Mau Kemana Donnarumma?

Liga Indonesia Tanpa Degradasi?

Plus Minus Ronald Koeman

10 Bukti Plus-Minus Kerja Keras Koeman di Barcelona: Dapat Trofi Lho!

Bola.net 2021-05-25 09:20:00
Ronald Koeman telah menutup musim pertamanya di Barcelona. Untuk ukuran pelatih baru, kinerja Koeman sudah terbilang baik, meski tidak bisa disebut maksimal.

Ronald Koeman telah menutup musim pertamanya di Barcelona. Untuk ukuran pelatih baru, kinerja Koeman sudah terbilang baik, meski tidak bisa disebut maksimal.

Koeman bekerja semaksimal mungkin dalam kondisi ala kadarnya. Dia tidak mendapatkan dukungan penuh untuk belanja pemain, hanya bisa mengandalkan nama-nama yang sudah ada.

Koeman berhasil membawa Barca menjuarai Copa del Rey, tapi gagal total di Liga Champions dan La Liga. Terlebih, musim ini ditutup dengan perasaan kurang dan kecewa.

Muncul gosip pemecatan Koeman, kabarnya Joan Laporta mencari pelatih baru. Meski demikian, sebenarnya Barca tidak boleh ceroboh memecat Koeman.

Setidaknya ada 10 bukti kerja keras Koeman selama setahun terakhir di Barcelona. Scroll ke bawah yuk!


Akhirnya hentikan puasa trofi

Musim 2019/20 lalu diakhiri Barcelona tanpa trofi, catatan buruk. Koeman berhasil mengakhiri puasa itu dengan menuntun timnya menjuarai Copa del Rey musim ini.

Trofi ini jadi torehan terbaik Koeman di tengah kesulitan Barca, tidak bisa dibantah. Bahkan untuk satu hal ini Barca masih lebih baik dari Madrid.


Kembangkan Pedri

Dahulu ada Louis van Gaal yang menaruh kepercayaan penuh pada Andres Iniesta muda. Musim ini, Koeman melakukan itu pada Pedri.

Pedri masih 18 tahun, tapi dia sudah jadi salah satu andalan Koeman yang tidak tergantikan. Bahkan performa apik Pedri membuatnya dipanggil Timnas Spanyol.


Variasi taktik

Koeman sudah berkerja semaksimal mungkin mengatasi minimnya kualitas skuad Barcelona musim ini.

Hantaman cedera memaksa Koeman memutar otak. Dia mencoba-coba berbagai formasi untuk tim, mulai dari 4-3-3, 4-4-2, atau 3-5-2.

Utak-atik taktik ini terbukti berhasil, tapi terkadang Koeman membuat kesalahan dalam memilih taktik untuk melawan tim tertentu.


Pembelian Dest

Kedatangan Dest ke Barcelona musim panas lalu sebagian besar dimudahkan karena keberadaan Koeman.

Selama bekerja di Belanda, Koeman sudah lama mengikuti perkembangan Dest. Dia pun mengajak Dest melanjutkan dan mengembangkan karier di Barca.

Keputusan Koeman tepat. Dest menunjukkan tanda-tanda positif, meski jelas dia masih terlalu muda.


Percaya akademi

Badai cedera dan keterbatasan skuad membuat Koeman harus memercayai pemain-pemain muda jebolan akademi Barcelona.

Musim ini Koeman memberi banyak kesempatan bermain pada nama-nama muda seperti Ilaix Moriba, Oscar Mingueza, Ronald Araujo, bahkan Riqui Puig.


Kembalikan Dembele

Sejak kedatangannya, Koeman mengusung misi pribadi untuk mengembalikan performa terbaik Ousmane Dembele.

Sebelumnya karier Dembele sempat diduga bakal berakhir di Barcelona, tapi Koeman berkata sebaliknya.

Dembele pulih, kembali bermain, dan menjalani musim terbaiknya sejak membela Blaugrana.


De Jong gemilang

Musim pertamanya tidak maksimal, karena itu De Jong menghadapi tantangan ekstra di musim 2020/21 ini.

