Copa America 2021, Empat Bintang Akan Pensiun

Bola.net 2021-07-01 20:54:00
Setelah dua kali terhempas di pemuncak Copa America, wajar bila Lionel Messi bersumpah bahwa perhelatan 2021 ini adalah Copa America yang terakhir untuknya.

Setelah dua kali terhempas di pemuncak Copa America, wajar bila Lionel Messi bersumpah bahwa perhelatan 2021 ini adalah Copa America yang terakhir untuknya. Sang kapten Timnas Argentina itu menyatakan akan pensiun dari gelaran serupa namun masih menimbang untuk menjajal satu Piala Dunia lagi

Kepada El Tiempo, Messi juga berharap tiga koleganya dari Uruguay dan Brasil ---yang juga berniat tampil untuk terakhir kalinya di Copa America--- bisa menampilkan yang terbaik dalam kejuaraan paling elite di Benua Amerika ini. Ketiga nama yang dimaksud adalah Edinson Cavani dan Luis Suarez (Uruguay) dan Thiago Silva (Brasil).

Berbeda dengan Messi yang masih nirgelar di turnamen ini, Cavani dan Suarez justru bakal menjalani Copa America terakhirnya dengan mengantongi setidaknya satu kenangan manis. Sebagai negara yang meraih gelar terbanyak di kejuaraan ini, 15 trofi, wajar bila La Celeste memiliki sederet pemain top yang pernah mengenyam copa. Bersama Cavani, Suarez telah berhasil membawa Uruguay juara pada 2011

Pada gelaran sepuluh tahun silam itu Suarez membukukan empat gol dan dua assist dan dinobatkan sebagai pemain terbaik di sepanjang turnamen. Produktivitas Suarez tidak membawanya menjadi top goal scorer karena saat itu Paolo Guerrero (Peru) mencetak satu gol lebih banyak.


Hitam-Putih Thiago Silva

Kontras dengan kisah manis Suarez bersama Uruguay, pada sisi lain Thiago Silva justru sempat membuka lembaran hitam layaknya Messi di Copa America. Pada 2015, pilar belakang Seleccao itu justru menjadi penyebab tersingkirnya Brasil dari turnamen karena handball dalam kotak penalti saat menghadapi Paraguay (1-1). Pada adu tendangan penalti skuat Samba pun kalah dan Silva menangis haru tanpa henti meski terus dihibur Carlos Dunga yang saat itu dipercaya melatih timnas.

Kisah hitam pun berganti putih ketika dua tahun lalu Thiago Silva berhasil menghantar Brasil meraih trofi. Saat tampil di final menghadapi Peru pada Copa America 2019 dirinya berjanji akan berlari mengitari Stadion Maracana hingga kehabisan nafas bila Brasil menjadi juara. Seleccao pun unggul 3-1 atas Peru dan Silva memenuhi janjinya hingga terkapar kelelahan dan digotong beramai-ramai oleh rekan setim yang penuh tawa ke ruang ganti.

Terlalu dini untuk kini kita menebak siapa dari keempat legenda Copa America ini yang bisa menutup lembaran karirnya dalam Copa America 2021 sebagai juara. Pastinya, kiprah kesuksesan mereka akan terekam dalam episode yang relatif sepi lantaran dilakukan di tengah stadion yang minim penonton dalam era pandemi ini. Semangat!

Kisah Lionel Messi: Cinta Sejati Bernama Barcelona

Kisah Lionel Messi: Cinta Sejati Bernama Barcelona dan Romansa yang Bakal Berakhir?

Bola.net 2021-07-01 09:44:00
Lionel Messi akhirnya benar-benar bukan lagi menjadi pemain Barcelona

Lionel Messi benar-benar bukan lagi menjadi pemain Barcelona. Sebab, secara legal, kontrak Messi dengan Barcelona sudah habis dan kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan baru.

Saat ini, Messi sedang berjuang bersama timnas Argentina di Ccopa America 2021. Messi sedang berupaya meraih trofi mayor pertamanya bersama Argentina dan belum memberi komentar soal masa depannya.

Messi memang sudah bukan lagi pemain Barcelona. Namun, belum tentu Messi pindah dari Barcelona. Pasalnya, Messi belum membuat keputusan apa pun soal masa depannya. Messi belum meneken kontrak dengan klub mana pun di muka bumi ini.

Romansa Barcelona dan Lionel Messi mungkin hanya terjeda, bukan berakhir. Sembari menunggu Messi membuat keputusan soal masa depannya, yuk simak kisah romantis antara Messi dan Barcelona di bawah ini ya Bolaneters.


Kontrak di Atas Sapu Tangan

Romansa Lionel Messi dan Barcelona dimulai dari sebuah sapu tangan. Kejadiannya adalah pada 14 Desember 2000, ketika Messi masih berusia 13 tahun.

Kala itu, Direktur Olah raga Barca, Carles Rexach, melakukan pertemuan dengan ayah Messi, Jorge, terkait masalah kontrak. Karena terburu-buru, Rexach tak sempat menyiapkan kontrak untuk Messi.

Akhirnya, kontrak pertama Messi dibuat di atas sebuah sapu tangan. Kontrak tersebut saat ini berada di Museum Barcelona.


Ada Peran Newell's Old Boys Juga

Lionel Messi kecil punya masalah hormonal yang membuatnya fisiknya terlambat tumbuh. Banyak kabar yang menyebut Barcelona lah yang berjasa mengobati masalah itu. Namun, itu tidak sepenuhnya benar.

Otoritas setempat [pemerintah Rosaria, Argentina] dan Newell's Old Boys, klub masa kecil Messi, juga sudah membiayai pengobatan penyakit hormonal Messi.

Pertemuan antara Messi dan Barcelona bisa terjadi adalah berkat jasa dari dua agen pemain bernama Soldini dan Montero. Barcelona lalu dibuat jatuh cinta lewat video Messi melakukan 113 kali jugling dengan buah jeruk dan sekitar 120 kali jugling bola tennis tanpa jatuh sekalipun.


Hampir Timnas Spanyol

Messi sempat disodori tawaran untuk membela Timnas Spanyol yang kemudian ditolaknya.

