Haru Biru Italia

Kisah Heroik Lionel Messi

Heroik! Lionel Messi Pimpin Argentina ke Final Copa America 2021 dengan Darah di Kaki

Bola.net 2021-07-07 11:39:00
Lionel Messi menunjukkan komitmen yang luar bisa untuk Argentina di semifinal Copa America 2021

Lionel Messi menunjukkan komitmen yang luar bisa untuk Argentina di semifinal Copa America 2021. Dengan engkel kaki berdarah, Messi terus bermain dan memimpin Argentina melangkah ke final Copa America 2021.

Argentina berjumpa Kolombia di semifinal Copa America 2021. Pada duel di Stadion Nacional de Brasilia, Rabu (7/7/2021) pagi WIB, Argentina dan Kolombia bermain imbang 1-1 di waktu normal. La Albiceleste memimpin lebih dulu berkat gol Lautaro Martinez sebelum disamakan oleh Luis Diaz.

Argentina kemudian menang lewat babak adu penalti. Emiliano Martinez menjadi pahlawan bagi Argentina setelah menepis tiga eksekutor penalti Kolombia. Lionel Messi dan kolega menang 3-2 pada babak adu penalti.


Kaki Messi Berdarah

Lionel Messi, seperti pada laga sebelumnya, tampil menentukan bagi Argentina. Pemain 34 tahun itu punya kontribusi yang luar biasa untuk kemenangan Argentina atas Kolombia.

Messi membuat assist untuk gol Lautaro yang tercipta pada menit ke-7. Selain itu, Messi punya satu peluang emas yang gagal menjadi gol karena mengenai tiang gawang.

Sebuah momen sulit dialami Messi pada pertengahan babak kedua. Messi mendapat tekel dari pemain Kolombia, Frank Fabra. Messi tergeletak sambil memegangi kakinya. Rupanya, engkel Messi mengeluarkan darah karena insiden ini.

Darah yang keluar dari engkel Messi bahkan menembus kaus kaki yang dipakainya. Hal tersebut nampak dari foto yang beredar. Salah satunya adalah foto di bawah ini:

Lionel Messi's ankle has been bleeding after a challenge from Frank Fabra. pic.twitter.com/0bRjpYMg0V


Tetap Bermain

Kakinya memang berdarah dan sempat mendapat perawatan medis karena karena tekel dari Fabra, tapi Messi tetap berada di lapangan. Messi terus bermain hingga laga usai. Messi bermain dengan satu kaki yang mengalami cedera.


Brasil vs Argentina di Final

Argentina akan berjumpa Brasil di final Copa America 2021. Pada babak semifinal, Brasil menang dengan skor 1-0 atas Peru. Brasil menang lewat gol tunggal Lucas Paqueta pada menit ke-35 usai menerima umpan Neymar.

Jadwal final Copa America 2021:

10 Juli 2021

11 Juli 2021

Sorak Sorai Suporter Inggris

Euro 2012: Andrea Pirlo, Masterclass, Panenka

Italia vs Inggris di Euro 2012: Andrea Pirlo, Masterclass, Panenka

Bola.net 2021-07-08 13:37:00
Timnas Italia akan berhadapan dengan Timnas Inggris di Wembley dalam partai pemungkas Euro 2020 atau Euro 2021. Kilas balik Euro 2012, di mana Italia mengalahkan Inggris, dan Andrea Pirlo mencetak gol penalti ala Panenka.

Timnas Italia akan berhadapan dengan Timnas Inggris di Wembley dalam partai pemungkas Euro 2020, Senin (12/7/2021). Ini akan menjadi pertemuan ketiga antara Azzurri dan Three Lions di putaran final Piala Eropa.

Pertemuan pertama Italia dan Inggris tersaji di fase grup Euro 1980. Waktu itu, Italia mengalahkan Inggris 1-0 lewat gol tunggal Marco Tardelli.

Pertemuan kedua tersaji di perempat final Euro 2012 di Polandia/Ukraina. Italia mengalahkan Inggris lewat adu penalti dalam sebuah pertandingan yang diingat berkat masterclass sang regista Andrea Pirlo dan penalti Panenka-nya.


Kita Lihat Dahulu Starting XI Kedua Tim

Perempat final Euro 2012

Inggris (4-4-1-1): Joe Hart; Glen Johnson, John Terry, Joleon Lescott, Ashley Cole; Steven Gerrard (c), Scott Parker, James Milner, Ashley Young; Wayne Rooney; Danny Welbeck.