Dia menjawab itu dengan baik di bawah Koeman. De Jong kembali bermain di posisi favoritnya, bahkan memegang peran kunci dalam permainan Barca.

Musim ini peran De Jong sangat penting. Khususnya ketika dia harus mengisi posisi bek tengah di tengah krisis bek Barca.


Mulai regenerasi

Ketika pertama tiba di Barcelona, Koeman menghadapi skuad yang sudah tua, lesu, dan buntu.

Lalu Koeman memutuskan melepas pemain-pemain senior seperti Luis Suarez, Ivan Rakitic, dan Arturo Vidal. Setidaknya langkah ini sudah memulai regenerasi.


Bencana di Eropa

Sayangnya, tidak semua kerja keras Koeman berakhir positif. Musim ini Barcelona lagi-lagi gagal total di kompetisi Eropa.

Mereka tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions 2020/21. Barca takluk dari PSG dalam duel dua leg.

Lionel Messi dkk. main cukup apik di leg kedua, tapi situasinya sulit setelah mereka kalah 1-4 di Camp Nou.


Kerdil di hadapan rival

Musim ini, Barcelona nyaris tidak pernah menang lawan tim-tim top, baik di Spanyol atau di Eropa.

Di La Liga, Barca dua kali kalah dari Real Madrid. Mereka juga hanya bisa meraih 1 poin dari Atletico Madrid, hasil dari satu kali imbang dan satu kali kalah.

Demikian 10 penilaian plus-minus musim pertama Koeman di Barcelona. Apakah pelatih Belanda ini layak dipertahankan?

Sumber: Marca

Fakta Menarik dari Premier League

13 Fakta Menarik Premier League Musim Ini: Termasuk Rekor Impresif Harry Kane

Bola.net 2021-05-25 11:04:00
Kompetisi Liga Inggris 2020/2021 sudah resmi berakhir. Pertarungan memperebutkan tiket ke Liga Champions berlangsung hingga pekan terakhir.

Kompetisi Liga Inggris 2020/2021 sudah resmi berakhir. Pertarungan memperebutkan tiket ke Liga Champions berlangsung hingga pekan terakhir.

Gelar juara Liga Inggris sudah dalam genggaman Manchester City jauh sebelum laga terakhir. Namun, persaingan tetap menarik terutama di zona empat besar.

Chelsea yang awalnya tampak tangguh dan nyaman di era Thomas Tuchel, malah beberapa kali terpeleset. Liverpool belakangan berhasil bangkit dan tampil konsisten.

Dua tiket terakhir ke Liga Champions musim depan akhirnya menjadi milik Liverpool dan Chelsea. Padahal di laga terakhir, Chelsea keok dari Aston Villa. The Blues harus berterima kasih kepada Tottenham Hotspur yang sukses membungkam Leicester City, sehingga tim Thomas Tuchel tetap finis empat besar.

Harry Kane juga mencuri perhatian sepanjang musim ini. Selain performa gemilangnya di lapangan, masa depannya juga memicu banyak spekulasi. Pemain lain yang juga layak dapat sorotan adalah Sergio Aguero, yang kemarin memainkan laga perpisahan dengan City.

Selain komposisi tim-tim yang lolos ke Eropa, berikut ini fakta-fakta menarik di Liga Inggris musim ini.


Fakta Menarik


Fakta Menarik Lainnya

Sumber: Opta Joe, Squawka
Disadur dari: Bola.com (Yus Mei Sawitri, 24 Mei 2021)

Fakta Menarik dari Serie A

9 Fakta Menarik Serie A Musim Ini: Ronaldo Torehkan Catatan Gemilang

Bola.net 2021-05-25 11:14:00
Kompetisi Liga Italia musim 2020/2021 sudah memainkan pertandingan terakhirnya

Kompetisi Liga Italia musim 2020/2021 sudah memainkan pertandingan terakhirnya. Inter Milan sudah merengkuh gelar Scudetto sejak awal Mei, namun drama tetap hadir pada pekan terakhir.