Nama Messi tidak terlalu terkenal di negara kelahirannya, Argentina karena sejak kecil tinggal di Spanyol. Messi pertama kali mendapat undangan dari AFA (federasi sepak bola Argentina) untuk membela Timnas Argentina U-20. Saat itu, namanya ditulis dengan Lionel Mecci.


Cinta Sejati

Bagi Lionel Messi, ada dua cinta sejati dalam hidupnya, Barcelona dan Antonella.

Kita bahas Antonella lebih dulu. Dia adalah cinta masa kecil Messi. Mereka berasal dari daerah yang sama, Rosria, Argentina. Messi tahun lebih tua dari Antonella. Keduanya berjumpa pada 1996.

Jarak Argentina dan Spanyol tak membuat cinta Messi dan Antonella kandas. Messi selalu hadir pada momen penting Antonella. Messi dan Antonella untuk pertama kali tampil di hadapan publik bersama dan mengakui hubungan mereka pada 2010.


Cinta Sejati, Barcelona!

Antonella dan Barcelona. Mungkin dua kata itulah yang selalu ada di hati La Pulga.

Cinta Messi pada Barcelona sudah teruji. Messi punya banyak momen senang dan sulit di Barcelona. Di masa lalu, Messi juga mendapat banyak tawaran mewah untuk pindah dari Barcelona. Namun, cintanya tidak berubah.

Jika cinta Messi dan Antonella sempat terpisah jarak, maka cinta Messi dan Barcelona sempat hendak dipisahkan Josep Maria Bartomeu. Messi dan Barcelona berada di titik nadir pada akhir musim 2019/2020 lalu.

Bahkan, Messi sudah membuat surat pengunduran diri karena tidak puas dengan kepemimpinan Bartomeu. Namun, pada akhirnya cinta yang membuat Messi bertahan. Messi bertahan demi klub -dan fans- bukan demi pemimpin klub atau uang.


Romansa Berakhir?

Kontrak Lionel Messi dan Barcelona kini sudah berakhir. Kontrak Messi kali ini berakhir pukul 24.00 31 Juni 2021 waktu Spanyol atau sekitar pukul 05.00 WIB 1 Juli 2021.

Lantas, apakah romansa dan kisah cinta Messi dengan Barcelona akan berakhir? Mungkin belum.

Mungkin Messi akan memilih jalan yang berbeda dengan Andres Iniesta dan Xavi yang menjajal petualangan baru di Jepang dan Qatar. Messi mungkin akan berada lebih lama lagi di Camp Nou bersama cinta sejatinya.

Sejak awal niat Messi adalah bertahan di Barcelona dan Joan Laporta sudah bekerja keras merancang kontrak baru. Namun, ada masalah pada kontrak baru ini karena beban gaji dan isu FFP.

Sumber: Berbagai Sumber

Mengintip Gelar Individu Leo Messi

Ini Deretan Gelar Individu Lionel Messi, Bukan Cuma Ballon d'Or

Bola.net 2021-07-01 09:56:00
Lionel Messi saat ini sudah resmi bukan pemain Barcelona lagi. Ada banyak gelar individu yang pernah diraih Messi dalam sepanjang kariernya

Lionel Messi saat ini sudah resmi bukan pemain Barcelona lagi. Ada banyak gelar individu yang pernah diraih Messi dalam sepanjang kariernya.

Kontrak Messi bersama Barcelona berlaku hingga 30 Juni 2021 lalu. Namun, sampai sejauh ini La Pulga belum menandatangani kontrak baru.

Dengan demikian, Messi kini berstatus tanpa klub alias free agent. Dia bisa saja pindah ke klub lain secara gratis pada musim panas ini.

Terlepas dari situasi kontraknya, Messi merupakan pemain tersukses Barcelona sepanjang masa. Dia sudah mempersembahkan 35 gelar untuk raksasa Spanyol tersebut.

Selain gelar bersama Barcelona, Messi juga meraih banyak gelar individu dalam sepanjang kariernya. Apa saja?


1


2


3


4


5

Sumber: berbagai sumber

Inggris Unjuk Kekuatan

Istimewa! Kalahkan Jerman, Inggris Torehkan 3 Catatan Istimewa

Bola.net 2021-06-30 04:30:00
Kemenangan atas Jerman di 16 besar Euro 2020 terasa sangat istimewa bagi Inggris. Akhirnya Inggris membuktikan diri sebagai tim yang harus diwaspadai, peluang juara terbuka lebar.

Kemenangan atas Jerman di 16 besar Euro 2020 terasa sangat istimewa bagi Inggris. Akhirnya Inggris membuktikan diri sebagai tim yang harus diwaspadai, peluang juara terbuka lebar.

Selasa (29/6/2021), Inggris menundukkan Jerman dengan skor 2-0 dalam duel sengit di Wembley Stadium. Pertandingan sempat terkunci, tapi Inggris unggul dengan sentuhan kejutan di babak kedua.

Kemenangan ini sangat memuaskan bagi pasukan Gareth Southgate. Sejak awal turnamen Inggris diragukan, tidak benar-benar menang dengan meyakinkan.

Meski begitu, mereka terbukti bisa melangkah sampai ke perempat final. Kemenangan atas Jerman ini pun menyisakan sejumlah catatan istimewa bagi Inggris.


Kemenangan pertama sejak 1996

England beat Germany in a major tournament knockout game for the first time since 1966 pic.twitter.com/nO2Z32oGdm

Kemenangan atas Jerman kali ini seolah-olah jadi ajang pembalasan Gareth Southgate. Puluhan tahun lalu, Southgate jadi alasan kekalahan Inggri dari Jerman di Euro 1996.

Kini kedua tim bertemu kembali di ajang yang sama, terpaut puluhan tahun. Southgate berposisi sebagai pelatih dan kini berhasil mempersembahkan kemenangan untuk Inggris.

Tercatat, ini adalah kemenangan pertama Inggris atas Jerman di fase gugur turnamen mayor sejak tahun 1996 tersebut.