Pelatih: Roy Hodgson.

Italia (4-1-3-2): Gianluigi Buffon (c); Ignazio Abate, Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, Federico Balzaretti; Andrea Pirlo; Claudio Marchisio, Riccardo Montolivo, Daniele De Rossi; Mario Balotelli, Antonio Cassano.

Pelatih: Cesare Prandelli.


Harusnya Tak Sampai Adu Penalti

Here is how England got on when they faced Italy in Euro 2012 #ImprovementNeeded #ENGvsITA #WorldCup pic.twitter.com/APsBxW3Qnk

Italia dan Inggris bermain seri 0-0 hingga habis waktu normal serta extra time. Melihat jalannya pertandingan, di mana Italia begitu dominan, laga itu seharusnya bisa diselesaikan tanpa adu penalti.

Namun, Italia belum beruntung dalam upaya-upaya mereka untuk menjebol gawang Inggris yang dikawal Joe Hart.


Masterclass Pirlo

Di laga kontra Inggris itu, Pirlo mencatatkan total 131 operan akurat. Jumlah tersebut bahkan lebih banyak dari total operan akurat Steven Gerrard dan kawan-kawan di barisan tengah Inggris.

Pirlo menunjukkan salah satu kemampuan terbaiknya sebagai pengendali permainan dari posisi regista di depan barisan pertahanan Italia.

Pirlo juga tercatat 'melahap' total 11,58 kilometer di laga itu, lebih banyak daripada pemain-pemain Tiga Singa. Masterclass!


Inggris dan Joe Hart Percaya Diri di Adu Penalti

Inggris percaya diri di awal adu penalti. Kiper mereka, Joe Hart, juga menunjukkan spirit tinggi.

Italia menendang pertama. Mario Balotelli maju sebagai algojo, dan gol. Sementara itu, penendang pertama Inggris adalah Gerrard, dan gol juga.

Penendang kedua Italia, Riccardo Montolivo, eksekusinya melebar. Inggris kemudian memimpin 2-1 lewat Wayne Rooney.


Lalu, Majulah Andrea Pirlo

Inggris berada di atas angin. Hart, yang berada di bawah mistar, jadi begitu percaya diri. Kiper Inggris itu pun melancarkan intimidasi. Tujuannya untuk mengganggu konsentrasi algojo ketiga Azzurri.

Namun sayang, lawan di depannya itu tidak mempan diintimidasi.

Algojo ketiga Italia adalah Pirlo.

Pirlo melangkah dengan tenang. Hart menyambutnya dengan gerakan-gerakan berlebihan, bahkan menjulurkan lidah.

Pirlo tidak goyah. Sementara itu, pelatih Cesare Prandelli dan para pemain Italia tampak tegang. Pasalnya, jika Pirlo gagal, habislah mereka.

Intimidasi Hart tak berfungsi. Beberapa detik berselang, itu terbukti. Sebuah 'panenka' dilepaskan oleh Pirlo, di mana dia dengan dingin melob bola ke tengah gawang Inggris.

Hart terkecoh habis-habisan, terlanjur melompat ke kanan. Hart hanya bisa melongo melihat bola meluncur indah ke gawangnya.

THE of Panenka penalties? #EURO2020 | @azzurri | @Pirlo_official pic.twitter.com/yi5zyHxYJz


Italia Lantas Tak Terhadang

Gol Pirlo seolah menjadi titik balik. Setelah itu, Italia tak terhadang.

Penalti dingin Pirlo itu meruntuhkan kepercayaan diri Inggris dan Hart, sekaligus membangkitkan moral Italia. Azzurri pun tak terhadang.

Dua algojo Inggris berikutnya, Ashley Young dan Ashley Cole, semua gagal.

Sebaliknya, Antonio Nocerino serta Alessandro Diamanti sukses menaklukkan Hart. Italia melenggang ke semifinal. Pirlo dinobatkan sebagai Man of the Match.

Italia kemudian mengalahkan Jerman 2-1 lewat sepasang gol Mario Balotelli di semifinal. Namun, Italia kehabisan tenaga saat melawan Spanyol di final, dan kalah empat gol tanpa balas.


Tentang Penalti Panenka Itu...