AC Milan akhirnya berhasil finis di zona Liga Champions. Untuk kali pertama setelah sekian tahun Rossoneri akhirnya kembali tampil di kompetisi elite tersebut.

Juventus juga lolos dari lubang jarum. Kemenangan 4-1 kontra Bologna, dikombinasikan hasil imbang 1-1 Napoli melawan Verona, maka Bianconeri berhak finis di posisi empat besar.

Juventus selamat dari kemungkinan terlempar ke zona Liga Europa. Begitu juga AC Milan yang berhak finis ketiga, setelah mengalahkan tim penghuni posisi kedua, Atalanta, dengan skor 2-0.

Selain, komposisi empat tim teratas yang berhak lolos ke Liga Champions, berikut ini fakta-fakta menarik seputar Liga Italia musim ini, seperti dilansir dari berbagai sumber.


Data dan Fakta


Klasemen Serie A

Disadur dari: Bola.com (Yus Mei Sawitri, 24 Mei 2021)

Tahun Nestapa Real Madrid

Tahun Nestapa untuk Real Madrid: 0 Trofi, Terancam Disanksi UEFA, Tanpa Wakil di Timnas Spanyol

Bola.net 2021-05-24 19:24:00
Musim 2020/21 resmi berakhir untuk Real Madrid.

Musim 2020/21 resmi berakhir untuk Real Madrid. Musim ini bisa dikatakan jadi musim yang paling ingin dilupakan oleh El Real.

Tim yang bermarkas di Ibukota Real Madrid itu resmi mengakhiri musim 2020/21 kemarin malam. Saat mereka menang melawan Villarreal dengan skor 2-1.

Hasil itu membuat Real Madrid mengakhiri musim sebagai runner up La Liga. Itu berarti mereka gagal untuk mempertahankan gelar juara mereka musim lalu.

Kegagalan mempertahankan gelar juara La Liga itu bukan satu-satunya nestapa yang dirasakan Real Madrid. Ada sejumlah kepahitan yang harus dirasakan El Real sepanjang tahun ini.

Apa saja itu? Simak selengkapnya di bawah ini.


Gagal Juara Dimenit Akhir

Kepahitan pertama yang dirasakan Real Madrid adalah kegagalan mereka menjadi juara La Liga di musim ini.

Mereka bersaing ketat dengan Atletico Madrid hingga jornada ke-38 La Liga. Jika Atletico Madrid terpeleset melawan Real Valladolid dan Madrid menang melawan Villarreal, maka Los Blancos yang akan menjadi juara.

Skenario impian itu nyaris terjadi, saat Real Valladolid unggul terlebih dahulu melawan Atletico Madrid. Namun ternyata sang tetangga malah comeback 2-1 atas Valladolid dan akhirnya mengunci gelar juara. Sungguh cara yang menyakitkan untuk gagal juara.


0 Trofi

Kegagalan Real Madrid menjuarai La Liga itu membuat El Real resmi mengakhiri musim tanpa gelar juara.

Di ajang Copa Del Rey, Real Madrid dikalahkan Alcoyano di babak 32 besar. Di Supercopa de Espana, mereka kalah melawan Athletic Bilbao di semi final.

Di Liga Champions, lebih nelangsa lagi. Mereka dikalhkan Chelsea di semi final. Sehingga tidak ada satupun tambahan trofi juara di lemari juara Real Madrid saat ini.


Badai Cedera

Musim Real Madrid bisa dikatakan cukup buruk di musim ini karena badai cedera yang silih berganti menghantam El Real.

Saking banyaknya cedera yang dialami Real Madrid, Zidane sampai frustrasi karena jumlah skuatnya yang sangat terbatas. Alhasil ia memilih mengorbitkan beberapa pemain muda dari tim Castilla Real Madrid.

Absennya sejumlah pemain El Real ini sedikit banyak membuat Real Madrid tidak bisa tampil konsisten sejak awal musim.


Pemain Muda Ampas

Salah satu yang jadi nestapa Real Madrid di musim 2020/21 ini adalah para pemain muda mereka yang tidak bisa menggantikan peran para pemain inti yang cedera.