Belum kebobolan

England are the only team not to concede a goal at Euro 2020 pic.twitter.com/W9b7LXld4L

Catatan istimewa lainnya adalah ketangguhan Inggris di lini belakang. Meski sempat menunggu Harry Maguire pulih di beberapa laga awal, Inggris terbukti solid di lini belakang.

Faktanya hingga kini Jordan Pickford belum pernah memungut bola dari gawangnya. Inggris adalah satu-satunya tim yang belum kebobolan di Euro 2020.


Rekor 55 tahun!

4 - @England have kept a clean sheet in each of their opening four matches at a major tournament for the second time, with the other occasion being the World Cup in 1966. Omen. #EURO2020 pic.twitter.com/9zEZJ8o2Mf

Tiga clean sheet di fase grup dan satu clean sheet di babak 16 besar. Inggris telah merangkai total 4 clean sheet beruntun, catatan istimewa lainnya.

Tercatat, ini adalah pertama kalinya Inggris bisa merangkai empat clean sheet beruntun sejak Piala Dunia 1966, alias 55 tahun yang lalu.

Sumber: Opta, ESPN

Sheva, Kisah Si Legenda

Andriy Shevchenko: Ballon d'Or, Top Skor, Perempat Final Piala Dunia dan Euro

Bola.net 2021-06-30 09:09:00
Andriy Shevchenko memang sangat pantas disebut sebagai legenda Timnas Ukraina. Sebagai pemain, dia luar biasa. Sebagai pelatih, di Euro 2020 atau Euro 2021, dia juga telah membuktikan kapasitasnya.

Andriy Shevchenko memang sangat pantas disebut sebagai legenda Ukraina. Sebagai pemain, dia luar biasa. Sebagai pelatih, di Euro 2020, dia juga telah membuktikan kapasitasnya.

Timnas Ukraina baru saja memastikan diri lolos ke perempat final Euro 2020. Tim besutan Shevchenko mengalahkan Timnas Swedia 2-1 lewat extra time di babak 16 besar, Rabu (30/6/2021).

Main di Hampden Park, Glasgow, Ukraina unggul terlebih dahulu melalui gol Oleksandr Zinchenko menit 27. Swedia bisa membalas lewat gol Emil Forsberg menit 43. Swedia kehabisan tenaga setelah Marcus Danielson dikartu merah di menit 99, dan Artem Dovbyk kemudian mencetak gol di menit 121 untuk meloloskan Ukraina.

Shevchenko membawa Ukraina lolos ke perempat final Euro untuk pertama kalinya dalam sejarah. Ini adalah sebuah yang prestasi yang luar biasa. Pencapaian-pencapaiannya di dunia sepak bola pun semakin cemerlang.


Ballon d'O 2004

Karier sepak bola Shevchenko memang sangat mengesankan. Di segi individu, prestasi tertinggi yang pernah diraihnya adalah Ballon d'Or 2004.

Dia adalah top skor Serie A 2003/04 dengan 24 gol dalam 32 penampilan untuk AC Milan. Musim itu, eks striker Ukraina tersebut juga membantu Rossoneri menjadi juara Italia.

Dari voting Ballon d'Or 2004, Shevchenko keluar sebagai pemenang. Dia mengungguli Deco dan Ronaldinho dari Barcelona.


Top Skor Ukraina

Hingga kini, Shevchenko juga masih memegang rekor gol terbanyak untuk Timnas Ukraina. Sepanjang kariernya, selama periode 1995-2012, dia mencetak 48 gol dalam 111 penampilan internasional.

Di urutan kedua adalah Andriy Yarmolenko, dengan 42 gol dalam 98 penampilan.

Uniknya, Yarmolenko adalah salah satu pemainnya di Timnas Ukraina yang sekarang. Di Euro 2020, dia telah mencetak dua gol dalam empat penampilan.


Kapten Ketika Ukraina Mencapai Perempat Final Piala Dunia Pertama Mereka

Pada Piala Dunia 2006 di Jerman, Ukraina mencatatkan sebuah sejarah. Tim besutan Oleg Blokhin itu sukses mencapai babak perempat final.

Ukraina lolos dari penyisihan Grup H di belakang Spanyol, unggul atas Arab Saudi dan Tunisia. Ukraina kemudian menyingkirkan Swiss lewat adu penalti di babak 16 besar.

Ukraina lolos ke perempat final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Namun, Ukraina gagal melangkah ke semifinal usai dikandaskan Italia 0-3.

Di Piala Dunia 2006 itu, Shevchenko adalah kapten Ukraina. Dia mencetak dua gol untuk tim nasionalnya.


Sebagai Pelatih, Loloskan Ukraina ke Perempat Final Euro

Sebelum ini, Ukraina baru ambil bagian di dua edisi Euro, yakni ketika jadi tuan rumah bersama Polandia pada 2012, dan berikutnya di Prancis 2016. Ukraina selalu kandas di fase grup dan gagal melangkah ke babak berikutnya.

Namun, di Euro 2020 ini, dengan Shevchenko sebagai pelatih, Ukraina lolos dari fase grup, lolos dari babak 16 besar, dan mencapai perempat final pertama mereka.

Ukraina jadi tim terakhir yang memastikan diri melangkah ke babak ini. Tujuh tim yang sebelumnya adalah Denmark, Italia, Republik Ceko, Belgia, Spanyol, Swiss, dan Inggris.

Di perempat final, Ukraina akan berhadapan dengan Inggris - yang menyingkirkan Jerman.


Perjalanan Ukraina ke Perempat Final Euro 2020

Di Grup C, Ukraina kalah 2-3 dari Belanda, menang 2-1 atas tim debutan Makedonia Utara, dan kalah 0-1 dari Austria. Ukraina finis peringkat tiga.

Belanda lolos sebagai juara grup dengan poin sempurna 9, sedangkan Austria menjadi runner-up dengan poin 6. Ukraina mengumpulkan 3 poin, tapi itu cukup untuk meloloskan mereka sebagai satu dari empat tim peringkat terbaik ke 16 besar.

Makedonia Utara, yang dikalahkan Austria 1-3, Ukraina 1-2, dan Belanda 0-3, finis tanpa poin di peringkat terbawah.