Beberapa waktu setelah itu, buku autobiografi Pirlo yang berjudul 'I Think Therefore I Play' dirilis.

Di situ, Pirlo mencurahkan dan menceritakan banyak hal. Salah satunya adalah penalti panenka-nya melawan Hart.

"Saya mengambil keputusan tersebut di detik terakhir, ketika saya melihat Joe Hart, kiper Inggris, bertingkah seperti itu di garisnya."

"Ketika mulai berlari, saya belum memutuskan apa yang akan saya lakukan. Dia kemudian bergerak, dan saya pun membulatkan tekad."

"Itu semua tak direncanakan sebelumnya. Itu adalah satu-satunya cara yang saya pikir bisa meningkatkan peluang gol mendekati 100%. Sama sekali tak ada niat untuk memancing kekaguman - itu bukan gaya saya."

Momen itu menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Piala Eropa. Pertemuan-pertemuan Inggris dan Italia setelah itu juga hampir selalu dikaitkan dengan momen tersebut, terutama masterclass Pirlo dan penalti Panenka-nya.

Kontroversi Semifinal Euro 2020

Sterling Diving, 2 Bola di Lapangan, dan Laser ke Wajah Schmeichel: Penalti Inggris Tidak Sah?

Bola.net 2021-07-08 07:24:00
Penalti yang dimenangkan Raheem Sterling di semifinal Euro 2020 menuai banyak kontroversi

Inggris mengalahkan Denmark pada babak semifinal Euro 2020, Kamis (8/7/2021) dini hari WIB. Inggris menang dengan skor 2-1 atas Tim Dinamit. Gol penentu kemenangan Inggris bermula dari penalti yang didapatkan oleh Raheem Sterling.

Pada duel yang digelar di Wembley, Inggris lebih dulu tertinggal pada menit ke-30. Mikkel Damsgaard mencetak gol ke gawang Jordan Pickford. Ini adalah gol pertama yang bersarang di gawang Inggris sepanjang Euro 2020.

Inggris menyamakan kedudukan pada menit ke-39 dari gol bunuh diri Simon Kjaer. Skor imbang 1-1 pun bertahan hingga laga usai. Inggris mencetak gol kemenangan pada menit ke-104. Harry Kane menyambar bola muntah tendangan penalti yang dia lakukan sendiri.


Penalti Inggris Tidak Sah?

Penalti yang didapat Inggris memicu perdebatan yang sengit di kalangan pandit. Beberapa pandit menilai Sterling melakukan diving dan wasit harusnya tidak memberi penalti.

Salah satu pendapat yang menilai Sterling diving dilontarkan oleh Dietmar Hamann. Eks pemain Liverpool itu merasa wasit telah membuat kesalahan karena tidak melihat VAR.

"Itu adalah keputusan memalukan. VAR ada untuk menghindari momen seperti ini," ucap Hamann pada SportsJoe.

"Tidak ada kontak apa pun. Begitu Sterling membawa bola melewati lawan, dia terjatuh begitu saja. Saya pikir keadilan harus ditegakkan. Inggris selalu menyebut mereka fair play, tidak pernah diving," tegasnya.


2 Bola di Lapangan

Selain perdebatan apakah Sterling diving atau tidak, ada juga momen lain yang bisa membuat penalti Inggris mungkin tidak sah. Sebab, saat laga berjalan, ada dua bola di atas lapangan.

Jauh sebelum Sterling menerima bola dan melewati pemain Denmark, sudah ada dua bola di lapangan. Satu bola berada di sudut kiri area pertahanan Denmark. Tidak diketahui bagaimana bola bisa masuk lapangan.

"Ada dua bola di lapangan saat penalti diberikan?," tanya jurnalis Italia, Tancredi Palmeri.

THERE WERE TWO BALLS ON THE PITCH WHEN PENALTY WAS CALLED?!

(via @PietroMazzara ) pic.twitter.com/uSLwpedtvO


Laser ke Wajah Kasper Schmeichel

Selain dua momen di atas, ada juga satu kejadian penting sebelum Harry Kane menendang penalti. Dikutip dari ESPN, ada laser yang diarahkan ke wajah kiper Kasper Schmeichel. Namun, momen ini luput dari pengawasan wasit.