Pemain-pemain yang diharapkan jadi pembeda seperti Vinicius jr, Rodrygo, dan Marco Asensio justru tidak berdaya sepanjang musim ini. Alhasil Real Madrid tidak punya pembeda selain Karim Benzema di saat-saat krusial.


Eden Hazard Magabut

Salah satu hal yang paling bikin fans Madrid gigit jari di musim ini adalah Eden Hazard yang makan gaji buta.

Eden Hazard didatangkan Real Madrid dengan harga 100 juta Euro di musim panas tahun 2019 dengan harapan bisa menjadi pembeda baru bagi El Real pasca ditinggal Cristiano Ronaldo. Namun apa kenyatannya? Hazard hanya jadi beban klub.

Gara-gara cedera berkepanjangan, ia hanya 21 kali bermain untuk Real Madrid. Dari 21 penampilan itu ia hanya membuat empat gol dan satu assist. Sungguh cara yang buruk untuk buang-buang uang.


ESL Gagal

Salah satu nestapa terbesar Real Madrid di laga ini adalah kegagalan proyek European Super League (ESL) yang mereka gagas.

Florentino Perez yang menjadi salah satu otak di balik turnamen ini. Ia dan 11 klub top Eropa lainnya resmi meluncurkan turnamen itu dengan harapan bisa memperbaiki pendapatan klub.

Namun malah Real Madrid 'dikhianati' karena sembilan klub lainnya memilih mundur akibat mendapatkan desakan yang bertubi-tubi baik dari UEFA dan federasi setempat. Jadi Madrid yang tetap bertahan dengan rencana ini malah namanya tercoreng.


Terancam Gagal ke UCL

Keputusan Real Madrid untuk tetap bertahan dengan rencana ESL ini menimbulkan masalah baru.

UEFA dilaporkan tengah melakukan proses investigasi kepada Madrid dan dua klub lainnya yang ngotot bertahan dengan rencanna melanjutkan ESL ini.

Jika dinyatakan bersalah, Real Madrid berpotensi dua tahun ke depan tidak bisa bermain di UCL meski mereka berhasil memastikan satu jatah ke turnamen itu via La Liga.


Ditinggal Sang Pelatih

Kepedihan berikutnya yang berpotensi dialami fans Real Madrid dalam beberapa hari ke depan adalah perginya sang pelatih, Zinedine Zidane.

Beberapa pekan terakhir, gencar berhembus rumor bahwa Zidane akan cabut dari Real Madrid. Manajer asal Prancis itu diberitakan sudah tidak kuat dengan tekanan yang ada di Real Madrid.

Kepergian Zidane ini tentu akan jadi kehilangan besar bagi Madrid, karena legenda hidup El Real itu sudah mempersembahkan banyak trofi bergengsi bagi El Real.


Terancam Eksodus Pemain

Tidak hanya Zidane yang bakal meninggalkan Real Madrid, namun beberapa pemain inti mereka juga terancam hengkang.

Nama-nama penting seperti Raphael Varane, Sergio Ramos, Lucas Vazquez dan Marcelo diberitakan sudah berada di ambang pintu keluar Real Madrid di musim panas ini.

Jika pemain-pemain inti itu pergi, bisa dipastikan El Real bakal semakin goyah di musim 2021/22 jika mereka tidak membeli pengganti yang sepadan.


Mantan Pemain Malah Jadi Juara

Kepedihan yang dirasakan Real Madrid semakin terasa setelah melihat dua pemain mereka lepas justru menjadi juara di klub lain.

Pemain pertama adalah Achraf Hakimi. Sang bek berhasil membawa Inter Milan menjadi juara Serie A setelah dilepas Real Madrid di musim panas tahun lalu.

Namun yang paling menyesakkan adalah Marcos Llorente, gelandang yang mereka buang ke Atletico Madrid justru menjadi salah satu aktor dibalik keberhasilan sang tetangga menjuarai La Liga musim ini.


Tanpa Wakil di Timnas Spanyol

Kabar terbaru dan bisa dikatakan jadi noda besar dalam sejarah Real Madrid adalah tidak ada pemain mereka yang masuk skuat Euro 2020 Timnas Spanyol.