Di babak 16 besar, lawan yang dihadapi Ukraina adalah juara Grup E, Swedia. Tim yang jadi juara di grupnya Spanyol dan Polandia itu telah mereka kalahkan 2-1 lewat extra time.

Berikutnya, Ukraina akan menghadapi Inggris di Stadio Olimpico, Roma, Italia. Mampukah Shevchenko membawa Ukraina melangkah lebih jauh lagi, ke semifinal, atau bahkan ke final?

Para Jagoan Pembuat Peluang

Termasuk Italia dan Inggris, Ini 10 Tim dengan Peluang Terbesar pada 16 Besar Euro 2020

Bola.net 2021-06-30 14:47:00
Gelaran Euro 2020 atau Euro 2021 kian mendekati fase akhir. Termasuk Italia dan Inggris, ini 10 tim dengan peluang terbesar di babak 16 besar.

Gelaran Euro 2020 kian mendekati fase akhir. Saat ini, turnamen sepak bola antarnegara paling akbar di Benua Eropa tersebut sudah menuntaskan babak 16 besar.

Pertarungan sengit pada babak ini menghasilkan tiket bagi delapan tim untuk melaju ke perempat final. Delapan tim yang mendapat tiket ke perempat final ini adalah Denmark, Italia, Republik Ceko, Belgia, Spanyol, Swiss, Inggris, dan Ukraina.

Pada babak 16 Besar ini tercipta 29 gol. Gol-gol tersebut bermula dari sejumlah peluang yang diciptakan ke-16 tim peserta turnamen ini.

Tentu saja, peluang-peluang ke-16 tim tersebut selama babak 16 besar ini berbeda-beda. Ada tim yang mampu menciptakan peluang lebih banyak ketimbang tim lain. Yang paling mutakhir, kualitas peluang ini diukur dengan nilai expected goals (xG).

Tim-tim mana saja yang mampu menciptakan peluang lebih besar ketimbang para kontestan lain di Babak 16 Besar Euro 2020? Berikut sepuluh di antaranya.


Inggris

Inggris berada di peringkat sepuluh dalam daftar sepuluh tim yang memiliki peluang paling besar pada Babak 16 Besar Euro 2020. The Three Lions, dalam perhitungan Infogol, memiliki nilai xG sebesar 1,31 pada babak 16 besar, kontra Jerman.

Pada laga tersebut, Inggris melepas lima tembakan dan mencetak dua gol. Harry Kane dan kawan-kawan memenangi laga tersebut dengan skor 2-0.


Portugal

Posisi sembilan dalam daftar sepuluh tim yang memiliki peluang paling besar pada Babak 16 Besar Euro 2020 ditempati oleh Portugal. Menurut perhitungan Infogol, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan memiliki nilai xG sebesar 1,73 kala menghadapi Belgia pada babak 16 besar.

Dalam laga tersebut, Selecao melepas 23 tembakan. Namun, mereka tak bisa mencetak satu gol pun dan harus menyerah 0-1 dari Belgia.


Republik Ceko

Republik Ceko menempati peringkat kedelapan dalam daftar sepuluh tim yang memiliki peluang paling besar pada Babak 16 Besar Euro 2020. Patrik Schick dan kawan-kawan, dalam perhitungan Infogol, memiliki nilai xG sebesar 1,78 pada babak 16 besar, kontra Belanda.

Pada laga tersebut, Republik Ceko sempat melepas selusin tembakan dan mencetak dua gol. Pada laga ini, mereka sukses mengalahkan De Oranje dua gol tanpa balas.


Ukraina

Posisi tujuh dalam daftar sepuluh tim yang memiliki peluang paling besar pada Babak 16 Besar Euro 2020 ditempati oleh Ukraina. Skuad besutan Andriy Shevchenko tersebut, menurut perhitungan Infogol, memiliki nilai xG sebesar 1,89 pada laga kontra Swedia.

Pada laga tersebut, Ukraina sempat melepas 15 tembakan dan mencetak dua gol. Mereka sukses mengalahkan Swedia dengan skor 2-1 pada laga babak 16 besar ini.


Swiss

Swiss berada di peringkat keenam dalam daftar sepuluh tim yang memiliki peluang paling besar pada Babak 16 Besar Euro 2020. Menurut perhitungan Infogol, Swiss memiliki nilai xG sebesar 1,97 pada laga babak 16 besar, kontra Prancis.

Pada laga tersebut, Swiss sempat melepas 12 tembakan dan mencetak tiga gol. Swiss sukses menahan imbang Prancis 3-3 pada laga tersebut. Sementara, pada adu penalti, mereka sukses menyingkirkan Les Bleus dengan skor 5-4.


Italia

Posisi lima dalam daftar sepuluh tim yang memiliki peluang paling besar pada Babak 16 Besar Euro 2020 ditempati Italia. Gli Azzurri, dalam perhitungan Infogol, memiliki nilai xG sebesar 2,07 pada laga babak 16 besar kontra Austria.

Dalam pertandingan tersebut, Italia melepas 27 tembakan dan mencetak dua gol. Skuad besutan Roberto Mancini tersebut sukses memenangi laga tersebut dengan skor 2-1.


Kroasia

Kroasia menempati peringkat keempat dalam daftar sepuluh tim yang memiliki peluang paling besar pada Babak 16 Besar Euro 2020. Menurut kalkulasi Infogol, pada laga ini, Kroasia memiliki nilai xG sebesar 3,05 pada laga kontra Spanyol.

Dalam pertandingan ini, Kroasia melepas 12 tembakan dan mencetak tiga gol. Luka Modric dan kawan-kawan akhirnya harus menelan kekalahan 3-5 dari Spanyol melalui perpanjangan waktu.


Denmark

Posisi tiga dalam daftar sepuluh tim yang memiliki peluang paling besar pada Babak 16 Besar Euro 2020 ditempati Denmark. Tim Dinamit, menurut perhitungan Infogol, memiliki nilai xG sebesar 3,26 pada laga kontra Wales.

Pada laga ini, Denmark melepas 16 tembakan dan mencetak empat gol. Kasper Schmeichel dan kawan-kawan sukses meraih kemenangan empat gol tanpa balas pada laga kontra Wales tersebut.