There appeared to be a laser pointed at Kasper Schmeichel moments before Kane's penalty which was won while there was a second ball on the pitch during play. pic.twitter.com/xAQgNYwOi8


Bola kedua

Anyone else notice the second ball on the pitch as Sterling wins the penalty pic.twitter.com/crGWEFrvaU


Bukankah harusnya peluit ditiup

Regardless of the fact that it wasn't a penalty. Doesn't the whistle always blow when a second ball is on the pitch? pic.twitter.com/ZduniTOeQK


Diving atau tidak?

Not a hope is that a penalty. pic.twitter.com/qZrtsDpfIP


Memalukan

Unbelievable.

Someone in the crowd was pointing a laser into Schmeichel's eyes as he was trying to save the penalty Sterling dived for.

Horrible look for England this.

Disgraceful.#EURO2020 pic.twitter.com/LEusViVtMC


Hmmm.....

Laser pen in Schmeichel's face on the penalty pic.twitter.com/YgB6ifkjx8


Pelaku harus dihukum seumur hidup

If anyone shone a laser pen at Schmeichel, they want banning for life.

Sumber: ESPN, Tancredi Palmeri

Rekor Pickford

Pecahkan Rekor Gordon Banks, Jordan Pickford Kini Jadi Kiper Inggris Paling Lama Tak Kebobolan

Bola.net 2021-07-08 08:30:00
Jordan Pickford memecahkan rekor paling lama tak kebobolan di Timnas Inggris yang sebelumnya dipegang oleh kiper legendaris Gordon Banks.

Jordan Pickford memecahkan rekor paling lama tak kebobolan di Timnas Inggris yang sebelumnya dipegang oleh kiper legendaris Gordon Banks.

Catatan itu dibukukan oleh Pickford kala ia mengawal gawang timnya dalam partai semifinal Euro 2020 menghadapi Denmark di Wembley, Kamis (8/7/2021) dini hari WIB.

Pickford tercatat tak kebobolan selama 721 menit berseragam Inggris, mengalahkan rekor 720 menit milik Banks yang dicatat pada Mei hingga Juli 1966 silam.


Langsung Terhenti

Sayang, catatan tak kebobolan Pickford di Timnas Inggris akhinya terhenti beberapa menit setelah rekor milik Banks terpecahkan.

Pickford gagal membendung tendangan bebas indah yang dilepaskan bintang muda Denmark, Mikkel Damsgaard.

Gol ini juga merupakan gol pertama yang masuk ke gawang Inggris di pentas Euro 2020 kali ini, setelah di lima laga sebelumnya Pickford selalu mencatat clean sheet.

721 - Jordan Pickford has set a new record for an England goalkeeper for most minutes without conceding, overtaking Gordon Banks' 720 minutes set between May/July 1966. Unbreakable. #ENGDEN #EURO2020 pic.twitter.com/Thlx5Um8oc


Kemenangan Inggris

Beruntung, Inggris sukses bangkt dengan menyamakan skor berkat gol bunuh diri Simon Kjaer. Skor 1-1 pun bertahan hingga waktu normal habis.

The Three Lions baru bisa berbalik unggul di babak extra time lewat gol rebound Harry Kane setelah penaltiya dimentahkan Kasper Schmeichel.

Berkat kemenangan 2-1, Inggris pun berhak melaju ke partai final untuk menghadapi Italia pada Senin (12/7/2021) dini hari WIB mendatang.

Sumber: Opta

Kemana Boaz?

Denmart, Pemain Denmark yang Diburu Klub Top Eropa

Dari Inggris untuk Christian Eriksen

Kelas! Skuat Inggris Hadiahkan Jersey Spesial untuk Eriksen

Bola.net 2021-07-08 21:50:00
Timnas Inggris memberikan tribute khusus kepada Christian Eriksen dengan memberikannya sebuah jersey spesial The Three Lions.

Timnas Inggris memberikan tribute khusus kepada Christian Eriksen dengan memberikannya sebuah jersey spesial The Three Lions.

Hadiah jersey tersebut diberikan oleh Timnas Inggris ketika mereka akan berduel melawan Timnas Denmark di semifinal Euro 2020 di Stadion Wembley, Kamis dini hari WIB. Kane, sebagai kapten tim, menyerahkan jersey tersebut kepada kapten Denmark, Simon Kjaer.