Sepanjang sejarah klub, Los Blancos selalu menyumbangkan pemain-pemain terbaik mereka ke Timnas Spanyol. Bahkan pemain-pemain El Real selalu menjadi kerangka inti La Furia Roja.

Namun untuk Euro 2020 ini tidak ada satupun pemain Real Madrid yang masuk. Ini benar-benar jadi aib tersendiri bagi El Real selaku tim tersukses di Spanyol.

Dilema Arsenal

5 Dilema Transfer Arsenal yang Harus Dibereskan Arteta

Bola.net 2021-05-25 10:40:00
Arsenal harus segera melupakan musim 2020/21 yang gagal total. Mikel Arteta sebaiknya fokus berbenah, memperbaiki masalah The Gunners dan memperkuat skuad.

Arsenal harus segera melupakan musim 2020/21 yang gagal total. Mikel Arteta sebaiknya fokus berbenah, memperbaiki masalah The Gunners dan memperkuat skuad.

Musim Arsenal berakhir dengan sangat buruk. Mereka finis di peringkat 8 Premier League dan gagal meraih trofi Liga Europa.

Arsenal dipastikan tidak akan bermain di kompetisi Eropa musim depan, pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir. Ini buruk, tapi di sisi lain Arsenal punya kesempatan fokus sepenuhnya di Premier League.

Nah sebelum menyambut musim depan, Arteta harus terlebih dahulu menjawab 5 dilema transfer musim panas nanti. Apa saja?


Siapa yang cocok jadi partner Partey?

Thomas Partey telah menunjukkan sedikit kemampuan terbaiknya sejak bergabung dengan Arsenal. Namun, Arteta belum benar-benar memaksimalkan potensi Partey.

Partey sering dimainkan bareng dengan Granit Xhaka di lini tengah, terkadang juga diduetkan dengan Dani Ceballos atau Mohamed Elneny.

Namun, sepertinya Arteta membutuhkan gelandang baru. Ceballos dipastikan pulang ke Madrid, harus ada pengganti yang tepat untuk jadi partner Partey.

Pemain yang kabarnya dibidik Arsenal:


Pemain pinjaman bagaimana?

Ceballos sudah dipastikan kembali ke Madrid, tapi bagaimana dengan Martin Odegaard?

Arsenal meminjam Odegaard dari Madrid pada Januari 2021 lalu dan hasilnya sangat memuaskan. Odegaard jelas menunjukkan diri sebagai pemain yang dibutuhkan tim.

Masalahnya, keputusan soal nasib Odegaard juga ada di tangan Madrid. Arsenal hanya bisa menunggu.


Siapa jadi pengganti Bellerin?

Hector Bellerin diduga akan meninggalkan Arsenal musim panas ini setelah 10 tahun bermain di London.

Kontraknya kedaluwarsa musim panas mendatang dan belum ada teken kontrak baru hingga sekarang. Kabarnya, Bellerin dibidik PSG dan Barcelona.

Jika Bellerin pergi, Arteta jelas perlu merekrut bek kanan pengganti dengan level yang setara. Masalahnya, tidak banyak pemain dengan kualitas seperti itu.

Pemain yang kabarnya dibidik Arsenal:


Haruskah rekrut Buendia?

Norwich punya salah satu pemain berbakat, Emiliano Buendia. Bakatnya dinilai akan terbuang sia-sia jika terus bermain di level Norwich.

Sebenarnya Arsenal sudah dihubungkan dengan Buendia musim panas lalu. Dia bisa jadi pilihan gelandang serang yang tepat andai Odegaard benar-benar pergi.

Musim ini, Buendia membungkus 15 gol dan 17 assists untuk Norwich. Dia jelas siap bermain di Premier League.


Bisakah goda pemain top tanpa kompetisi Eropa?

Arsenal memang harus beli banyak pemain top, tapi situasinya sangat sulit. Mereka tidak bermain di Eropa musim depan, lalu apa yang bisa ditawarkan?