Prancis

Prancis menempati peringkat kedua dalam daftar sepuluh tim yang memiliki peluang paling besar pada Babak 16 Besar Euro 2020. Dalam catatan Infogol, Les Bleus memiliki nilai xG pada laga kontra Swiss.

Pada laga tersebut, Prancis melepas 26 tembakan dan mencetak 26 gol. Skuad besutan Didier Deschamps tersebut harus puas bermain imbang 3-3 kontra Swiss. Setelah melalui adu penalti, Prancis harus menelan kekalahan 4-5 dari Swiss.


Spanyol

Posisi puncak dalam daftar sepuluh tim yang memiliki peluang paling besar pada Babak 16 Besar Euro 2020 ditempati Spanyol. La Furia Roja, menurut catatan Infogol, memiliki nilai xG sebesar 4,43 pada laga kontra Kroasia.

Pada laga tersebut, Alvaro Morata dan kawan-kawan melepas 23 tembakan dan mencetak lima gol. Skuad besutan Luis Enrique ini akhirnya memenangi laga tersebut dengan skor 5-3.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)

Siapa Paling Efektif?

Belgia Puncaki Daftar Tim Paling Efektif Babak 16 Besar Euro 2020

Bola.net 2021-06-30 20:16:00
Selain Belgia, ada empat tim lain yang berada di daftar lima tim paling efektif dalam Babak 16 Besar Euro 2021.

Gelaran Euro 2020 terus bergulir. Turnamen sepak bola antarnegara paling akbar di Benua Eropa tersebut sudah menuntaskan babak 16 besar.

Dalam delapan laga babak 16 besar, telah tercipta 29 gol. Artinya, rata-rata, dalam tiap laga ada 3,625 gol tercipta.

Gol-gol ini tercipta dari sejumlah peluang yang tercipta. Diolah dari data Infogol, sepanjang matchday kedua, besaran nilai expected goals (xG) dari delapan pertandingan tersebut mencapai 30,47. Artinya, dalam tiap laga, nilai xG rata-rata sebesar 3,808.

Jumlah gol dan nilai xG ini menjadi parameter efektivitas bagi tim-tim tersebut dalam membobol gawang lawan. Semakin besar rasio gol dibanding nilai xG, semakin efektif sebuah tim dalam menuntaskan peluang yang dimiliki.

Berdasar rasio antara gol dan nilai xG, Belgia merupakan tim yang paling efektif menuntaskan peluang pada fase 16 besar ini. Thorgan Hazard dan kawan-kawan tercatat hanya memiliki peluang bernilai xG 0,25 pada laga kontra Portugal. Toh, dengan kualitas peluang yang relatif kecil ini mereka bisa mencetak satu gol. Artinya, Belgia memiliki rasio gol dibanding nilai xG sebesar empat.

Bukan hanya pada babak 16 besar, sejauh ini, rasio gol dibanding xG Belgia tersebut menjadi yang paling besar sepanjang gelaran Euro 2020.

Selain Belgia, ada empat tim lain yang berada di daftar lima tim paling efektif dalam Babak 16 Besar Euro 2020. Siapa saja mereka? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.


Inggris

Inggris berada di peringkat kedua dalam daftar lima tim yang paling efektif pada babak 16 Besar Euro 2020. Dalam catatan Infogol, The Three Lions memiliki nilai xG sebesar 1,31 pada laga babak 16 besar, kontra Jerman.

Dari nilai xG ini, Inggris sukses mencetak dua gol. Artinya, rasio gol dibanding xG mereka sebesar 1,526.

Pada laga kontra Jerman, Inggris sukses meraih kemenangan 2-0.


Swiss

Peringkat ketiga dalam daftar lima tim yang paling efektif pada babak 16 Besar Euro 2020 ditempati Swiss. Menurut catatan laman Infogol, Swiss memiliki nilai xG sebesar 1,97 pada laga babak 16 Besar, kontra Prancis.

Dari nilai xG ini, Swiss sukses mencetak tiga gol. Rasio gol dibanding xG Swiss sebesar 1,522.

Pada laga kontra Prancis, Swiss sukses menahan imbang Les Bleus dengan skor 3-3. Kemudian, pada adu penalti, mereka meraih kemenangan dengan skor 5-4.


Denmark

Denmark menempati posisi empat dalam daftar lima tim yang paling efektif pada babak 16 Besar Euro 2020. Tim Dinamit, dalam perhitungan Infogol, memiliki nilai xG sebesar 3,26 pada laga babak 16 besar, kontra Wales.

Pada pertandingan ini, Denmark sukses mencetak empat gol. Artinya, rasio gol berbanding xG Kasper Schmeichel dan kawan-kawan mencapai 1,226.


Spanyol

Posisi lima dalam dalam daftar lima tim yang paling efektif pada babak 16 Besar Euro 2020 diisi oleh Spanyol. Laman Infogol mencatat bahwa La Furia Roja memiliki nilai xG sebesar 4,43 pada laga babak 16 besar, versus Kroasia.

Pada pertandingan ini, Spanyol sukses mencetak lima gol. Rasio gol dibanding xG Alvaro Morata dan kawan-kawan mencapai 1,128.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)

Deretan Tim Paling Murah Hati

Termasuk Belanda dan Prancis, Ini Tim yang Paling Murah Hati pada Babak 16 Besar Euro 2020

Bola.net 2021-06-30 19:15:00
Tim-tim manakah yang memiliki nilai xGA tertinggi pada Babak 16 Besar Euro 2021?

Babak 16 Besar Euro 2020 telah tuntas. Delapan tim telah memastikan tiket mereka ke perempat final turnamen sepak bola antarnegara paling akbar di Benua Eropa tersebut.

Sepanjang Babak 16 Besar tercipta 29 gol dalam delapan pertandingan. Sementara, menurut data diolah dari Infogol, nilai expected goals (xG) seluruh tim pada matchday pertama mencapai 30,47.

