Timnas Italia akan berhadapan dengan Timnas Inggris di Wembley dalam partai pemungkas Euro 2020 atau Euro 2021. Kilas balik Euro 2012, di mana Italia mengalahkan Inggris, dan Andrea Pirlo mencetak gol penalti ala Panenka.
Timnas Italia akan berhadapan dengan Timnas Inggris di Wembley dalam partai pemungkas Euro 2020, Senin (12/7/2021). Ini akan menjadi pertemuan ketiga antara Azzurri dan Three Lions di putaran final Piala Eropa.
Pertemuan pertama Italia dan Inggris tersaji di fase grup Euro 1980. Waktu itu, Italia mengalahkan Inggris 1-0 lewat gol tunggal Marco Tardelli.
Pertemuan kedua tersaji di perempat final Euro 2012 di Polandia/Ukraina. Italia mengalahkan Inggris lewat adu penalti dalam sebuah pertandingan yang diingat berkat masterclass sang regista Andrea Pirlo dan penalti Panenka-nya.
Kita Lihat Dahulu Starting XI Kedua Tim
Perempat final Euro 2012
Inggris (4-4-1-1): Joe Hart; Glen Johnson, John Terry, Joleon Lescott, Ashley Cole; Steven Gerrard (c), Scott Parker, James Milner, Ashley Young; Wayne Rooney; Danny Welbeck.
Pelatih: Roy Hodgson.
Italia (4-1-3-2): Gianluigi Buffon (c); Ignazio Abate, Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, Federico Balzaretti; Andrea Pirlo; Claudio Marchisio, Riccardo Montolivo, Daniele De Rossi; Mario Balotelli, Antonio Cassano.
Pelatih: Cesare Prandelli.
Harusnya Tak Sampai Adu Penalti
Here is how England got on when they faced Italy in Euro 2012 #ImprovementNeeded #ENGvsITA #WorldCup pic.twitter.com/APsBxW3Qnk
Italia dan Inggris bermain seri 0-0 hingga habis waktu normal serta extra time. Melihat jalannya pertandingan, di mana Italia begitu dominan, laga itu seharusnya bisa diselesaikan tanpa adu penalti.
Namun, Italia belum beruntung dalam upaya-upaya mereka untuk menjebol gawang Inggris yang dikawal Joe Hart.
Masterclass Pirlo
Di laga kontra Inggris itu, Pirlo mencatatkan total 131 operan akurat. Jumlah tersebut bahkan lebih banyak dari total operan akurat Steven Gerrard dan kawan-kawan di barisan tengah Inggris.
Pirlo menunjukkan salah satu kemampuan terbaiknya sebagai pengendali permainan dari posisi regista di depan barisan pertahanan Italia.
Pirlo juga tercatat 'melahap' total 11,58 kilometer di laga itu, lebih banyak daripada pemain-pemain Tiga Singa. Masterclass!
Inggris dan Joe Hart Percaya Diri di Adu Penalti
Inggris percaya diri di awal adu penalti. Kiper mereka, Joe Hart, juga menunjukkan spirit tinggi.
Italia menendang pertama. Mario Balotelli maju sebagai algojo, dan gol. Sementara itu, penendang pertama Inggris adalah Gerrard, dan gol juga.
Penendang kedua Italia, Riccardo Montolivo, eksekusinya melebar. Inggris kemudian memimpin 2-1 lewat Wayne Rooney.
Lalu, Majulah Andrea Pirlo
Inggris berada di atas angin. Hart, yang berada di bawah mistar, jadi begitu percaya diri. Kiper Inggris itu pun melancarkan intimidasi. Tujuannya untuk mengganggu konsentrasi algojo ketiga Azzurri.
Namun sayang, lawan di depannya itu tidak mempan diintimidasi.
Algojo ketiga Italia adalah Pirlo.
Pirlo melangkah dengan tenang. Hart menyambutnya dengan gerakan-gerakan berlebihan, bahkan menjulurkan lidah.
Pirlo tidak goyah. Sementara itu, pelatih Cesare Prandelli dan para pemain Italia tampak tegang. Pasalnya, jika Pirlo gagal, habislah mereka.
Intimidasi Hart tak berfungsi. Beberapa detik berselang, itu terbukti. Sebuah 'panenka' dilepaskan oleh Pirlo, di mana dia dengan dingin melob bola ke tengah gawang Inggris.
Hart terkecoh habis-habisan, terlanjur melompat ke kanan. Hart hanya bisa melongo melihat bola meluncur indah ke gawangnya.
THE of Panenka penalties? #EURO2020 | @azzurri | @Pirlo_official pic.twitter.com/yi5zyHxYJz
Italia Lantas Tak Terhadang
Gol Pirlo seolah menjadi titik balik. Setelah itu, Italia tak terhadang.
Penalti dingin Pirlo itu meruntuhkan kepercayaan diri Inggris dan Hart, sekaligus membangkitkan moral Italia. Azzurri pun tak terhadang.
Dua algojo Inggris berikutnya, Ashley Young dan Ashley Cole, semua gagal.
Sebaliknya, Antonio Nocerino serta Alessandro Diamanti sukses menaklukkan Hart. Italia melenggang ke semifinal. Pirlo dinobatkan sebagai Man of the Match.
Italia kemudian mengalahkan Jerman 2-1 lewat sepasang gol Mario Balotelli di semifinal. Namun, Italia kehabisan tenaga saat melawan Spanyol di final, dan kalah empat gol tanpa balas.
Tentang Penalti Panenka Itu...
Beberapa waktu setelah itu, buku autobiografi Pirlo yang berjudul 'I Think Therefore I Play' dirilis.
Di situ, Pirlo mencurahkan dan menceritakan banyak hal. Salah satunya adalah penalti panenka-nya melawan Hart.
"Saya mengambil keputusan tersebut di detik terakhir, ketika saya melihat Joe Hart, kiper Inggris, bertingkah seperti itu di garisnya."
"Ketika mulai berlari, saya belum memutuskan apa yang akan saya lakukan. Dia kemudian bergerak, dan saya pun membulatkan tekad."
"Itu semua tak direncanakan sebelumnya. Itu adalah satu-satunya cara yang saya pikir bisa meningkatkan peluang gol mendekati 100%. Sama sekali tak ada niat untuk memancing kekaguman - itu bukan gaya saya."
Momen itu menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Piala Eropa. Pertemuan-pertemuan Inggris dan Italia setelah itu juga hampir selalu dikaitkan dengan momen tersebut, terutama masterclass Pirlo dan penalti Panenka-nya.
Reporter: bola.net