Merekrut pemain top tanpa kompetisi Eropa bakal sulit, apalagi untuk Arsenal yang lebih sering berhemat.

Umumnya ada dua opsi untuk merekrut pemain top: Uang atau tawaran peluang juara. Nahas, Arsenal tidak punya keduanya.

Sumber: Express

Luis Enrique Anti-Real Madrid?

12 Pemain Bintang tak Dibawa Spanyol ke Euro 2020, Luis Enrique 'Agen' Barcelona?

Bola.net 2021-05-25 08:14:00
Kontroversi terjadi usai Luis Enrique mengumumkan skuad timnas Spanyol untuk berlaga di Euro 2020. Sebab, ada beberapa pemain yang tampil bagus di klub namun tidak dipanggil Luis Enrique.

Kontroversi terjadi usai Luis Enrique mengumumkan skuad timnas Spanyol untuk berlaga di Euro 2020. Sebab, ada beberapa pemain yang tampil bagus di klub namun tidak dipanggil Luis Enrique.

Luis Enrique hanya akan membawa 24 pemain ke Euro 2020. Padahal, UEFA membolehkan setiap negara mendaftarkan 26 pemain.

Latar belakang Luis Enrique sebagai eks pelatih dan pemain Barcelona mendapat sorotan usai pengumuman skuad Spanyol di Euro 2020. Sebab, dia dinilai memberi 'karpet merah' untuk pemain Barcelona atau yang berbau Barcelona.

Eric Garcia, jebolan La Masia dan pemain Barcelona musim depan, dipanggil ke timnas walau hanya memainkan tiga laga di Premier League. Lalu, ada Adama Traore, jebolan La Masia, yang juga dipanggil walau performanya dinilai menurun.

Lantas, siapa saja pemain bintang yang tidak dipanggil Luis Enrique ke timnas Spanyol? Simak di bawah ini ya Bolaneters.


Mario Hermoso

Atletico Madrid adalah juara La Liga musim 2020/2021. Akan tetapi, hanya dua pemain Atletico yang masuk skuad timnas Spanyol di Euro 2020 yakni Koke dan Marco Llorente. Padahal, ada satu pemain yang harusnya bisa dilirik Luis Enrique.

Pemain tersebut adalah bek tengah Mario Hermoso. Mantan pemain Espanyol ini jadi andalan Diego Simeone. Dia bisa bermain dalam skema empat maupun tiga bek. Hermoso juga bisa bermain sebagai bek kiri jika memang dibutuhkan.


Ander Herrera

Walau gagal membawa PSG juara Ligue 1, Ander Herrera tetap punya musim yang bagus di PSG. Pemain 31 tahun itu masih punya dua gelar juara bersama PSG. Herrera pun bermain reguler bersama klub asal Paris.

Namun, jika melihat komposisi di lini tengah, sulit untuk memasukkan nama Ander Herrera. Sebab, ada Rodri yang tampil bagus bersama Man City yang perannya hampir sama dengannya. Selain itu, Koke juga punya musim sempurna bersama Atletico Madrid.


Saul Niguez

Saul Niguez memang tidak banyak mencetak gol musim ini. Akan tetapi, dia punya peran yang sangat vital untuk Atletico Madrid. Bersama Koke, Saul jadi andalan di lini tengah klub juara La Liga tersebut.

Saul Niguez memainkan 33 laga di La Liga. Pemain 26 tahun itu lebih sering bermain sebagai gelandang sentral. Hal inilah yang membuat Saul Niguez tidak banyak mencetak gol pada musim ini.


Iago Aspas

Iago Aspas tampil sangat apik bersama Celta Vigo di La Liga musim 2020/2021. Pemain 33 tahun itu menjadi pemain Spanyol dengan catatan gol paling banyak kedua [14 gol] di La Liga, hanya kalah dari Gerard Moreno.

Iago Aspas bahkan menjadi top assist di La Liga [13], lebih banyak dari Lionel Messi [9]. Namun, Iago Aspas tidak masuk dalam pilihan Enrique untuk membela timnas Spanyol di Euro 2020.