Dari 16 tim yang berlaga pada Babak 16 Besar Euro 2020, ada sejumlah tim yang paling bermurah hati dalam memberikan peluang terhadap lawan untuk mengancam pertahanan mereka. Mereka banyak memberi lawan kesempatan menciptakan peluang berkualitas dalam babak 16 besar. Kualitas peluang ini biasa diistilahkan dengan expected goals against (xGA).

Tim-tim manakah yang memiliki nilai xGA tertinggi pada Babak 16 Besar Euro 2020? Berikut delapan di antara mereka.


Belanda

Belanda berada di peringkat kedelapan dalam daftar delapan tim yang paling murah hati pada Babak 16 Besar Euro 2020. De Oranje, menurut perhitungan Infogol, memiliki nilai xGA sebesar 1,78, pada babak 16 besar, kontra Republik Ceko.

Pada laga tersebut, ada 12 tembakan yang mengarah ke pertahanan Belanda. Dari 12 tembakan tersebut, gawang Belanda kebobolan dua kali, yang menyebabkan Memphis Depay dan kawan-kawan harus tersingkir.


Swedia

Posisi tujuh dalam daftar delapan tim yang paling murah hati pada Babak 16 Besar Euro 2020 ditempati oleh Swedia. Menurut perhitungan Infogol, Swedia memiliki nilai xGA 1,89 pada laga kontra Ukraina.

Pada laga tersebut, ada 15 tembakan yang dilancarkan Ukraina ke pertahanan Swedia. Dari 15 tembakan tersebut, ada dua gol yang bersarang ke gawang Swedia. Walhasil, pada laga ini, Swedia harus menelan kekalahan 1-2.


Prancis

Prancis menempati peringkat keenam dalam daftar delapan tim yang paling murah hati pada Babak 16 Besar Euro 2020. Les Bleus, dalam perhitungan Infogol, memiliki nilai xGA sebesar 1,97 pada laga kontra Swiss.

Dalam pertandingan tersebut, ada 12 tembakan yang dilancarkan Swiss ke pertahanan Prancis. Dari selusin tembakan tersebut, ada tiga gol yang bersarang ke gawang Swedia. Pada laga ini, kedua tim bermain imbang 3-3 sampai perpanjangan waktu usai. Kemudian, melalui adu penalti, Prancis harus menelan kekalahan 4-5.


Austria

Posisi lima dalam daftar delapan tim yang paling murah hati pada Babak 16 Besar Euro 2020 ditempati Austria. Menurut catatan Infogol, Austria memiliki nilai xGA sebesar 2,07 pada laga kontra Italia.

Dalam laga tersebut, ada 27 tembakan yang dilancarkan Italia ke pertahanan Austria. Dari peluang-peluang tersebut, ada dua gol yang tercipta dan menyebabkan Austria harus menelan kekalahan 1-2.


Spanyol

Spanyol menempati peringkat keempat dalam daftar delapan tim yang paling murah hati pada Babak 16 Besar Euro 2020. La Furia Roja, menurut catatan Infogol, memiliki nilai xGA sebesar 3,05 pada laga kontra Kroasia.

Pada pertandingan ini, ada 12 tembakan yang dilancarkan Kroasia ke pertahanan Spanyol. Selusin peluang ini membuat gawang Spanyol kebobolan tiga kali. Namun, melalui babak perpanjangan waktu, skuad besutan Luis Enrique tersebut meraih kemenangan 5-3.


Wales

Posisi tiga dalam daftar delapan tim yang paling murah hati pada Babak 16 Besar Euro 2020 ditempati oleh Wales. Gareth Bale dan kawan-kawan, menurut catatan Infogol, memiliki nilai xGA sebesar 3,26 pada laga kontra Denmark.

Pada laga ini, ada 16 tembakan yang dilancarkan penggawa Denmark ke pertahanan Wales. Empat di antara tembakan itu berbuah gol. Walhasil, pada laga tersebut, Wales harus mengakui keunggulan Denmark empat gol tanpa balas.


Swiss

Swiss menempati peringkat kedua dalam daftar delapan tim yang paling murah hati pada Babak 16 Besar Euro 2020. Menurut catatan Infogol, Swiss mencatatkan nilai xGA sebesar 3,5 pada laga kontra Prancis.

Pada laga ini, pertahanan Swiss dibombardir 26 tembakan oleh para penggawa Les Bleus. Hasilnya gawang Swiss kebobolan tiga gol.

Setelah bermain imbang 3-3 sampai babak perpanjangan waktu usai, Swiss akhirnya bisa meraih kemenangan 5-4 melalui adu penalti.


Kroasia

Posisi puncak dalam daftar delapan tim yang paling murah hati pada Babak 16 Besar Euro 2020 ditempati oleh Kroasia. Luka Modric dan kawan-kawan, dalam catatan Infogol, memiliki nilai xGA sebesar 4,43.

Pada laga ini, ada 23 tembakan yang dilancarkan penggawa Spanyol ke pertahanan Kroasia. Lima dari 23 tembakan tersebut berbuah gol yang membuat Kroasia harus menelan kekalahan 3-5 pada laga ini.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)

Andai Benar Pergi, Berapa Gelar Messi?

Andai Messi Benar Pergi, Berapa Koleksi Gelarnya Bersama Barcelona?

Bola.net 2021-07-01 09:32:00
Lionel Messi saat ini sudah tidak berstatus pemain Barcelona lagi. Ada banyak gelar yang pernah diraih Messi semasa menjadi pemain Blaugrana.

Lionel Messi saat ini sudah tidak berstatus pemain Barcelona lagi. Ada banyak gelar yang pernah diraih Messi semasa menjadi pemain Blaugrana.

Kontrak Messi bersama Barcelona berlaku hingga 30 Juni 2021 lalu. Namun, sampai sejauh ini La Pulga belum meneken kontrak baru.

Artinya, saat ini secara resmi status Messi telah berubah menjadi free agent. Barca belum berhasil menyepakati kontrak baru dengan Messi.

Terlepas dari situasi kontraknya, Messi selama ini merupakan pemain andalan Barcelona. Dia sudah mempersembahkan banyak gelar untuk raksasa Spanyol tersebut.

Messi sudah mengoleksi 35 gelar selama berkarier di Camp Nou. Dia pun tercatat sebagai pemain tersukses Barcelona sepanjang masa.