Jersey itu sendiri diberi nama Eriksen. Lengkap dengan nomor punggung 10. Jersey itu juga dipenuhi oleh tanda tangan skuat Timnas Inggris.

Usai menyerahkan jersey tersebut, Kane dan Kjaer berfoto bersama. Momen itu juga mendapatkan apresiasi dari para suporter yang hadir di stadion.

(igts/dim)


Kata Kane Soal Eriksen

Christian Eriksen, seperti yang diketahui sebelumnya, sempat kolaps di laga pembuka Grup B Euro 2020 antara Denmark vs Finlandia. Ia tiba-tiba tak sadarkan diri jelang laga babak pertama berakhir.

Untungnya ada orang-orang yang tahu betul apa yang harus dilakukan dalam situasi tersebut. Mulai dari rekan setimnya sendiri, wasit, hingga tim medis.

Belakangan diketahui bahwa Eriksen mengalami serangan jantung. Setelah mendapat pertolongan pertama di lapangan, ia dilarikan ke rumah sakit.

Harry Kane tentu mengenal Christian Eriksen. Pasalnya mereka sebelumnya sempat bermain bersama-sama di Tottenham. Kane mengaku ia sempat berkomunikasi dengan Eriksen usai sang kolega kolaps di atas lapangan.

Saya berbicara dengannya setelah apa yang terjadi dan mendoakan yang terbaik untuknya. Ia mengirimi saya pesan singkat untuk mengatakan ia baik-baik saja," ungkapnya sebelum pertandingan pada talkSPORT.

Saya agak meninggalkannya sendirian. Ini menjadi rollercoaster emosional bukan hanya untuknya tetapi juga keluarganya," ucap Kane.


Penampakan Pertama Eriksen Usai Operasi Jantung

Usai terkena serangan jantung, Christian Eriksen pulang ke Denmark. Ia tak lagi bergabung bersama rekan-rekannya di Euro 2020.

Sekitar dua pekan lalu, ia menjalani operasi untuk memasang defibrilator di jantungnya. Ia sudah keluar dari rumah sakit dan tak ada kabar lagi darinya.

Namun beberapa hari yang lalu, ada update terkait Eriksen. Bukan dari timnas Denmark tapi dari seorang suporter cilik yang kebetulan bersua dengannya saat berlibur dari area bernama Tisvilde.

Saat ini belum diketahui dengan pasti masa depan Christian Eriksen di dunia sepak bola. Ada kabar bahwa pemain Inter Milan itu mungkin tak boleh bermain sepak bola lagi.

(Instagram/talkSPORT)

Pesan Menyentuh Menpora untuk Kontingen Indonesia

Indonesia Siap Tempur di Olimpiade 2020, Ini Pesan Menyentuh dari Menpora

Bola.net 2021-07-08 15:45:00
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali resmi mengukuhkan para atlet Indonesia yang akan turun Olimpiade Tokyo 2020.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali resmi mengukuhkan para atlet Indonesia yang akan turun Olimpiade Tokyo 2020. Dalam pengukuhan yang digelar secara virtual tersebut, ia meminta para kontingen Merah Putih untuk bersemangat mengharumkan nama bangsa dan negara.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, Chef de Mission (CdM) Rosan P Roeslani, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, ketua umum federasi cabang olahraga nasional, serta para atlet dan pelatih yang hadir secara virtual dari pelatnas masing-masing.

Menpora Zainudin Amali yang secara simbolis mengukuhkan para atlet memberikan kata-kata penyuntik semangat. Ia ingin semuanya bermain habis-habisan, seakan Olimpiade nanti adalah yang terakhir.

“Saya Zainudin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, atas nama pemerintah Indonesia, mengukuhkan kontingen Indonesia yang akan bertanding di Olimpiade Musim Panas di Tokyo Jepang di bawah pimpinan Chef de Mission Bapak Rosan Roeslani,” kata Zainudin Amali.

“Anggaplah ini Olimpiade terakhir yang Anda ikuti. Anda jangan berpikir kalau gagal di Olimpiade kali ini, Anda masih mempunyai kesempatan empat tahun ke depan. Hilangkan pikiran itu dan tanamkan dalam pikiran Anda bahwa ini adalah yang terakhir,” tuturnya


Berangkatkan 28 Atlet

Setelah dikukuhkan oleh Menpora, kontingen Indonesia menuju Olimpiade Tokyo selanjutnya akan dilepas oleh Presiden Joko Widodo dari Istana Negara pada pukul 11.00 WIB.