Nacho Fernandez

Nacho memang tidak masuk dalam rencana utama Real Madrid. Akan tetapi, musim ini bek 31 tahun itu tampil bagus dengan 22 kali jadi pemain inti di Real Madrid. Nacho juga memainkan delapan laga di Liga Champions.

Jumlah laga yang dimainkan Nacho jauh lebih banyak jika dibanding dengan Aymeric Laporte dan Eric Garcia. Satu kelebihan Nacho yang juga tidak dimiliki kedua pemain itu adalah bisa memainkan semua peran di lini belakang.


Dani Parejo

Dani Parejo memiliki musim yang luar biasa bersama Villarrea. Dia menjadi pilihan utama di lini tengah. Gelandang 32 tahun hanya absen pada dua laga di La Liga. Dia mencetak tiga gol dan lima assist.

Dani Parejo juga membawa The Yellow Submarines lolos ke final Liga Europa. Sayangnya, catatan apik ini tidak membuat Dani Parejo dilirik untuk masuk skuad timnas Spanyol.


Sergio Reguilon

Kecuali laga terakhir yang buruk karena mencetak gol bunuh diri, Reguilon sebenarnya tampil cukup bagus pada musim pertamanya bersama Tottenham. Dia mampu beradaptasi dengan sepak bola Inggris dan mendapat tempat di starting XI.

Namun, mantan pemain Real Madrid ini secara mengejutkan tidak masuk dalam pilihan Luis Enrique. Pemain 24 tahun kalah bersaing dengan Jose Gaya dan pemain kawakan Jordi Alba untuk posisi bek kiri.


Jesus Navas

Luis Enrique hanya membawa satu bek kanan ke Euro 2020. Satu slot tersebut menjadi milik Cesar Azpilicueta. Padahal, masih ada opsi lain yang bisa dipilih. Salah satunya adalah Jesus Navas.

Jesus Navas memimpin Sevilla bersaing di papan atas klasemen La Liga, bahkan sempat bersaing untuk gelar juara. Jesus Navas hanya absen empat laga musim ini. Jesus Navas dengan pengalaman yang dimiliki harusnya bisa jadi opsi bagi Enrique.


Luis Alberto

Luis Alberto tampil bagus untuk Lazio pada musim 2020/2021 ini. Bersama Joaquin Correa dan Ciro Immobile, dia menjadi andalan di lini depan. Luis Alberto mencetak sembilan gol dan dua assist di Serie A.

Namun, performa apik Luis Alberto tidak membuat Enrique terpikat dengannya. Pemain 28 tahun itu kalah bersaing dengan Pedri, Fabian Ruiz, dan Dani Olmo yang punya karakter hampir sama dengannya.


Santi Mina

12 gol dan tiga assist yang dicatatkan Santi Mina di La Liga tidak membuatnya masuk dalam pilihan Luis Enrique. Pemain Celta Vigo ini kalah bersaing dengan Ferran Torres, Gerard Moreno, dan Mikel Oyarzabal di lini depan.

Namun, jika melihat performa apik Santi Mina, harusnya dia layak masuk dalam daftar skuad timnas Spanyol. Apalagi, Luis Enrique hanya membawa 24 dari 26 pemain yang bisa didaftarkan ke Euro 2020.


Sergio Ramos

Keputusan paling kontroversial Luis Enrique tentu saja tidak memasukkan nama Sergio Ramos dalam skuad Spanyol untuk Euro 2020. Sebab, walau tidak cukup bugar, Ramos dinilai masih bisa bermain pada level tinggi dan berpengaruh di ruang ganti.

Penampilan Ramos musim ini sangat menurun jika dibanding musim lalu. Mantan bek Sevilla itu hanya memainkan 15 laga di La Liga. Ramos mengalami banyak cedera yang membuatnya harus menepi.


Sergio Canales

Sergio Canales memainkan musim yang luar biasa bersama Real Betis pada musim 2020/2021. Pemain 30 tahun itu mencetak delapan gol dan enam assist. Dia membawa Betis berada di posisi ke-6 klasemen akhir La Liga.