Berikut rincian gelar Messi di level klub:


La Liga

Lionel Messi pertama kali memenangkan trofi La Liga pada musim 2004/2005. Kala itu, Barcelona dilatih oleh Frank Rijkaard.

Sejak saat itu, Messi telah memenangkan 10 gelar La Liga bersama Blaugrana. Dia terakhir kali menyabet gelar tersebut pada musim 2018/2019.

La Liga (10): 2004/2005, 2005/2006, 2008/2009, 2009/2010, 2010/2011, 2012/2013, 2014/2015, 2015/2016, 2017/2018, 2018/2019


Copa del Rey

Lionel Messi harus menunggu sampai musim 2008/2009 untuk meraih trofi Copa del Rey pertamanya. Kala itu Barcelona mengalahkan Athletic Bilbao dengan skor 4-1 di final.

Setelah itu, trofi Copa del Rey bisa dibilang cukup akrab dengan Messi. La Pulga berhasil mengangkat trofi tersebut sebanyak tujuh kali.

Copa del Rey (7): 2008/2009, 2011/2012, 2014/2015, 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018, 2020/2021


Piala Super Spanyol

Lionel Messi bisa dibilang termasuk cukup sering memenangkan trofi Piala Super Spanyol. Dia berhasil mengangkat trofi tersebut sebanyak 7 kali.

Trofi Piala Super Spanyol pertama Messi diraih pada tahun 2006. Yang terbaru, La pulga meraihnya pada tahun 2018.

Piala Super Spanyol (7): 2006, 2009, 2010, 2011, 2013, 2016, 2018


Liga Champions

Sebagai pemain kelas dunia, tak lengkap rasanya jika Lionel Messi tidak berhasil mengangkat trofi Liga Champions. Messi pertama kali memenangkan trofi tersebut pada musim 2005/2006.

Setelah itu, Messi berhasil mengangkatnya tiga kali lagi. Trofi Liga Champions terakhir diraih Messi pada musim 2014/2015 ketika Barca memenangkan treble winners.

Liga Champions (4): 2005/2006, 2008/2009, 2010/2011, 2014/2015


Piala Super Eropa

Sebagai pemenang Liga Champions, Barcelona berhak tampil di Piala Super Eropa. Namun, Lionel Messi hanya berhasil memenangkannya tiga kali dari empat kesempatan.

Messi gagal meraih Piala Super Eropa 2006 setelah Barcelona kalah dari Sevilla. Namun, dia berhasil mengangkat trofi tersebut pada tiga kesempatan lainnya.

Piala Super Eropa (3): 2009, 2011, 2015


Piala Dunia Antarklub

Lionel Messi juga punya koleksi trofi Piala Dunia Antarklub. Dia berhasil meraih trofi tersebut bersama Barcelona sebanyak tiga kali.

Messi pertama kali memenangkan trofi tersebut pada tahun 2009. La Pulga terakhir kali meraihnya pada tahun 2015.

Piala Dunia Antarklub (3): 2009, 2011, 2015

Siapa yang Bisa Tampung Messi?

Free Transfer! 6 Calon Klub Lionel Messi Musim 2021/2022

Bola.net 2021-07-01 08:55:00
Lionel Messi kini menjadi pemain dengan status free transfer. Sebab, kontrak La Pulga dengan Barcelona resmi berakhir. Messi tidak sedang terikat kontrak dengan klub mana pun.

Lionel Messi kini menjadi pemain dengan status free transfer. Sebab, kontrak La Pulga dengan Barcelona resmi berakhir. Messi tidak sedang terikat kontrak dengan klub mana pun.

Hubungan Messi dengan Barcelona sempat memburuk pada musim 2019/2020 lalu. Namun, dengan lengsernya Josep Maria Bartomeu dan kembalinya Joan Laporta sebagai presiden, hubungan Messi dan klub membaik.

Walau sudah menjalani negosiasi kontrak baru, nyatanya Barcelona dan Messi belum sepakat sampai durasi kontrak lama habis. Kini, masa depan peraih enam gelar Ballon d'Or pun menjadi bahan spekulasi.

Ada banyak tim yang dalam dua tahun terakhir disebut bisa jadi 'rumah' bagi Messi. Lantas, ke mana Messi akan berlabuh pada musim 2021/2022 nanti? Simak ulasannya di bawah ini ya Bolaneters.


Newell's Old Boys

Klub profesional pertama Messi, klub masa kecilnya di Argentina. Dia pindah ke Barca pada usia 13 tahun, tapi sebelum itu Messi memulai segalanya di Newell's Old Boys.

Gagasan ini sudah mencuat beberapa tahun lalu, bahwa Messi bakal pulang ke klub masa kecilnya ini sebelum pensiun. Kini, sepertinya gagasan inilah yang paling masuk akal. Namun, tidak untuk musim depan karena alasan finansial.

The always to the number 10.

Leo Messi, footballs GOAT pic.twitter.com/W1fmhkHQMs

Messi pun pernah bicara soal kemungkinan tersebut, meski dia tidak yakin bakal terweujud. Bagaimanapun, pulang ke kampung halamannya bisa jadi salah satu langkah paling masuk akal di situasi sekarang.


Manchester City

Meski musim 2019/20 sangat mengecewakan, tidak ada yang bisa membantah bahwa Messi masih bermain di level terbaiknya. Dia seorang diri memikul Barca, menjadi top scorer dan top assister di La Liga.

Dua tahun terakhir, Manchester City selalu dikaitkan dengan Messi. Keberadaan Pep Guardiola sebagai pelatih bisa jadi faktor penentu, hubungan Messi dan Guardiola masih sangat baik sampai sekarang.

Man City pun merupakan salah satu dari segelintir klub yang mampu membayar mahal untuk mendapatkan Messi. Terlebih mereka dipastikan terbebas dari hukuman larangan bermain di Liga Champions.


PSG

Selain Man City, ada PSG yang juga diyakini mampu membayar mahal untuk Messi. Juara Ligue 1 ini punya proyek besar di Liga Champions, Messi bisa membantu mewujudkannya.