Anda dicukupkan semua kebutuhan oleh para pimpinan cabang olahraga, KONI, KOI, maka tolong itu ada di benak dan pikiran Anda bahwa Anda akan membayar itu dengan prestasi dan semangat juang dan jangan menyerah sebelum akhir setiap kompetisi.

Indonesia akan memberangkatkan 28 atlet yang akan berkompetisi pada delapan cabang olahraga di Olimpiade 2020 Tokyo, yaitu bulu tangkis (11), atletik (2), panahan (4), menembak (1), dayung (2), angkat besi (5), surfing (1), dan renang (2).

Disadur dari: Bolacom (Gregah Nurikhsani) | Sumber asli: Antara | Dipublikasi: 8 Juli 2021


Video: Tim Bulu Tangkis Indonesia Siap Tampil di Olimpiade 2020

Manusia dengan Cedera Termahal

Eden Hazard, Pemain dengan Cedera Termahal di 5 Liga Top Eropa

Bola.net 2021-07-08 14:41:00
Sampai sekarang, Eden Hazard belum juga mampu menebus setiap uang yang dikeluarkan Real Madrid untuknya dengan performa gemilang. Aksinya selalu tertahan oleh cedera yang kerap menimpanya.

Sampai sekarang, Eden Hazard belum juga mampu menebus setiap uang yang dikeluarkan Real Madrid untuknya dengan performa gemilang. Aksinya selalu tertahan oleh cedera yang kerap menimpanya.

Hazard resmi pindah ke Real Madrid setelah dibajak dari Chelsea dengan harga fantastis, yakni sebesar 100 juta euro belum termasuk bonus di tahun 2019 lalu. Semuanya yakin kalau Real Madrid telah melakukan pembelian terbaik.

Keyakinan itu muncul setelah melihat performa Hazard yang konsisten selama tujuh musim memperkuat Chelsea. Pemain berkebangsaan Belgia itu bahkan mampu menghasilkan 110 gol dari 352 penampilan di semua kompetisi.

Beberapa waktu setelah bergabung, tepatnya sebelum musim 2019/20 bergulir, Hazard mengalami cedera. Dan dari sinilah, mimpi buruk buat Madrid maupun Hazard sendiri dimulai

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.


Derita Cedera Hazard

Hazard hampir tak pernah mendapatkan kesempatan untuk beradaptasi dengan gaya bermain Real Madrid. Sebab, pria berumur 30 tahun itu kerap bolak-balik ke ruang perawatan lantaran mengalami cedera.

Menurut catatan Transfermarkt, Hazard mengalami cedera sebanyak 12 kali sejak bergabung dengan Los Merengues. Total selama 370 hari ia jalani di ruang perawatan dan karena itu, Hazard harus melewatkan 59 pertandingan.

Torehan golnya semakin memperburuk keadaan. Hazard cuma bisa mencetak satu gol pada musim perdananya, empat lainnya dibukukan pada tahun berikutnya. Kelima gol tersebut dibuat dalam 43 penampilannya bersama Los Merengues.

Hasil studi yang dilakukan Betiton Sports semakin melengkapi torehan buruk Hazard selama di Real Madrid. Betiton Sports menghitung jumlah kerugian yang dialami klub karena punya pemain rentan cedera seperti Hazard.


Rugi 17 Juta Euro

Studi dilakukan dengan mengambil rentang waktu antara bulan April 2020 hingga Maret 2021. Diketahui bahwa Los Merengues adalah klub yang paling dirugikan dari cedera, di mana mereka menghabiskan uang sebesar 46 juta euro untuk pemain cedera.

Hazard pun berada di posisi teratas dalam daftar pemain dengan cedera termahal. Ia tercatat mengalami cedera selama 252 hari musim lalu, dengan bayaran sebesar 475 ribu pounds per pekan, membuat Madrid merugi hingga 17 juta euro.

Peringkat kedua dihuni oleh pemain Barcelona, Philippe Coutinho, yang cedera selama 233 hari dan membuat klub merugi hampir 16 juta euro. Disusul Neymar (95 hari, 11 juta euro) dan Paul Pogba (230 hari, sembilan juta euro).

(Betiton Sports - via Marca)

Pengorbanan Madrid Demi Mbappe