Sergio Canales sejatinya bisa jadi opsi menjanjikan di lini tengah. Sebab, pemain yang pernah membela Real Madrid ini bisa memainkan banyak peran. Dia bisa menjadi winger, gelandang serang, hingga gelandang tengah.

Sumber: Bola

Tonton Aksi Kiper di Bundesliga Yuk

Villarreal Juara: Liverpool Dipuji, MU Diejek

Cara Selebrasi Alberto Moreno Usai Juara Liga Europa: Olok-olok MU, Puji Liverpool

Bola.net 2021-05-27 10:17:00
Kesuksesan Villarreal memenangi trofi Liga Europa 2020-2021 membuat semua penggawa Yellow Submarine bersuka cita. Tak terkecuali Alberto Moreno yang merayakannya dengan cara yang bisa membuat kuping fans Manchester United panas.

Kesuksesan Villarreal memenangi trofi Liga Europa 2020-2021 membuat semua penggawa The Yellow Submarine bersuka cita. Tak terkecuali Alberto Moreno yang merayakannya dengan cara yang bisa membuat kuping fans Manchester United panas.

Sebagaimana diketahui, Villarreal berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan Manchester United di final Liga Europa yang digelar di Polsat Plus Arena Gdansk, Kamis (27/5/2021) dini hari WIB.

Villarreal sempat unggul lebih dahulu lewat gol dari Gerard Moreno di babak pertama sebelum MU menyamakan skor di babak kedua lewat Edinson Cavani. Skor 1-1 bertahan hingga perpanjangan waktu tuntas. Pemenang pun harus ditentukan lewat adu penalti.

Adu penalti pun berjalan begitu menegangkan. Ada 11 eksekutor dari masing-masing tim yang maju pada adu penalti ini. Semua eksekutor Villarreal mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Sementara David De Gea menjadi satu-satunya eksekutor dari Manchester United yang gagal sehingga membuat Villarreal menang penalti 11-10.


Puji Liverpool, Olok-olok Manchester United

Perayaan pun digelar di dalam lapangan bersama trofi Liga Europa. Suka cita berlanjut ketika masuk ke ruang ganti. Dan semua pemain tampak begitu bahagia. Salah satunya Alberto Moreno.

Bek sayap kiri ini menunjukkan kebahagiaannya lewat fitur live instagram di akun pribadinya. Tak hanya membagi suka cita ke fans Villarreal, ia juga membagikannya kepada fans Liverpool. Ya, bek 28 tahun ini memang mantan pemain Liverpool pada musim 2014-2019 lalu.

"You'll never walk alone! You'll never walk alone!" ucap Moreno ketika merayakannya di atas lapangan.

Alberto Moreno just gave an interesting shout out to Liverpool fans pic.twitter.com/Qbsa33bmxz

Dan ketika berada di dalam ruang ganti pemain, ejekan ia berikan kepada Manchester United. "Ayo untuk semua fans Liverpool, Man United get out, Man United get out!! Get out haha... You'll never walk alone! Liverpool di hati saya selamanya!" ucap Alberto Moreno.

FOR ALL THE FANS OF LIVERPOOL! #LFC #exLFCemployee03 pic.twitter.com/2amAIqTqQU


Villarreal ke Liga Champions Musim Depan

Bukan hanya berarti menjadi trofi Eropa pertama Villarreal, kesuksesan meraih trofi Liga Europa ini juga memastikan mereka tampil di Liga Champions musim depan.

Ya, pemenang Liga Europa memang digaransi bermain di Liga Champions musim depan, dimanapun posisi mereka di klasemen liga. Karena itu, walau ada di posisi ketujuh musim ini, Kapal Selam Kuning akan menjadi wakil kelima Spanyol di Liga Champions.

Situasi ini juga pernah dialami Spanyol pada musim 2015-2016 silam. Kala itu, Sevilla menjadi juara Liga Europa 2014-2015 sehingga menjadikan wakil Spanyol di Liga Champions menjadi lima tim.

Gara-gara Selebrasi, Kehilangan Gigi

Lokal Bukan Tanpa Kemampuan