang ke Liverpool.

"Ketika saya masih anak-anak, saya hanya berpikir satu klub untuk selamanya. Saya berkembang di Liverpool, berkarier di Liverpool yang membuat saya sangat bangga," sambung Gerrard.

"Saya bahagia di sini [Rangers]. Memang saya harus membuag banyak pengorbanan di sisi keluarga, tapi saya ingin lebih," tutupnya.

Sumber: Sky Sports

Juve, Back to Basic

Malam Ajaib River Plate

Malam Ajaib River Plate: Menang Tanpa Kiper, Hanya 11 Pemain Tanpa Subs

Bola.net 2021-05-20 14:40:00
Sepak bola tidak pernah kehabisan cerita ajaib di lapangan. Kali ini ada kisah perjuangan River Plate yang bermain dengan 11 pemain saja, tanpa kiper inti, tanpa cadangan.

Sepak bola tidak pernah kehabisan cerita ajaib di lapangan. Kali ini ada kisah perjuangan River Plate yang bermain dengan 11 pemain saja, tanpa kiper inti, tanpa cadangan.

River Plate harus meladeni Santa Fe dalam duel matchday 5 Grup D Copa Libertadores (Liga Champions-nya Amerika Selatan). Masalahnya, kondisi tim River Plate benar-benar buruk.

River Plate akhirnya menang dengan skor 2-1, gol Fabrizio Angileri (3') dan Julian Alvarez (6') membawa mereka unggul, Santa Fe hanya bisa membalas melalui Kelvin Osorio (73').

Meski begitu, bukan hasil akhir yang menarik dari pertandingan ini, melainkan kondisi tim River Plate yang babak belur.


Badai Covid

LOS 11 PARA LA HISTORIA.#JuntosSomosMsGrandes pic.twitter.com/bUZIDHCEp0

River Plate memasuki laga ini dengan 20 kasus Covid-19 yang menyerang tim mereka, plus ada 2 pemain cedera. Kondisi ini mendesak pelatih River, Marcelo Gallardo, untuk mencari solusi.

Sayangnya, Gallardo tidak punya solusi sama sekali. Hanya tersisa 11 pemain yang siap tampil dalam timnya, itu pun dengan salah satu pemain yang masih cedera.

Nahasnya keempat kiper Los Millonarios sama-sama diserang virus corona, tidak ada yang bisa bermain. Akibatnya, gelandang berpengalaman mereka (pemain yang cedera), Enzo Perez, harus turun sebagai kiper.

Kasus badai Covid-19 yang menyerang River Plate:


Dilarang ganti pemain

River Plate incredible night

- 20+ Covid cases
- Goalkeepers ruled out
- No list changes allowed
- 11 players available (!)
- Midfielder Enzo Prez starts as GK vs Santa Fe in Copa Libertadores
- Prez plays through a hamstring injury

...and River won 2-1.

Prez, MVP. pic.twitter.com/qtmrDjbnxm

Badai Covid-19 tersebut berarti Gallardo hanya memiliki 10 pemain fit, plus satu gelandang yang baru pulih dari cedera. Situasi ini unik, tapi River Plate sebenarnya juga salah langkah.

Sebelum turnamen dimulai, CONMEBOL mengizinkan setiap klub peserta Copa Libertadores untuk mendaftarkan 50 pemain dalamm skuad mereka. CONMEBOL menyadari sulitnya situasi pandemi dan masih ada laga-laga internasional.

Namun, River Plate melewatkan kesempatan tersebut karena tidak mau memaksakan pemain muda tampil. Alhasil, River Plate hanya mendaftarkan 32 pemain.

River mungkin tak menyangka bahwa sampai 20 pemain mereka harus diserang Covid-19 bersamaan dan terpaksa absen.


Modal berani, gelandang jadi kiper

River sebenarnya sudah mencoba mengajukan permintaan ke CONMEBOL. Mereka ingin memasukkan kiper akademi ke dalam skuad.

Namun, permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh CONMEBOL. River pun tidak punya banyak opsi selain menunjuk Enzo Perez, sang gelandang, untuk bermain sebagai kiper.

Perez menderita cedera hamstring, jadi dia tidak bisa banyak berlari. Meski begitu, setidaknya Perez masih bisa berdiri menjaga gawang.


Tetap menang

Di tengah kesulitan ekstrem semacam itu, situasi yang tidak normal, River ternyata masih bisa bermain luar biasa. Mereka mencetak dua gol cepat untuk membuat Santa Fe tertekan

Setelahnya River harus bertahan. Bahkan penguasaan bola Santa Fe mencapai 70% dengan 22 tembakan.

Di luar dugaan, Enzo Perez si kiper dadakan bisa bermain luar biasa. Dia membuat total 5 penyelamatan dan mengamankan kemenangan untuk River.

Malam ajaib dalam sepak bola benar-benar ada.

Sumber: River Plate, ESPN, Bola