PSG juga punya daya tarik lebih, ada Neymar dan Kylian Mbappe di sana, yang bisa jadi parnter ideal untuk Messi. Kombinasi tiga pemain ini mungkin menghasilkan trofi Liga Champions.


Inter Milan

Entah siapa yang memulai, Messi terus dihubungkan dengan Inter Milan dua-tiga bulan terakhir. Gosip ini dipicu dengan ketertarikan Barca terhadap striker Inter, Lautaro Martinez.

Kabar ini sebenarnya sudah dibantah oleh beberapa petinggi Inter, bahkan Antonio Conte pun tidak yakin. Transfer Messi ke Inter dianggap sebagai cerita fantasi yang tak mungkin jadi nyata.

Meski begitu, gosip ini tetap tak mereda. Inter punya tradisi bagus dengan pemain-pemain asal Argentina. Inter punya Javier Zenetti, wakil presiden klub, yang punya kedekatan dengan Lionel Messi.


Inter Miami

Inter Miami mulai menunjukkan tajinya dengan merekrut sejumlah pemain top Eropa ke MLS. Klub milik David Beckham ini punya daya tarik tersendiri untuk pemain-pemain terbaik Eropa.

"Kami memiliki aspirasi untuk membawa pemain terbaik ke sini dan Leo Messi adalah pemain generasi ini," buka Jorge Mas, salah satu pemilik Inter Miami.

Sama seperti Andres Iniesta dahulu, Messi mungkin tidak mau pindah ke klub lain di Eropa yang mungkin bakal jadi lawan Barca suatu hari nanti.


Barcelona

Ya, Barcelona!

Untuk apa Lionel Messi pergi dari klub yang sudah membesarkan namanya? Apalagi, Barcelona juga tengah berupaya untuk mempertahankan Messi. Barcelona di bawah kendali Joan Laporta selalu menjadikan Messi sebagai prioritas.

Barcelona ingin Messi bertahan dan Messi tidak ingin pindah. Saat ini, satu-satunya masalah adalah Barcelona belum menemukan jalan keluar dari sisi finansial untuk membuat tawaran kontrak baru pada Messi.

Sumber: Sportskeeda

Kisah Para Pembelot

Menerka Formasi MU Bersama Jadon Sancho

6 Formasi MU Bersama Jadon Sancho: 4-3-3, Ferguson's Way, dan Bruno Out

Bola.net 2021-07-01 08:16:00
Seperti apa formasi ideal Manchester United dengan datangnya Jadon Sancho?

Saga transfer Jadon Sancho ke Manchester United akhirnya menemui titik terang. Setan Merah sudah mencapai kesepakatan dengan Borussia Dortmund terkait nilai transfer yang harus dibayar untuk Sancho.

Berdasar laporan Fabrizio Romano, Sancho telah menyepakati kontrak hingga 2026 dengan United. Sementara, United akan membayar hingga 90 juta euro [dicicil beberapa tahap] pada Dortmund untuk transfer pemain 21 tahun.

Sancho akan memberi banyak pilihan bagi Ole Gunnar Solksjaer untuk meracik lini depan United. Sebab, sang manajer juga punya Marcus Rashford, Mason Greenwood, Edinson Cavani, Anthony Martial, dan Daniel James.

Lantas, seperti apa formasi ideal United bersama Jadon Sancho? Simak perkiraannya di bawah ini ya Bolaneters.


Formasi 4-3-3

Sancho bisa bermain untuk peran penyerang sayap. Dia bisa jadi pelayan bagi Edinsin Cavani pada formasi 4-3-3. Formasi ini juga akan mengurangi beban bertahan yang harus ditanggung Sancho.

Sancho di kanan, Rashford di kiri, dan Cavani di tengah. Ideal bukan? Lalu, masih ada Bruno Fernandes yang akan mendapat bantuan dari Scott McTominay dan Paul Pogba di lini kedua.


Trio Inggris di Depan

Formasi ini bisa membuat Gareth Southgate sebagai manajer Inggris senang. Sebab, dia punya opsi lain untuk mengisi lini depan Inggris jika dua pemain andalannya -Harry Kane dan Raheem Sterling- absen.

Trio Sancho-Rashford-Greenwood bisa memberi banyak ancaman bagi lini depan lawan. Mereka cepat, bergerak dengan cair, dan tajam. Trio ini juga bisa jadi proyek masa depan United.


Gaya Sir Alex

Manchester United pernah identik dengan formasi 4-4-2 pada era Sir Alex Ferguson. Formasi ini mungkin terkesan kuno. Tapi, Sancho bisa membuatnya bekerja dengan sangat bagus.

United punya dua pemain cepat dan bisa bermain sebagai gelandang sayap. Selain Sancho, ada Daniel James yang bisa memainkan peran ini. Bukankah kecepatan dan umpan crossing Sancho dan James sangat menjanjikan?


Bruno Fernandes Absen?

Fernandes menjadi otak permainan United sepanjang musim 2020/2021. United sangat bergantung pada Fernandes untuk menciptakan peluang. Sancho bisa memberi opsi lain jika Fernandes harus absen atau harus dirotasi.

Sancho bisa bermain untuk peran 'Nomor 10'. Sancho punya umpan terobosan yang bagus. Sancho juga punya visi yang piawai bersama Dortmund.


Lupakan Martial

Anthony Martial tampil di bawah performa pada musim 2020/2021 lalu. Sancho pun bisa menjadi solusi atas buruknya performa Martial. Sancho bisa memainkan peran sebagai winger kiri dan Rashford menjadi penyerang tengah.

Posisi winger kanan bisa jadi milik Mason Greenwood.


Formasi Paling Ideal?

Posisi ideal Jadon Sancho adalah winger kanan. Kemampuan Sancho akan nampak sangat prima jika diaplikasikan pada formasi 4-2-3-1. Namun, Mason Greenwood akan menjadi korbannya.

Greenwood tetap punya masa depan di United. Beberapa laga terakhir musim 2020/2021, dia bermain untuk peran 'Nomor 9'. Greenwood bisa jadi pengganti Edinson Cavani di masa depan.

Sumber: Bola